Seribu Wajah Kebaikan dari Muram Pandemi
Pandemi Covid-19 telah menghasilkan sekian banyak kisah muram. Namun dari bencana ini lahir juga seribu wajah kebaikan di tengah masyarakat.
Pandemi Covid-19 telah menghasilkan sekian banyak kisah muram. Namun dari bencana ini lahir juga seribu wajah kebaikan di tengah masyarakat.
BandungBergerak.id - Pandemi Covid-19, yang mencengkeram dunia selama lebih dari setahun terakhir, telah menghasilkan sekian banyak kisah muram. Pekerjaan yang hilang, kesempatan bermain dan belajar yang lenyap, dan bahkan nyawa-nyawa yang terampas.
Namun dari pagebluk ini, lahir juga seribu wajah kebaikan di tengah masyarakat. Ada solidaritas, empati, dan harapan. Di Bandung, tidak sedikit praktik baik yang terekam dalam kamera dan tulisan, meski sejatinya lebih banyak lagi praktik baik yang belum terkabarkan. Perbuatan baik yang semata-mata dilakukan karena ingin melakukannya. Tanpa iming-iming publikasi.
Di Bandung, kita menemukan pribadi-pribadi yang membaktikan waktu, tenaga, dan dana mereka untuk menyediakan makanan laik bagi orang-orang yang kekurangan. Ada pengelola vihara yang memberikan bantuan secara rutin tanpa melihat agama penerimanya. Ada kampung yang mengolah sampah untuk diubah jadi sembako (sembilan bahan pokok) yang dibagikan ke warganya.
Bahkan ada sekelompok badut yang menyusuri gang-gang sempit untuk menyapa para penduduk yang lesu terdampak pandemi. Mereka bukan hanya memberikan bantuan berupa makanan dan masker, tapi juga penghiburan.
Seribu wajah kebaikan yang lahir selama masa-masa sulit pagebluk memberikan pesan penting. Bencana besar ini sanggup merenggut banyak hal dari kita, tapi kebaikan dan harapan tidak boleh tandas.
Foto dan teks: Prima Mulia
COMMENTS