• Foto
  • Kekeringan Menghantui Bandung Raya

Kekeringan Menghantui Bandung Raya

Menyempitnya lahan-lahan tangkapan air di Bandung Raya berimbas pada terkurasnya sumur-sumur air bersih. Sementara pembangunan semakin masif tak terkendali.

Fotografer Prima Mulia24 Juli 2023

BandungBergerak.idKemarau panjang tahun ini perlahan tapi pasti akan menguras cadangan-cadangan air di sejumlah daerah di Bandung Raya. Fenomena anomali iklim el nino membuat bencana kekeringan di depan mata, jika tidak dikelola dengan mitigasi bencana dari pemerintah daerah.

Masifnya pembangunan berdampak pada tergerusnya daerah-daerah tangkapan air. Pembangunan yang sekarang berjalan di Bandung, misalnya, terjadi di proyek flyover Ciroyom yang berada di jalur feeder kereta cepat Jakarta Bandung di sekitar Pasar Ciroyom, Bandung.

Pantauan BandungBergerak, Minggu (23/7/2023), semua bangunan di sana sudah ditertibkan untuk kepentingan proyek, kecuali fasilitas sumur umum berair bersih yang biasa digunakan warga sekitar.

Dalam catatan BandungBergerak.id, produksi air bersih PDAM Tirtawening Kota Bandung hanya 2.200 liter per detik atau 3,2 juta kubik per bulan. Angka ini masih jauh di bawah kebutuhan air masyarakat Kota Bandung yang mencapai 7.000 - 8.000 liter per detik atau 7 - 8 juta kubik per bulan. https://bandungbergerak.id/article/detail/15743/ancaman-krisis-air-bersih-di-bandung-raya-karena-penurunan-tanah-dan-el-nino

Krisis air bersih di Bandung Raya sebenarnya bukan setiap kemarau saja, walaupun dominan terjadi di musim kemarau. Krisis air bersih parah Kota Bandung terjadi pada 2015. Waktu itu sejumlah sumber air baku PDAM Kota Bandung mengering, yakni Cipanunjang, Pangalengan, dan Cileunca.

Krisis air juga menjalar di daerah lainnya pada 2017 dan 2019, yakni pada sejumlah kawasan di Kabupaten Bandung seperti di Baleendah dan Bojongsoang. Warga terpaksa mengambil air di sungai-sungai atau mata air yang jauh.

Data terkini, di Bandung Barat kekeringan juga berdampak pada debit Sungai Citarum. Contohnya, debit air di kawasan jeram Curug Jompong, Margaasih, Kabupaten Bandung, menyusut.

Kemarau panjang ini diperkirakan akan berlangsung sampai Agustus atau September. Krisis air bersih dan gagal panen mulai menghantui banyak daerah di Indonesia.

Foto dan Teks: Prima Mulya

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//