• Foto
  • Ramadan dan Lebaran setelah Dua Tahun Pandemi

Ramadan dan Lebaran setelah Dua Tahun Pandemi

Meskipun pandemi Covid-19 belum usai, Ramadan dan Lebaran tahun 2022 ini dirayakan secara lebih leluasa. Tradisi mudik hidup lagi, Salat Id kembali dibanjiri umat.

Fotografer Prima Mulia7 Mei 2022

BandungBergerak.id - Ramadan dan Lebaran tahun 2022 masih berlangsung dalam baying-bayang pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung dua tahun lamanya Pelonggaran aturan di sana-sini membuat warga lebih leluasa berkegiatan, meskipun bukan berari semua persoalan lantas tuntas.

Kegiatan ibadah bisa dilaksanakan secara penuh di masjid-masjid. Pusat-pusat perbelanjaan dan jajanan kaki lima penuh oleh pengunjung. Tiada hari tanpa kerumunan warga yang menggelar buka bersama.

Kegiatan perekonomian makin semarak di tengah naiknya harga-harga kebutuhan pokok dan sempat menghilangnya minyak goreng. Tidak dimungkiri, tidak sedikit warga masih berkutat dengan masalah ekonomi setelah babak belur dihajar pandemi sejak 2020 lalu. Bantuan dari pemerintah menjadi salah satu yang diandalkan.

Menjelang perayaan hari raya Idul Fitri, tradisi mudik di Indonesia kembali.

ditunggu adalah momen mudik. Pemerintah tak lagi melarang warganya pulang ke kampung halaman. Syaratnya hanya komitmen tiap-tiap orang untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Diperkirakan lebih dari 70 juta orang di Indonesia mudik.

Sejak H-7 Lebaran, kemacetan panjang yang sangat tipikal mulai terjadi di jalur klasik mudik rute Bandung, Tasikmalaya, dan Jawa Tengah melalui Nagreg dan Limbangan.

Pada H-3 dan H-2, sistem buka tutup diberlakukan. Kendaraan roda empat dan kendaraan besar terjebak kemacetan sejak di jalur Cicalengka sampai turunan Nagreg yang curam. Antrean kendaraan mengular, terus memanjang sampai Limbangan.

Namun toh tak ada yang keberatan, tak ada yang protes. Para pemudik menikmati momen bermacet-macet ini.

"Dua tahun gak pulang kampung, akhirnya sekarang boleh mudik lagi," kata salah seorang pemudik bersepeda motor yang terjebak macet di Nagreg.

Di hari Lebaran, umat Islam berbondong-bondong memenuhi lapangan, ruang-ruang publik, atau badan jalan untuk menggelar salat Idul Fitri berjamaah. Akhirnya, setelah dua tahun ditiadakan!

Dalam sambutannya di atas mimbar di lapangan Gasibu di depan Gedung Sate, Bandung, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melemparkan optimisme. Situasi pandemi di provinsi terpadat di Indonesia itu dipercayai terus membaik. Tingkat keterisian kamar pasien Covid-19 di rumah sakit tinggal 1 persen dari puncaknya 91 persen. Tercatat ‘hanya’ 167 orang dari 50 juta warga Jawa Barat yang saat ini dirawat di rumah sakit karena Covid-19.

“Kita tinggal menunggu waktu saja untuk ‘kemerdekaan’ dari Covid-19," ucap sang gubernur.  

Di hadapannya, lautan manusia menyesaki lapangan. Setelah dua tahun dicengkeram pagebluk, aroma ‘kebebasan’ semakin kuat dirasakan. Di mana-mana.

 

Foto dan teks: Prima Mulia

Editor: Tri Joko Her Riadi

COMMENTS

//