• Kampus
  • Panduan Mendampingi Anak selama Belajar Daring dari Pakar Pendidikan UPI

Panduan Mendampingi Anak selama Belajar Daring dari Pakar Pendidikan UPI

Mahasiswa UPI yang sedang melaksanakan KKN mengadakan Webinar Inspiratif bagi orang tua siswa Optimalisasi Peran Orang Tua dalam Membimbing Anak Belajar di Rumah.

Suasana ruangan kelas SMP Islam, MTS Pajagalan 1 Bandung, Jalan Pajagalan, Kota Bandung, Jumat (21/05/2021). Selama setahun pandemi Covid-19, sekolah di Bandung kosong. Pelajaran diberikan secara jarak jauh. (Foto: Fakhri Fadlurrohman)

Penulis Iman Herdiana7 Agustus 2021


BandungBergerak.idSudah setahun lebih anak-anak sekolah tidak melaksanakan pendidikan tatap muka. Pandemi Covid-19 berkepanjangan memaksa anak-anak untuk tetap belajar jarak jauh secara daring. Situasi pagebluk saat ini belum memungkinkan bagi mereka untuk sekolah secara normal.

Menghadapi situasi tersebut, mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mengadakan Webinar Inspiratif bagi orang tua siswa dengan mengangkat tema “Optimalisasi Peran Orang Tua dalam Membimbing Anak Belajar di Rumah”.

Mengutip laman resmi UPI, Sabtu (7/8/2021), webinar menghadirkan Ika Mustika Sari, Dosen di Departemen Pendidikan Fisika UPI sekaligus ibu rumah tangga sebagai narasumber. Ika memulai pemaparannya dengan menjelaskan terlebih dahulu peran orang tua.

Ika Mustika mengutip Al Quran Surat Luqman ayat 12-19 yang menyatakan bahwa mendidik anak untuk berbuat baik kepada kedua orang tua; melakukan ibadah; berbuat baik dan melarang berbuat jahat; untuk tidak sombong;  untuk bertutur kata yang halus dan lembut.

Menurutnya, peran orang tua sudah terbukti efektif dalam meningkatkan prestasi siswa, meningkatkan karakter siswa, meningkatkan ketahanan siswa di sekolah, dan meningkatkan tingkat kelulusan siswa. Selanjutnya ia menyebutkan tujuh fungsi orang tua yaitu: fungsi biologi, fungsi afeksi, fungsi sosialisasi, fungsi pendidikan, fungsi rekreasi, fungsi keagamaan, dan fungsi perlindungan.

“Upaya untuk memaksimalkan fungsi-fungsi tersebut diperlukan kesabaran dan keinginan belajar terus menerus,” kata Ika Mustika.

Ia juga mengatakan bahwa belajar menjadi orang tua itu dimulai sejak sebelum menikah hingga selamanya. “Mau ada pandemi atau tidak peran orang tua ini tetap dibutuhkan,” katanya.

Namun khusus untuk pembelajaran jarak jauh, Ika mengingatkan bahwa orang tua di rumah tidak perlu memaksakan menjadi guru. Orang tua cukup menemani anak belajar dan mengomunikasikan dengan pihak sekolah atau guru jika ada hal yang dirasa kurang maksimal.

Contohnya, orang tua bisa mengomunikasikan beban tugas anak yang dirasa terlalu sampai membuat anak stres. Selanjutnya, Ika menjabarkan lebih detail lagi mengenai peran orang tua selama pembelajaran jarak jauh:

Membimbing anak untuk tetap belajar. Ini bisa dilakukan dengan cara mengingatkan anak akan cita-citanya dan untuk apa belajar.

“Ingatkan untuk mengerjakan tugas tepat waktu, memberi pujian atau reward jika sudah mengerjakan tugas,” katanya.

Baca Juga: Tahapan Pendaftaran KIP Kuliah Unpar 2021
FKIP Unpas Gelar Workshop Literasi Sains untuk para Dosen

Memastikan kesehatan fisik anak, termasuk mengingatkan protokol kesehatan dan memberikan asupan gizi yang cukup.

“Dengan cara menyediakan makanan sehat, bergizi; menyuruh berjemur; menyuruh bergerak; memastikan anak untuk tetap di rumah,” katanya.

Memastikan kesehatan mental anak. Hal ini tidak kalah pentingnya. Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah membatasi penggunaan gawai, mengawasi akses anak terhadap konten yang tidak sesuai usia, menciptakan permainan atau kegiatan bersama.

Tak kalah pentingnya, lanjut Ika, memastikan kesehatan fisik dan mental orang tua. Orang tua tetap mengupayakan olahraga, berjemur bersama anak, makan makanan sehat, melakukan kegiatan yang menyenangkan atau hobi.

“Tetaplah semangat dan berbahagia untuk menjadi orang tua yang bisa mendampingi anak selama belajar dari rumah, semangat dalam menyadari peran kita sebagai orang tua kemudian berbahagia karena jika orang tua bahagia, anak akan bahagia, emosi positif itu menular,” paparnya.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//