Mereka yang Terpaksa Isoman
Tingginya pergerakan warga ditambah munculnya virus corona varian delta membuat fasilitas kesehatan nyaris kolaps.
Tingginya pergerakan warga ditambah munculnya virus corona varian delta membuat fasilitas kesehatan nyaris kolaps.
BandungBergerak.id - Tiga orang petugas kesehatan dari Puskesmas Tamblong turun dari ambulans yang membawa mereka ke sebuah permukiman padat di wilayah Kelurahan Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, 28 Juni 2021.
Mereka mendatangi satu per satu rumah warga yang terpapar Covid-19 sesuai data tracing dan testing sebelumnya. Salah rumah paling awal didatangi adalah kontrakan rumah petak yang dihuni kelurga perantau terdiri dari bapak, ibu, dan seorang anak remaja. Rata-rata yang paparan kasus di wilayah ini terbentuk dari keluarga.
Tentu risiko yang mengintai para petugas kesehatan sangat tinggi mengingat masuknya varian delta, mutasi Covid-19 dari India yang sudah mulai menyebar di Jawa Barat, termasuk Bandung. Varian ini penularannya sangat cepat. Disinyalir tingginya grafik penularan Covid-19 sepanjang Juni 2021 tak lepas dari andil varian delta, diperparah tingginya pergerakan warga.
Buntutnya, tingkat keterisian rumah sakit di kota-kota besar di Indonesia melonjak antara 80 persen-100 persen. Fasilitas kesehatan terancam kolaps. IGD-IGD dan ruang perawatan penuh, ruang-ruang layanan intensif khusus Covid-19 juga sulit sekali dicari karena telah dipadati pasien.
Sulitnya mendapat ruang perawatan memaksa warga melakukan isolasi mandiri (Isoman) di rumah masing-masing, termasuk bagi mereka yang bergejala. Petugas Puskesmas Tamblong berinisitaif untuk melakukan perawatan dan pemantauan ke rumah-rumah warga.
Paling tidak mereka bisa memantau kondisi kesehatan pasien yang isoman. Yang paling umum dilakukan adalah pemeriksaan kadar saturasi oksigen dalam darah dan memastikan mereka tidak mengalami sesak napas. Jika warga yang isoman tiba-tiba khawatir karena mengalami gejala yang cukup signifikan mereka bisa langsung menghubungi nomor nakes untuk minta pemeriksaan ke rumah.
Teks dan Foto: Prima Mulia
COMMENTS