• Berita
  • Lagi, Miliaran Rupiah APBD Kota Bandung untuk Pembangunan Gedung Gelanggang Generasi Muda (GGM)

Lagi, Miliaran Rupiah APBD Kota Bandung untuk Pembangunan Gedung Gelanggang Generasi Muda (GGM)

Tender proyek pembangunan GGM selesai 19 Mei 2021 lalu. Proses selanjutnya ditunda karena pagebluk Covid-19.

Peletakan pembangunan Gedung Gelanggang Generasi Muda (GGM), Jalan Merdeka, Bandung, tahun 2018. Sejak itu, Gedung GGM beberapa kali mengalami tender pembangunan. (Foto: Humas Bandung)

Penulis Bani Hakiki31 Juli 2021


BandungBergerak.idPemerintah Kota (Pemkot) Bandung baru saja menyelesaikan tender belanja modal pembangunan lantai 4 gedung Gelanggang Generasi Muda (GGM) yang berlokasi di Jalan Merdeka No.64, Citarum, Kec. Bandung Wetan. Nilai harga penawaran sendiri (HPS) lelang yang dimulai 19 Mei 2021 itu mencapai lebih dari 2,6 miliar rupiah, bersumber APBD Kota Bandung tahun 2021.

Merujuk situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Bandung, diketahui tender pembangunan lantai 4 Gedung GGM dIikuti oleh 85 peserta. Pemenang tender adalah PT Cipta Adhi Guna yang beralamat di Situmbuk Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam-Agam, Sumatera Barat, dengan harga terkoreksi sekitar 2,1 miliar rupiah.

GGM merupakan gedung publik di bawah pengelolaan Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Kota Bandung. BandungBergerak.id telah menghubungi Kepala Dispora Kota Bandung Eddy Marwoto, Jumat (31/7/2021), akan tetapi yang bersangkutan belum bisa memberi keterangan terbaru mengenai kelanjutan proyek GGM. Melalui aplikasi pesan singkatnya, Eddy mengaku sedang beristirahat karena sakit.

Proyek pembangunan Gedung GGM berlangsung ketika Kota Bandung masih dilanda pandemi Covid-19. Sejak tahun lalu banyak warga dan pelaku usaha terdampak berbagai kebijakan pemerintah demi menanggulangi wabah. 

Tahun ini warga kembali menjerit terutama ketika diberlakukan PPKM Darurat yang bersambung ke PPKM Level 4. Sementara nilai bansos PPKM yang dibagikan masih belum sebanding dengan pengeluaran di masa sulit karena pandemi.

Dampak itu tercermin pada pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bandung antara Januari-Juli ini yang baru mengantongi 631 miliar atau sekitar 10,62 persen dari total target 2,7 triliun Rupiah. Sementara Kesbangpol Kota Bandung mengungkap Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandung minus 0,14 pada 22 Juli 2021.

Namun di lapangan, sejumlah proyek miliaran Rupiah tetap dijalankan Pemkot Bandung di tengah krisis ekonomi akibat pandemi. Salah satunya proyek pembangunan Gedung GGM.

Seorang veteran pegiat GGM, Bob Gunawan, membenarkan adanya lelang proyek pembangunan tersebut. Namun, mengutip pihak Dispora Kota Bandung, proyek tersebut saat ini sedang ditunda pengerjaannya.

“Sementara, belum ada kelanjutan untuk sekarang. Katanya, ditunda dulu. Kata Kadis (Dsipora), kalau tidak salah ada penggeseran anggaran dulu untuk penanganan Covid-19,” tutur Bob Gunawan yang pernah menjabat Sekretaris Jenderal GRB (1972-1978), saat dihubungi melalui telepon.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Ada Alokasi Dana 4 Miliar Rupiah untuk Pemeliharaan Teras Cihampelas, Apa Pentingnya?
Seribu Proyek di Jalan Dago

Fungsi dan Tujuan Gedung GGM

GGM memiliki sejarah yang panjang, begitu juga sejarah pembangunannya. Miliaran Rupiah APBD Kota Bandung pernah digelontorkan ke gedung di jantung kota itu.

GGM terbentuk melalui Surat Putusan Walikota Bandung No 1730 Tahun 1984. Perencanaan pembangunan gedung dimulai pada 2014. Selanjutnya GGM diresmikan pada November 2019.

Cikal bakal gedung ini terjadi pada 1960. Embrio GGM masa itu bernama Gelanggang Generasi Muda. Ada pula nama lain lagi, yakni Gelanggang Remaja Bandung (GRB) yang disematkan antara 1970 hingga 1984.

“Dulu ada organisasi Taruna Karya tahun 60-an. Organisasi kan butuh sekretariat, waktu itu, dibantu Wali Kota Bandung mendirikan Badan Koordinasi Taruna Karya (BKTK) Kota Bandung di berbagai tingkat lingkungan, kecamatan, dan lain-lain,” tutur Bob Gunawan.

Sekretariat GGM hari ini merupakan bekas Gedung PT Taspen. Wali Kota Bandung kesebelas, Ateng Wahyudi, kemudian memutuskan untuk mengubahnya sebagai sekretariat pusat kegiatan pemuda. Awalnya, gedung ini hanya memiliki beberapa ruangan saja.

Proyek pembangunan Gedung GGM terjadi di era Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, kini Kang Emil menjabat Gubernur Jabar. Peletakan batu pertama pembangunan gedung dilakukan pada 4 September 2018 yang menandai peresmian pembangunan pertamanya.

Satu tahun sebelumnya, Ridwan Kamil juga telah meresmikan Gedung Bandung Creative Hub pada akhir 2017. Gedung tersebut digunakan untuk kegiatan ekonomi kreatif. Sementara Gedung GGM diperuntukkan untuk berbagai kepelatihan organisasi pemuda Kota Bandung.

"GGM ini gabungan kesenian, olah raga, dan kepemimpinan. Jadi beda dengan Gedung Kreatif.  Kalau gedung kreatif menghasilkan produk-produk yang sifatnya ekonomi kreatif. Kalau di GGM, lebih kepada,” papar Ridwan Kamil, dalam siaran pers Pemkot Bandung.

Gedung GGM memiliki 4 lantai, di antaranya 18 kamar berukuran 3 x 4,5 meter. Luas lahannya mencapai sekitar 1.507 meter persegi dengan luas bangunan 2.880 meter persegi. Pembangunan gedung ini menyentuh 15,75 miliar Rupiah dengan sumber dana dari APBD Kota Bandung tahun 2018. 

Pembangunan GGM waktu itu sempat menuai polemik panjang. Para aktivis kepemudaan yang menjadi pionir pengoperasian GGM beberapa kali melangsungkan aksi protes. Mereka kecewa dengan keputusan Pemkot membongkar tiba-tiba gedung sarat sejarah tersebut.

Riwayat Tender Pembangunan Gedung GGM

Pembangunan GGM diawali perencanaan awal pada 14 Juli 2014. Waktu itu Pemkot Bandung menyelesaikan tender dengan nilai HPS hampir 500 juta Rupiah untuk jasa konsultasi perencanaan desain gedung, tepatnya jasa desain arsitektural, rekayasa konstruksi fondasi, dan struktur bangunan.

Lelang tersebut diikuti oleh 40 perusahaan peserta. Pemenangnya jatuh kepada PT Gelar Buana Persana yang berlokasi di Jalan Sadang Tengah Raya No. 10 RT009/RW014, Bandung. Harga penawaran akhirnya sekitar 449 juta Rupiah.

Perencanaan Gedung GGM memakan waktu yang cukup panjang. Baru sekitar pertengahan Agustus 2016, sebuah tender lanjutan dibuka. Peserta tendernya tidak lebih banyak dari pelelangan sebelumnya, diikuti oleh 24 perusahaan saja.

Proyek lanjutan ini bisa tercatat dengan nama Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan MK GGM di situs resmi LPSE. Dari nilai HPS sekitar 441 juta, tender kali ini dimenangkan CV. Griya Loka yang beralamat di Jalan Adipatiukur No.74 , Baleendah, Kabupaten Bandung dengan harga penawaran senilai 418 juta rupiah.

Pada Maret 2018, tercatat dilakukan lelang proyek bernama Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan - MK Pembangunan Gedung GGM (Kegiatan Peningkatan Infrastruktur Pemuda) dengan nilai HPS sejumlah 491 juta rupiah. Pemenangnya CV. Sasana Karya yang berlokasi di Jalan Saturnus Timur I No.3 Bandung dengan nilai penawaran 428 juta Rupiah.

Tepat menjelang akhir Juni 2018, Pemkot Bandung kembali menggulirkan sebuah tender lanjutan yang sama dengan nilai HPS proyek mencapai sekitar 19 miliar Rupiah. Pelelangannya bisa dicari di situs LPSE dengan Belanja Modal Gedung dan Bangunan - Pengadaan Bangunan Gedung GGM (Kegiatan peningkatan Infrastruktur Pemuda).

Peserta tendernya berjumlah 134 perusahaan dari seluruh penjuru Indonesia. Pemenangnya jatuh kepada PT. Tahta Djaga Internasional yang beralamat di Jalan Cikutra Dalam No.24, Bandung. Nilai penawaran kontranya sebesar 15,7 miliar Rupiah.

 

Editor: Redaksi

COMMENTS

//