• Kampus
  • Relawan Mahasiswa Bantu Nakes Vaksinasi Covid-19 di Itenas

Relawan Mahasiswa Bantu Nakes Vaksinasi Covid-19 di Itenas

Kuota vaksinasi Covid-19 di Itenas 30.000 orang, 70 persen remaja. Masih belum banyak pendaftaran vaksinasi untuk anak atau usia 12 tahun ke atas.

Remaja berusia 18 tahun mendapat suntikan vaksin Covid-19 di wilayah Kiaracondong, Bandung, 18 Juli 2021. Jangkauan vaksinasi untuk anak dan remaja masih minim. (Foto: Prima Mulia)

Penulis Iman Herdiana26 Juli 2021


BandungBergerak.idAkses mendapatkan vaksin Covid-19 kini semakin dicari masyarakat, di tengah meningkatnya kasus infeksi baru yang tak kunjung reda. Institut Teknologi Nasional (Itenas), Jalan Suci, Bandung, sejak tiga hari belakangan ini menggelar Vaksinasi Massal Itenas bersama Kodam III Siliwangi dan Stikes Dharma Husada. Dan pesertanya selalu antusias.

Menghadapi antusiasme masyarakat, Itenas menerjunkan mahasiswanya untuk membantu vaksinator dan tenaga medis. Hingga hari ketiga rangkaian program vaksinasi ini, Minggu (25/7/2021), jumlah vaksinator bertambah menjadi 30 orang yang berasal dari Stikes Dharma Husada Bandung.

Jumlah mahasiswa yang dilibatkan 95 orang. Selanjutnya, baik relawan maupun tenaga kesehatan terus ditambah untuk melakukan proses skrining kepada peserta vaksinasi.

Sebagai tambahan informasi, dalam vaksinasi massal ada sekitar 14 sampai 18 vaksinator setiap harinya dan untuk total mahasiswa yang terlibat membantu vaksinasi ini ada 95 orang.

Vaksinasi massal di Itenas ini mentargetkan 30.000 peserta. Namun kuota sudah terpenuhi semua. Meski demikian, berdasarkan laporan ketidakhadiran dan pembatalan, maka pada hari-hari berikutnya setiap sesi yang masih kosong akan dibuka kembali dengan kuota terbatas. Informasi mengenai jadwal sesi vaksin yang masih tersedia akan diumumkan melalui Instagram resmi Itenas @itenas.official dan pada laman SiVaksin.

Rektor Itenas Bandung, Meilinda Nurbanasari, mengatakan bahwa sistem pendaftaran wajib dilakukan secara online. “Iya, pendaftaran wajib dilakukan secara online, karena kami tidak ingin terjadi kerumunan,” tegas Meilinda, dalam keterangan resminya.

Meilinda menambahkan pendaftaran online tersebut sudah disiapkan sesi dan jamnya, sehingga pendaftar bisa memilih waktu kehadiran.

“Mereka (pendaftar) dapat memilih sesi dan jamnya sendiri, tetapi apabila pada sesi tersebut kuotanya sudah penuh, maka harus memilih sesi lain yang masih kosong,” tambah Meilinda.

Ia menuturkan, dalam kurun waktu kurang dari 24 jam sejak pendaftaran online dibuka, kuota sudah terisi 30.300-an pendaftar. Padahal panitia mentargetkan untuk 30.000 pendaftar saja. Namun dalam pelaksanaannya, kerap ada peserta yang gagal vaksin karena skrining dan lain halnya, sehingga diperlukan data peserta tambahan.

Baca Juga: Tidak semua UMKM di Bandung mampu Jualan Online
Pagebluk Picu Naiknya Kasus Gangguan Jiwa pada Mahasiswa

Minim Tempat Pendaftaran Vaksinasi untuk Anak

Meilinda Nurbanasari mengatakan, antusiasme dari kalangan remaja sangat tinggi pada vaksinasi kali ini. Hal ini disebabkan masih belum banyak pendaftaran vaksinasi untuk anak atau usia 12 tahun ke atas.

“Kalau dilihat, adik-adik 12 tahun ke atas ini sangat antusias, karena memang belum banyak tempat-tempat yang membuka untuk vaksinasi usia 12 tahun ke atas, karena baru diumumkan juga,” ucap Meilinda.

Ia menyebut sekitar 70 persen dari total pendaftar vaksinasi adalah usia 12 tahun ke atas. Ia juga bersyukut tidak ada peserta yang mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

Dalam pelaksanaan 30.000 vaksinasi ini, Itenas menambah jumlah personil yang terlibat baik itu dari vaksinator, maupun mahasiswa yang turut membantu kelancaran kegiatan ini.

“Kami bekerja sama dengan Kesdam III Siliwangi dan Stikes Dharma Husada Bandung terkait penyediaan vaksinator, juga bagian skrining dari Stikes Dharma Husada Bandung, jadi jumlah personilnya yang diperbanyak,” imbuhnya.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//