• Foto
  • Anak-anak Panah Melesat sampai Senja

Anak-anak Panah Melesat sampai Senja

Anak-anak serius membidik hewan-hewanan berbentuk srigala. Mereka berlari ke sana ke mari sambil melesatkan anak panahnya.

Fotografer Prima Mulia29 Juli 2023

BandungBergerak.id - Rafa dan Abim melepas anak-anak panahnya dari jarak sekitar 10 meter.  Anak panah melesat di udara lalu menancap di bidang sasaran berbentuk anjing serigala. Tak sampai 5 menit, 10 anak panah menancap di tubuh serigala malang itu. Raut dua bocah usia 10 tahun asal Lampung itu tampak semringah, anak-anak panah yang mereka lepas menancap di bidang yang mematikan, bagus untuk penilaian.

Kompetisi panahan tradisional dengan sasaran berbentuk hewan tersebut jadi salah satu nomor yang dilombakan pada perhelatan Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) VII di Lanud Sulaiman, Kabupaten Bandung, awal Juli 2023.

Seru juga saat nonton kompetisi panahan tradisional ini. Semua peserta yang terbagi dalam kelompok umur, jika memang mampu bersaing bisa ikut berkompetisi. Yang usia SD sering kali tersempil di antara kakak-kakaknya yang usia SMP.

Yang membedakan hanya jarak, ada yang 15 meter, 20 meter, dan 30 meter. Panahan putri juga tak kalah seru. Beberapa dari mereka ada yang memakai pakaian daerah, seperti pemanah dari Aceh, Jawa Tengah, dan Kalimantan.

Salah seorang pemanah asal Solok, Sumatera Barat, Thomas Rizky, yang berusia 10 tahun, tampil lengkap dengan pakaian daerah Minang. Siswa kelas 5 SD ini ikut di nomor 15 meter. Bocah ini banyak menebar senyum sambil mondar mandir ke sana ke mari. Bukan sekadar kompetisi yang ia cari, tapi pertemanan dan bersenang-senang dengan kawan-kawan baru dari daerah lain.

"Panahan tradisional ini teknologinya hanya busur dan anak panah, itu saja. Tak seperti panah profesional yang dijejali berbagai teknologi modern, panah tradisional benar-benar mengandalkan naluri," kata Catur (41 tahun), salah seorang pemanah jemparingan asal Solo, Jawa Tengah.

Cabang olahraga ini terbilang jenis olahraga murah. Satu set busur dengan 10 anak panah dan bidang sasaran harganya di kisaran 1,5 jutaan rupiah. Bahkan bisa lebih murah lagi. Bisa dibeli di toko olahraga atau beli di toko-toko online, banyak pilihan. Tak heran jika olahraga yang membutuhkan konsentrasi dan kekuatan fisik ini banyak diminati banyak warga masyarakat.

Sebanyak 38 provinsi ikut serta berkompetisi di sejumlah cabang dari 88 induk olahraga dengan total atlet dan ofisial sekitar 22.000 orang. Salah satunya adalah panahan. Panahan sendiri diikuti sekitar 1.165 atlet dari 22 provinsi yang berlomba di 15 kategori cabang panahan tradisional.

Pesta olahraga dua tahunan yang digelar dari tanggal 3 sampai 8 Juli di 37 venue pertandingan dan eksibisi ini digagas bukan semata untuk bersaing, tapi untuk lebih membudayakan olahraga, khususnya olahraga berbasis tradisi di masyarakat sekaligus sebagai ajang silaturahim para pelestari olahraga tradisi di nusantara.

Panahan ini jadi salah satu cara untuk membudayakan olahraga di masyarakat tanpa melihat usia, gender, dan tak juga harus seorang atlet profesional. Cukup datang, bertemu teman lama, dan menjalin pertemanan baru, sambil melestarikan cabang olahraga tradisi.

Matahari semakin condong ke barat, cahaya kemerahan di ufuk mulai menggelap, namun Rafa, Abim, dan Thomas, masih berlarian sambil melepas anak-anak panah mereka ke serigala kayu di ujung lapang rumput landasan pesawat udara militer tersebut.

Foto dan Teks: Prima Mulia

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//