• Kampus
  • Ingin Berhenti Merokok? Mahasiswa Unpad bikin Permen Kokro

Ingin Berhenti Merokok? Mahasiswa Unpad bikin Permen Kokro

Tingginya angka kecanduan rokok di Indonesia melatarbelakangi mahasiswa Unpad membikin permen kokro.

Produk permen Kokro inovasi mahasiswa Universitas Padjadjaran yang memiliki khasiat untuk menurunkan kecanduan rokok. (Dok. Unpad)

Penulis Boy Firmansyah Fadzri28 Juli 2021


BandungBergerak.idWorld Population Review mengungkap, prevalensi perokok di Indonesia mencapai 39 persen. Angka ini mengantarkan Indonesia pada peringkat tujuh dunia sebagai negara dengan prevalensi perokok tertinggi.

Meningkatnya jumlah perokok di Indonesia membuat tim mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) prihatin. Keprihatinan inilah yang melatarbelakangi lahirnya Kokro, produk mirip permen yang diklaim sanggup mengatasi kecanduan merokok.

Tim penggagas inovasi Kokro terdiri dari sejumlah mahasiswa Unpad dari multidisplin ilmu, di antaranya: Rifky Adhia, Tiara Zahra Shafira, Endang Juliansyah, Iis Kurniasih, Kevin Reza, dan Rani Maharani sebagai dosen pembimbing.

“Produk ini dilatarbelakangi meningkatnya prevalensi perokok di Indonesia. Hal itu berdampak negatif bagi Indonesia, bahkan menyebabkan tingginya tingkat kematian akibat merokok di Indonesia,” ujar Endang Juliansyah, Rabu (28/7/2021).

Berdasarkan temuan World Health Organization (WHO), setiap tahun sedikitnya 225.700 orang Indonesia meninggal dunia akibat penyakit yang berkaitan dengan kebiasaan merokok. Merujuk data yang diterbitkan Global Youth Tobacco Survey (GYTS), 40 persen anak Indonesia berusia 13-15 tahun sudah pernah menggunakan produk tembakau.

Baca Juga: DATA BICARA: Mewaspadai Hipertensi sebagai Penyakit Penyerta atau Komorbid Covid-19 Paling Mematikan
Relawan Mahasiswa Bantu Nakes Vaksinasi Covid-19 di Itenas

Redam Kecanduan Rokok

Rokok memiliki zat yang bikin konsumennya kecanduan. Nikotin yang terdapat dalam sebatang rokok akan mengendap pada reseptor dan membuat tubuh memproduksi dopamin.  Nikotin merupakan senyawa alkaloid yang akan membuat tubuh memproduksi dopamin yang dapat merangsang psikologis seorang perokok untuk merokok terus menurus.

Berdasarkan literatur, tim Unpad menemukan senyawa alami cytisine yang mampu menekan kecanduan nikotin dalam otak. Cytisine diklaim memiliki kemampuan bioaktivitas tujuh kali lipat lebih tinggi daripada nikotin sekaligus memiliki efikasi pelepasan dopamin yang jauh lebih rendah.

Dengan mengganti konsumsi nikotin dengan cytisine diharapkan membuat perokok bisa pulih dari kecanduan rokok dalam waktu hanya dua puluh lima hari.

“Kami juga mengadaptasi kampanye yang sudah lebih dulu dilakukan di Eropa. Program 25 hari berhenti merokok adalah terapi yang dilakukan selama dua puluh lima hari dengan cara mensubtitusi konsumsi nikotin oleh senyawa cytisine,” tambahnya.

Terkini, izin edar dan uji laboratorium produk ini tengah berjalan. Rencananya, satu paket permen Kokro akan dibanderol Rp 25.000. Meski belum mengantongi izin edar, permen Kokro dijamin aman karena menggunakan bahan-bahan alami. Saat ini, masyarakat sudah bisa melakukan pra-pesan produk tersebut melalui laman Instagram tim.

Mahasiswa lainnya, Rifky Adhia, menambahkan permen jenis lozenges Kokro bertekstur kenyal. Agar tidak menimbulkan efek mual, tim juga mengombinasikan dengan rasa buah-buahan.

“Tujuannya selain menambah sensasi di mulut, mereka (perokok) bisa ada alternatif psikologis di mulut yang mampu mengalihkan aktivitas di mulut dari keinginan merokok,” ujarnya, mengutip laman resmi Unpad.

Produk tersebut diberni nama Kokro yang merupakan pembalikan kata rokok. Rifky menjelaskan, pengubahan suku kata pada rokok menjadi Kokro memiliki harapan bahwa produk ini mampu mengembalikan kesehatan manusia seperti sedia kala sebelum kecanduan merokok.

“Filosofinya dibalik dengan harapan bisa mengembalikan fitrah manusia sebagai makhluk yang sehat,” kata Rifky.

Kandungan citysine pada Kokro disesuaikan dengan kandungan pada tablet cytisine yang dijual di Eropa, yaitu 1,5 miligram. Karena itu, konsumsi “Kokro” memiliki dosis tersendiri. Tidak hanya untuk perokok, Kokro juga bisa dikonsumsi oleh non-perokok atau perokok pasif, utamanya untuk menghindarkan nikotin pada tubuh.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//