• Foto
  • Ruang-ruang Sunyi Pasien Isolasi Mandiri

Ruang-ruang Sunyi Pasien Isolasi Mandiri

Ruang-ruang isolasi mandiri tersebar di pinggiran, terserak di tengah kota, ketika fasilitas kesehatan runtuh akibat kecamuk pagebluk.

Fotografer Prima Mulia18 Juli 2021

BandungBergerak.idTerpencil di perbukitan timur Bandung, Pesantren Yatim Dhuafa Al Kasyaf di Desa Cimekar, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, 16 Juni 2021, melakukan lockdown. Para santri berjemur sinar matahari pagi. Haram hukumnya keluar dari lingkungan pesantren.

Sebagian dari mereka masih anak-anak atau remaja di bawah umur, tidak heran juga bila aktivitas mereka layaknya anak-anak lainnya yang gemar bermain dan berlarian. Tak bisa dicegah juga saat para bocah tersebut keluar masuk kobong-kobong isolasi mandiri. Mereka bagian dari 52 santri terkonfirmasi positif Covid-19, sementara 54 orang lainnya masih menunggu hasi tes PCR.

Seluruh kegiatan belajar di pesantren dihentikan sementara. Beberapa kobong diisi sejumlah santri bergejala, mereka rebahan berselimut tebal ditemani santri-santri lain yang tak bergejala. Bantuan logistik berdatangan dari donatur untuk meringankan beban pesantren dalam menjalani isolasi.

Klaster penularan Covid-19 di lingkungan pesantren itu diduga berasal dari aktivitas jual beli para santri saat keluar pondok, dan kemungkinan juga dari masa libur lebaran bulan Mei lalu. Saat ini tentunya masa isolasi mandiri mereka telah usai, mudah-mudahan semua sehat seperti sedia kala.

Di tengah Kota Bandung, pusat pendidikan tunanetra Wyataguna difungsikan sebagai ruang isolasi mandiri bagi warga terpapar Covid-19. Ruang isolasi pasien isoman ini juga diperuntukkan bagi warga sekitar Kelurahan Cicendo, Kota Bandung.

Pada 7 Juli 2021, ada 12 pasien isoman di Wyataguna. Beberapa warga dari luar komplek yang sudah sembuh kembali ke kediaman merekea masing-masing. Pasokan logistik dan obat-obatan tetap aman, karena wilayah ini berada dalam domain Kementerian Sosial RI.

Ke arah barat dari Wyataguna, seorang  pasien Covid-19, Siti Hanah (50 tahun), di ruang kelas Sekolah Dasar Negeri 110 Pasirkaliki Komarabudi, Kota Bandung, 6 Juli 2021. Suami dan kedua anak Siti Hanah yang tak terpapar tetap berdiam di rumah mereka, jaraknya hanya sepelemparan batu dari ruang kelas yang disulap jadi ruang isolasi mandiri tersebut. Bantuan datang dari gotongroyong warga sekitar secara swadaya.

Isolasi mandiri pasien Covid-19 dengan gejala ringan baik di rumah sendiri maupun di ruangan khusus berupa aula kelurahan atau bahkan ruang kelas sekolahan, terpaksa harus menjadi pilihan paling masuk akal di tengah lumpuhnya fasilitas-fasilitas kesehatan akibat kecamuk pagebluk.

Sepanjang Juni sampai Juli 2021, semua IGD rumah sakit di wilayah Bandung Raya tak lagi menerima pasien Covid-19. Sementara pasien terpapar terus mencetak rekor tertinggi setiap harinya. Berbanding lurus dengan angka kematian harian yang terus menorehkan rekor harian.

Bencana Covid-19 gelombang kedua tahun jadi yang terburuk di Indonesia. Laporcovid-19 memaparkan angka kematian yang terlacak di luar rumah sakit terus meningkat, termasuk kematian pasien isolasi mandiri. Sepanjang Juni-Juli 2021 sampai tanggal 9 Juli 2021, 368 nyawa melayang. Mereka tak bisa mengakses fasilitas kesehatan yang runtuh.

Jawa Barat jadi yang terbanyak dengan 128 orang pasien isolasi mandiri meninggal dunia. Minimnya pasokan oksigen, jumlah tenaga kesehatan yang terus berkurang karena sebagian terpapar Covid-19, jadi faktor lain yang membuat fasilitas kesehatan kolaps, atau versi pemerintah over kapasitas.

Teks dan Foto: Prima Mulia, diambil dalam kurun Juni-Juli 2021

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//