• Pemerintah
  • Data Kelembaban Udara Rata-rata di Kota Bandung 2014-2020, Terendah di Tahun 2019

Data Kelembaban Udara Rata-rata di Kota Bandung 2014-2020, Terendah di Tahun 2019

Pada tahun 2019 tingkat kelembaban udara rata-rata di Kota Bandung tercatat di angka terendah, yakn 74,25 persen. Penyebabnya, gangguan global El Nino skala kuat.

Penulis Sarah Ashilah29 Juli 2021


BandungBergerak.idSelain suhu dinginnya yang terasa di pagi dan malam hari, musim kemarau juga ditandai dengan udaranya yang kering. Berkurangnya awan dan hujan menyebabkan tingkat kelembaban udara turun.  

Merujuk data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung tentang kelembaban udara rata-rata per tahun di Kota Bandung dari 2014 hingga 2020, angka terendah terjadi pada 2019 lalu, yakni 74,25 persen. Penyebabnya, gangguan global El Nino skala kuat yang menyebabkan musim kemarau menjadi lebih panjang dari biasanya.

Udara kering sering dihubungkan dengan persebaran virus yang lebih cepat. Sebelum pagebluk Covid-19 melanda, masyarakat sudah mengenal flu musiman yang biasa terjadi di musim kemarau. Karena itulah BMKG secara rutin mengimbau agar warga melakukan usaha ekstra untuk menjaga daya tahan tubuh di masa.

Sementara itu, tingkat kelembaban udara tertinggi Kota Bandung terjadi pada  ahun 2016, yakni 79,83 persen. Curah hujan ketika itu cukup tinggi. 

Baca Juga: Data Suhu Rata-rata Kota Bandung 2014-2020, Memanas dalam Dua Tahun Terakhir

Editor: Redaksi

COMMENTS

//