• Foto
  • Pusparagam 2024: dari Bencana Gempa Sumedang ke Bencana Banjir Bandung Sela

Pusparagam 2024: dari Bencana Gempa Sumedang ke Bencana Banjir Bandung Sela

Bencana gempa mengguncang Sumedang kota membuka tahun baru 2024. Di akhir tahun ini, menjelang tahun 2025, Sungai Citarum meluap menyebabkan banjir Bandung Selatan.

Fotografer Prima Mulia28 Desember 2024

BandungBergerak.idBencana gempa yang mengguncang Sumedang kota membuka tahun baru 2024. Di akhir tahun ini, menjelang tahun baru 2025, Sungai Citarum meluap menyebabkan banjir Bandung selatan.

Sampai juga di penghujung tahun 2024, tahun di mana berbagai peristiwa mewarnai dinamika kehidupan di Bandung Raya dan beberapa daerah lain di Jawa Barat. Tahun 2024 juga adalah tahun politik di mana pemilihan presiden dan pemilihan kepala daerah ikut menyambung rangkaian peristiwa penting sejarah negeri ini.

Tahun 2024 juga tetap diwarnai dengan bencana alam, gempa, banjir, tanah bergerak, dan bencana lingkungan seperti hamparan sampah di Sungai Citarum. Rekaman visual BandungBergerak sepanjang tahun 2024 diawali dengan gempa bumi yang mengguncang Sumedang kota dengan magnitude 4,8 di malam pergantian tahun 31 Desember 2023.

Yang menghebohkan, dini hari pada 1 Januari 2024, jalan dan halaman RSUD Sumedang dipenuhi lebih dari 300 pasien yang dievakuasi ke lima tenda darurat setelah beberapa ruangan rawat darurat di RSUD Sumedang rusak dan roboh bagian atapnya.

Sepanjang Januari, perisitiwa bencana dan kecelakaan dengan skala besar terjadi di Kabupaten Bandung. Saat banjir merendam Kecamatan Dayeuhkolot, Bojongsoang, dan Baleendah, dengan tinggi muka air rata-rata di atas satu meter, berdampak pada lamban dan kurang meratanya proses evakuasi dan penyaluran bantuan ke daerah terdampak.  

Ikatan Mahasiswa Se-tanah Papua Bandung menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Bandung, 12 November 2024. Mereka menyerukan 12 tuntutan pada Presiden Prabowo Subianto diantaranya segera hentikan operasi militer di Papua. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Hujan lebat di wilayah Bandung Raya membuat semua sungai meluap dan merendam ribuan rumah di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung, juga menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di beberapa wilayah. Sedikitnya 8 kecamatan di Kabupaten Bandung terdampak banjir besar yang mengakibatkan ribuan rumah tergenang air dan memutus akses transportasi kendaraan di ruas Jalan provinsi dan kabupaten.

Satu lagi di bulan Januari adalah kecelakaan maut antara kereta api commuter line Bandung Raya dan kereta api Turangga di Cicalengka, Kabupaten Bandung, 5 Desember 2024. Kecelakaan ini jadi yang terburuk dalam satu dekade terakhir. Korban tewas sementara tercatat 4 orang dan puluhan lainnya luka-luka.

Tanggal 14 Februari 2024, Indonesia melaksanakan pemilihan presiden, salah satunya tempat pemungutan suara di kawasan konflik agraria Dago Elos, Bandung. Di sana para petugas KPPS memakai baju dengan desain dan tulisan perlawanan di TPS 011 Dago Elos. Tiga TPS berada di area konflik agraria Dago Elos yang menggelar Pemilu 2024 tanpa  petugas keamanan dari pihak kepolisian karena warga menolak polisi masuk ke kampung mereka.

Murid kelas satu menikmati makan bergizi di SDN Sirah Cai, Kecamatan Jatinangor, Sumedang, 18 November 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Tanggal 21 Februari 2024, angin puting beliung, sejumlah peneliti malah menyebutnya tornado, merusak ratusan bangunan permukiman dan pabrik-pabrik tekstil di wilayah Cimanggung dan Jatinangor, Sumedang. Di wilayah Kabupaten Bandung merusak permukiman di Cicalengka, Rancaekek, dan Cileunyi. Seorang pakar klimatologi dari BRIN bahkan menyebutnya ini tornado pertama yang terjadi di Indonesia.

Masih terkait bencana, warga melewati kampung mati akibat bencana tanah bergerak yang menyebabkan longsor dan retakan di tanah hingga memutus akses jalan desa di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kabupaten Bandung Barat, 4 Maret 2024. Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat menyatakan 167 warga desa mengungsi di masjid dan menyatakan desa terdampak bencana harus dikosongkan. Tidak ada korban pada peristiwa tersebut.

Di bulan yang sama, bencana pergerakan tanah dan tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, 25 Maret 2024. Saat itu dilaporkan sembilan orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah.

Di pusat kota, massa mengarak boneka kepala PM Israel Benjamin Netanyahu, Presiden Amerika Joe Bidden, dan PM Inggris Rishi Sunak saat aksi hari Al Quds di Jalan Asia Afrika, Bandung, 5 April 2024. Massa aksi dari Youth's Empathy & Solidarity ini menyerukan lawan zionisme internasional serta stop genosida rakyat Palestina terkait serangan militer Israel di kawasan konflik dengan Palestina.

Bulan Mei 2024, anak-anak SDN Malabar berolahraga di lapang samping bangunan cagar budaya Vervoloog Malabar yang hanya tersisa kayu konstruksi tanpa atap dan bingkai jendela di kawasan perkebunan teh Malabar, Pangalengan, Kabupaten Bandung, 21 Mei 2024.

Vervoloog atau Sekolah Rakyat ini dibangun oleh Karel Albert Rudolf Bosscha tahun 1901 untuk pendidikan anak-anak para pekerja kebun teh. Kini kondisi bekas Sekolah Rakyat itu sangat tak terawat tanpa atap dan dinding bilik bambunya robek atau bolong-bolong. Bukti sejarah pendidikan pribumi di Pangalengan itu berada di kawasan milik negara, yaitu PTPN VIII dan Pemerintah Kabupaten Bandung, namun dalam tiga tahun terakhir ini tak ada upaya perbaikan atau perawatan cagar budaya tersebut dari negara.

Juni 2024, di saat konflik-konflik primordial meletup di beberapa wilayah, sebuah peristiwa budaya tahunan yang menggambarkan kerukunan antar umat beragama yaitu para pemeluk agama Islam, Katolik, dan Sunda Wiwitan, kembali digelar di Cigugur, Kuningan, 29 Juni 2024. Para pendatang dan wisatawan berbondong-bondong menyaksikan prosesi demi prosesi, salah satunya saat iring-iringan warga Cigugur berjalan kaki membawa hasil bumi menuju Paseban Tri Panca Tunggal dalam upacara adat Seren Taun di Cigugur, Kuningan, 29 Juni 2024.

Di Kota Bandung, konvoi ribuan orang bobotoh membuat macet total Jalan Pajajaran dan Terusan Pasteur, Kota Bandung, saat menyambut kedatangan Persib Bandung yang berhasil menjuarai BRI Liga 1 2023/2024.

Tina (82) naik perahu menembus banjir luapan Sungai Citarum saat beraktivitas di Desa Cijagra, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, yang sudah terendam banjir, 29 November 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Bulan November, Ikatan Mahasiswa Se-tanah Papua Bandung menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Bandung,  pada 12 November 2024. Mereka menyerukan 12 tuntutan pada Presiden Prabowo Subianto di antaranya segera hentikan operasi militer di Papua, cabut dan tolak otonomi khusus, hentikan proyek strategis nasional di Papua, serta menolak program transmigrasi penduduk ke wilayah Papua.

Di Sumedang, murid kelas satu menikmati makan bergizi di SDN Sirah Cai, Kecamatan Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, 18 November 2024. Sebanyak 263 porsi makan bergizi dibagikan untuk seluruh murid sekolah termasuk susu dan puding untuk menu penutup. Program makan bergizi untuk anak sekolah ini akan menjangkau 82,9 juta penerima di Indonesia dengan kebutuhan anggaran sekitar 800 miliar rupiah per hari.

Di penghujung tahun, bencana kembali melanda Kabupaten Bandung. Mak Tina (82 tahun) harus naik perahu menembus banjir luapan Sungai Citarum saat beraktivitas di Desa Cijagra, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang sudah terendam banjir sejak pekan lalu, 29 November 2024. Warga harus menggunakan perahu untuk keluar masuk kampung karena jalan desa tak bisa dilalui kendaraan bermotor. Sedikitnya 1.169 rumah terendam akibat banjir yang masih menggenangi dua kecamatan di Bandung selatan.

Empat belas bingkai foto ini tentu tidak bisa mewakili semua peristiwa yang terjadi di Bandung khususnya dan Jawa Barat pada umumnya. Tidak semua foto bisa menggambarkan apa yang terjadi selama tahun 2024, paling tidak dari rekaman-rekaman bisu ini bisa bisa terbayang peristiwa mana saja yang selalu terulang akibat kesalahan manusia, dan mungkin bisa mulai diperbaiki di tahun 2025, saat daerah-daerah dan negara dipimpin oleh pilihan rakyat yang baru.

*Foto dan Teks: Prima Mulia

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//