Puskesmas Padasuka Bandung: Jangan Abai Prokes meski sudah jarang Mendengar Ambulans
Pada Mei 2021, jumlah kasus aktif Covid-19 Kota Bandung sebanyak 756 pasien. Kini, pasien aktif lebih dari 6.000 orang. Belum lagi 3.690 suspek.
Penulis Bani Hakiki10 Agustus 2021
BandungBergerak.id - Para tenaga kesehatan di UPT Puskesmas Padasuka, Bandung, kini bisa sedikit bernapas lega. Jumlah pasien Covid-19 yang ditangani Puskesmas yang dekat dengan permakaman khusus Covid-19, TPU Cikadut, itu perlahan berkurang.
“Karena posisi kita dekat (TPU) Cikadut, biasanya sering sekali terdengar suara ambulans dan sekarang sudah jarang. Angka BOR juga sudah turun ya, tapi kita harus tetap menjaga protokol kesehatan (prokes),” ujar Kepala UPT Puskesmas Padasuka, Fetty Sugiharti, Senin (9/8/2021).
Perlu diketahui TPU Cikadut pernah mencatat rekor permakamkan sampai 70 kasus korban Covid-19 dalam sehari semalam, ketika ledakan gelombang Covid-19 antara Juni - Juli kemarin. Pada masa tersebut, jumlah pasien yang dirujuk ke Puskesmas Padasuka pun antara 30 sampai 100 pasien dalam sehari.
Kini, kata Fetty Sugiharti, pelayanan kesehatan di tempat tugasnya sudah tidak lagi terkendala oleh membludaknya jumlah pasien. Fetty juga menyebut tidak ada lagi antrean tes swab dan PCR.
Pemkot Bandung merilis jumlah kasus Covid-19 Kota Bandung cenderung turun. Hal ini berpengaruh terhadap turunnya keterisian kasur atau bed occupancy ration (BOR) di 30 rumah sakit rujukan Kota Banding menjadi 49,34 persen. Dari 2.181 tempat tidur yang tersedia, sebanyak 1.076 tempat tidur di antaranya terisi. Sedangkan sisanya, tempat tidur kosong. Angka BOR di tiga hotel isolasi mandiri (isoman) terpusat yang ada di Kota Bandung sebesar 31,9 persen dari total 135 kamar.
“Hari ini, di Kota Bandung laju perkembangan Covid-19 menunjukan angka penurunan sangat signifikan. Ini terlihat dari BOR, angka aktif, dan segala macamnya juga bagus sekali,” ungkap Wali Kota Bandung, Oded M Danial, dalam siaran pers, Senin (9/8/2021).
Salah satu indikator yang membuat turunnya jumlah pasien Covid-19 Kota Bandung, kata Oded, adalah kedisiplinan warga selama menjalani Pemberlakuan Pembatasan Kegiata Masyarakat atau PPKM Level 4. Ia mengklaim kebijakan pengetatan pergerakan warga berhasil menekan jumlah penularan Covid-19 Kota Bandung.
Menurujuk pusat data Covid-19 Kota Bandung (08/08/2021), kasus aktif (dirawat) sebanyak 6.425 orang. Masih terdapat 3.690 suspek dan 341 kontak erat.
Total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 Kota Bandung mencapai 39.142 orang. Sebanyak 31.399 orang di antaranya sembuh. Sementara jumlah kasus meninggal sebanyak 1.318 orang (bertambah 2 orang).
Oded M Danial mengatarkan, tren laju kasus konfirmasi Covid-19 di Kota Bandung yaitu 269,9 orang per hari. Padahal sebelumnya, laju kasus konfirmasi sempat menyentuh angka 416,7 orang per hari.
Masih adanya ribuan kasus aktif di Kota Bandung menunjukkan bahwa penurunan belum signifikan, terutama jika mengacu pada jumlah kasus yang terjadi pada Mei lalu, menjelang terjadinya ledakan pasien pada Juni – Juli yang mengoncang ruang-ruang rawat inap rumah sakit. Pada Mei tersebut, jumlah kasus aktif Covid-19 Kota Bandung belum tembus 1.000 orang, tepatnya baru 756 pasien.
Baca Juga: Agen Oksigen Medis Bandung: Konsumsi Oksigen Medis Turun
Aksi-aksi Solidaritas Warga Bandung Ringankan Beban Pemerintah
Vaksinasi Covid-19 Anak masih Minim
Pihak Pemkot Bandung diminta pemerintah pusat membereskan program vaksinasi Covid-19 akhir tahun ini. Dari jumlah total sekitar 2,4 juta penduduk Kota Bandung, minimal sebanyak 80 persen warga telah disuntik untuk mencapai target kekebalan komunal (herd immunity).
Data Bandung.go.id pada Selasa (8/8/2021) menunjukkan, dari total target 1.952.358 jiwa, sebanyak 889.793 (45,68 persen) warga di antaranya telah divaksin dosis pertama, dan 479.277 (24,55 persen) warga dosis kedua. Tercatat juga ada sebanyak 1.730 (0,09 persen) tenaga kesehatan yang telah menjalani vaksin dosis ketiga atau booster.
Namun jumlah vaksinasi Covid-19 anak di Kota Bandung cenderung masih sangat minim dan mengkhawatirkan. Dari target 238.139 anak, baru 8.349 (3,51 persen) anak yang telah menjalani dosis pertama, dan hanya 6 anak yang telah menjalani dosis kedua.