BandungBergerak.idPasar bunga Wastukencana, Kota Bandung, terlihat sibuk pada musim pagebluk Covid-19 belakangan ini. Pasar bunga di pusat kota ini tiap hari diwarnai hilir mudik kurir pengantar bunga. Karangan bunga yang mereka antar didominasi latar hitam sebagai simbol duka cita, walaupun dihiasi warna-warna cerah bunga-bunga segar.

Para kurir sanggup menarik 2 atau 3 bingkai karangan bunga dalam sekali jalan, hingga karangan bunga menimbun sepeda motor mereka. Aktivitas di dalam pasar bunga juga tak kalah sibuk. Para pekerja tampak serius menata komposisi bunga di selembar styrofoam dengan bingkai berukuran sekitar 2 x 1 meter.

Mereka dengan teliti menempelkan batang demi batang, merangkai ungkapan duka cita agar elok dilihat. Sampah batang dan dedaunan yang tak terpakai menggunung di bagian belakang pasar.

Seorang pedagang di pasar bunga Wastukencana mengakui pesanan bunga duka cita belakangan ini meningkat tajam, walaupun sang pedagang enggan berspekulasi ada tidaknya kaitan dengan pagebluk Covid-19 yang berkecamuk dua bulan terakhir.

"Selama Juni sampai sekarang memang pemesanan bunga duka cita sangat banyak, entah apa berhubungan dengan kematian karena Covid-19 yang juga sangat tinggi saya nggak tau juga. Tapi kita kan tetap harus membuat pesanan-pesanan ini ya, walau rasanya gimana gitu ya, saat musibah pandemi ini banyak menelan korban, di sisi lain kita juga terus menerima pemesanan bunga duka cita yang cukup luar biasa, banyak sekali, di sini saja sehari bisa antara 10 sampai 20 pesanan, eh tapi jangan sebut nama saya ya," kata salah seorang pemilik toko bunga.

Pemesanan bunga duka cita meningkat sekitar 80 persen selama bulan Juni dan Juli 2021 bersamaan dengan semakin tingginya tingkat kematian akibat Covid-19 di Bandung. Karangan bunga paling laku dipesan ada di kisaran harga Rp 400.000 sampai Rp 750.000. Satu toko bunga rata-rata mendapat pesanan antara 5-20 karangan bunga duka cita per hari.


Teks dan Foto: Prima Mulia

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//