• Berita
  • Vaksinasi Covid-19 Dosis Ketiga di Bandung di saat Pasokan Terbatas

Vaksinasi Covid-19 Dosis Ketiga di Bandung di saat Pasokan Terbatas

WHO minta setiap negara di dunia agar menyebarkan vaksin secara merata sebelum melakukan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga.

Suntik vaksin Covid-19 Sinovac di vihara Tanda Bhakti, Bandung, 2 Agustus 2021. Baru 20.673.079 orang Indonesia yang mendapat vaksin Covid-19 lengkap per 1 Agustus 2021 (data Kemenkes RI). (Foto: Prima Mulia)

Penulis Bani Hakiki2 Agustus 2021


BandungBergerak.idSejumlah tenaga kesehatan di Kota Bandung telah mendapatkan vaksinasi Covid-19  dosis ketiga sebagai tambahan (booster). Langkah ini dinilai perlu karena masih tingginya paparan Covid-19 pada para nakes yang bertugas di garda terdepan pagebluk Covid-19.

Tim Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac menyatakan telah melakukan penelitian pada pertengahan Juli 2021 terkait menurunnya imunitas para nakes yang sebelumnya telah menjalani vaksinasi secara penuh atau dosis kedua. Tim menilai perlunya menambahkan dosis vaksin tambahan. Selain pada nakes, tidak menutup kemugnkinan vaksin dosis ketiga perlu diberikan kepada masyarkaat umum.

Di Kota Bandung, vaksinasi Covid-19 dosis ketiga pada para nakes telah dilakukan di Rumah Sakit Cicendo Bandung Sabtu (24/7/2021) lalu. Mereka mendapat dosis tambahan vaksin Moderna. Secara nasional, Kementerian Kesehatan RI memulai penyuntikan vaksin booster Moderna terhadap tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, 16 Juli 2021.  

Akan tetapi, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa vaksinasi Covid-19 dosis ketiga belum dianjurkan. Direktur Program Imunisasi WHO, Kate O'Brien mengatakan, perbincangan megenai dosis ketiga memang sedang ramai dibicarakan. Tapi, masih belum cukup bukti atau data penelitian untuk kemudian mengeluarkan rekomendasi tersebut.

Selain belum didukung bukti ilmiah, rencana vaksinasi dosis ketiga dinilai WHO terkendala dengan jumlah produksi vaksin yang masih terbatas dan tidak merata di seluruh dunia.

"Kami tahu sudah ada negara yang mulai merekomendasikan booster. Kami sangat meminta semua negara mengikuti bukti dan hanya menjalankan regimen booster berdasarkan bukti,” paparnya dalam siaran langsung di kanal Youtube resmi WHO pada Kamis (29/7/2021).

Bandungbergerak.id telah menghubungi seorang anggota Tim Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac, Rodman Tarigan. Tetapi ia menolak memberi keterangan lebih lanjut mengenai vaksinasi Covid-19  dosis ketiga ini.

Ketidakmerataan jumlah vaksin bisa dilihat dari konteks lokal, yakni Bandung. Wali Kota Bandung Oded M Danial memaparkan, data cakupan vaksin Covid-19 dosis ke-3 Kota Bandung sebanyak 1.450 orang (0,07 persen). Untuk dosis ke-2 sebanyak 464.088 orang atau 23,77 persen, dan dosis pertama sebanyak 876.963 orang atau 44,92 persen.

“Sedangkan target sasaran vaksinasi Kota Bandung sebanyak 1.952.358 orang,” kata Oded M Danial, melalui siaran pers, Senin (2/8/2021).

Selain itu, cakupan vaksinasi Gotong Royong dosis ke 1 sebanyak 5.884 orang atau 0,03 persen dan dosis ke-2 sebanyak 2.099 orang atau 0,01 persen. Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna menargetkan vaksinasi Covid-19 di Bandung baru bisa selesai pada Desember 2021 mendatang. Itu pun jika pasokan vaksin Covid-19 dari pusat lancar.

Data-data jangkauan tersebut menunujukkan masih ada kendala pasokan jumlah vaksin. Terlihat jarak antara jangkauan vaksin dosis pertama dan kedua saja masih sangat lebar. Apalagi cakupan vaksinasi dosis ketiga. Belum lagi dengan jangkauan vaksinasi pada anak.

Baca Juga: Ratusan Nakes di Bandung Disuntik Vaksin Covid-19 Moderna
Pelacakan Kontak Covid-19 di Bandung Rendah, Kematian Sulit Dicegah

Vaksinasi Anak masih Rendah

Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam melaksanakan program vaksinasi anak Kota Bandung belum menunjukkan kemanjuan signifikan. Padahal, sudah banyak desakan dari berbagai pihak untuk menggeber vaksinasi untuk kelompok tersebut.

Terlebih vaksinasi pada anak menjadi salah satu syarat untuk menggelar pendidikan tatap muka nantinya, ketika pandemi Covid-19 reda. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ahyani Raksanagara mengaku, jangkauan vaksinasi anak di Kota Bandung masih jauh dibandingkan target 238.139 anak.

“Jadi memang kalau dari persentase di bawah 5 persen baru 2-3 persen dari 238 ribu sasaran anak usia 12-17 tahun,” paparnya, dalam siaran pers, Rabu (28/7/2021).

Sementara itu, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jawa Barat Dan Satriana mengaku telah mendesak Pemkot Bandung untuk menyeggerakan percepatan vaksinasi anak. Penyuntikkan harus dilakukan secara merata demi keamanan anak di lingkungan sekolah, bermain, maupun rumah.

Menurutnya, saat ini anak-anak banyak mengalami kerugian sebagai imbas dari pandemi Covid-19. Masa depan mereka terancam, terutama bagi mereka yang sedang menjalani pendidikan.

Dan Satriana mengatakan, vaksinasi penting sebagai persiapan pendidikan tatap muka. Apalagi pendidikan jarak jauh yang berlangsung selama ini dinilai memiliki banyak kelemahan, yakni adanya adanya kesenjangan teknologi dan ekonomi.

“Kita gak bisa paksain sekolah daring, toh banyak yang susah mengaksesnya,” ujar Dan Satriana.

 

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//