• Foto
  • Balada Komik RA Kosasih di Toko Buku Maranatha

Balada Komik RA Kosasih di Toko Buku Maranatha

Toko Buku Maranatha terkenal sebagai penerbit buku-buku komik wayang asli Indonesia karya RA Kosasih. Eksistensinya kini tersisih komik-komik luar negeri.

Fotografer Prima Mulia21 Mei 2022

BandungBergerak.idBuku komik berjudul Parikesit teronggok di sudut rak berlatar dinding lembab dan kusam, berselimut  debu dengan lembar-lembar halaman yang sudah menguning. Seperti tak tersentuh tangan manusia sejak lama.

Ratusan buku komik lainnya masih berjajar rapi di jajaran rak tengah sampai atas. Bersampul plastik untuk melindunginya dari debu, komik-komik wayang karya bapak komik Indonesia, mendiang RA Kosasih Raden (4 April 1919 – 24 Juli 2012) itu seperti menolak untuk dilupakan.

Di pojokan toko, Herlina (86 tahun) duduk santai sambil nonton televisi. Mengenakan daster sederhana, kakinya berkaus untuk menahan angin dari jalanan depan toko buku Maranatha, toko buku klasik di Jalan Inggit Garnasih, Kota Bandung, Kamis (19/5/2022).

Toko buku ini terkenal sebagai penerbit buku-buku komik wayang asli Indonesia karya RA Kosasih. Menempati bangunan rumah di Jalan Ciateul sejak 1971, sebelumnya di tahun 1961 toko buku  sekaligus percetakan ini terbentuk oleh almarhum Markus Hadi, seorang pelukis dan komikus, suami dari Herlina.

Markus waktu itu berkongsi dengan John Lo, seorang kerabat yang juga seorang komikus. Sejak tahun 1963 Maranatha mulai mencetak dan menerbitkan komik sendiri.

Toko Buku Maranatha mengalami masa kejayaan sejak 1970-an sampai 1990-an. Tentu saja yang paling terkenal adalah komik-komik wayang RA Kosasih, komik Indonesia yang saat itu jadi tuan rumah di negerinya sendiri, sebelum akhirnya terpinggirkan oleh serbuan komik manga Jepang dan komik-komik Amerika.

Di masa jayanya, toko dan penerbit Maranatha bisa mencetak buku sebanyak 2.500 eksemplar sehari per 1 judul buku. Saat ini, Herlina hanya berupaya menjaga toko buku dan koleksi-koleksi naskah komik peninggalan suaminya.

“Anak-anak saya perempuan semua dan sudah punya kesibukan masing-masing dengan keluarganya. Ini masih bertahan supaya saya tetap sibuk saja, biar nggak kaku otot-otot dan nggak pikun,” kata Herlina sembari tertawa lepas.

“Beberapa tokoh terkenal yang kerap membeli buku dan jadi kolektor buku-buku komik wayang terbitan kita yaitu ibu Megawati Sukarno Putri dan Guntur Sukarno Putra. Ada juga mantan Menteri di era Presiden Suharto, yaitu almarhum Susilo Sudarman, adalah pelanggan fanatik komik terbitan Maranatha,” jelas Herlina lagi.

Saat ini Herlina berniat untuk melelang semua naskah-naskah asli komik terbitan Maranatha. “Waktu itu Raam Punjabi (produser film terkenal) sempat tertarik untuk membeli naskah-naskahnya, tapi entah tak ada lagi kelanjutannya,” kata Herlina.

Herlina berniat untuk melelang semua naskah komik terbitan Maranatha dengan harga Rp 50.000 per lembar. Harapannya, semua artefak dan jejak sejarah komik asli Indonesia ini bisa tetap terpelihara saat toko buku dan penerbit legendaris ini harus benar-benar tutup buku.

Cerita dari Herlina menjadi kabar miris di tengah peringatan Hari Buku Nasional yang jatuh Mei ini. RA Kosasih telah turut menumbuhkan budaya literasi di Indonesia melalui karya-karya komiknya. Banyak generasi – mereka di antaranya telah menjadi pejabat, bahkan presiden – yang imajinasinya  diperkaya karya-karya RA Kosasih. Namun kini karya-karya Bapak Komik Indonesia itu berselimut debu.

Teks dan Foto: Prima Mulia

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//