BandungBergerak.id - Umat Islam bertemu lagi dengan salah satu ritual penting dalam Ramadan, yaitu salat tarawih. Kegiatan salat mala mini pun dilaksanakan di masjid yang kerap menjadi tujuan wisata religi, Masjid Al Jabbar yang berdiri anggun di kawasan sawah Gedebage, Bandung.

“Ramai, kang. Tadi banyak yang datang dari luar kota, kayak Jakarta, Lampung, terus dari Jawa,” jawab pria yang sibuk dengan pekerjaannya, mengeluarkan motor para jemaah dari barisan parkir, Senin, 11 Maret 2024.

Suasana di sekitar masjid yang banyak diperbincangkan karena arsitekturnya yang unik ini memang terasa sibuk. Suara orang-orang muncul kiri, kanan, lurus sejak dari pelantaran dan parkiran. Banyak mobil dengan pelat berbeda-beda, tidak hanya dari Bandung, berusaha mendapatkan lahan parkir.

Dari halaman parkir, masjid Al-jabbar terlihat megah, paduan perubahan warna di lengkungan kaca masjid, membuat para jamaah yang baru turun dari kendaraannya, memilih untuk menikmatinya terlebih dahulu dengan berswafoto sebelum menuju ke dalam masjid, ada yang rombongan bersama keluarga, ada yang berfoto dengan teman, ada juga yang memotret dirinya sendiri.

Jalan Gelap

Aduh..,” suara anak kecil yang terjatuh dari tangga mini di jalan menuju pintu masuk masjid. Memang jalanan dari parkiran menuju pintu masuk masjid ini cukup gelap. Cahaya yang didapat hanya dari tugu-tugu kecil disekitar yang memancarkan cahaya redup berwarna kuning. Dibutuhkan penerangan lebih untuk menghindari kecelakaan di jalan luar masjid.

Di bagian dalam masjid tentu lebih benderang. Nuansanya berwarna kuning keemasan, di tengah langit-langit tampak lafadz Allah, di di area imam dihiasi kaca dengan kaligrafi Arab dan bergaris-garis kuning.

Di antara banyaknya masjid di Bandung, Masjid Al-Jabbar memiliki daya tarik tersendiri bagi para jamaah. Yeni, salah satunya, yang datang dengan suaminya rela bermacet-macetan dari Cihampelas ke kawasan Gedebage demi bisa terawih di Masjid Al Jabbar.

*Foto dan Teks: Ryamizar Hutasuhut

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//