• Berita
  • Warga Bandung Berharap Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Dipercepat

Warga Bandung Berharap Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Dipercepat

Jumlah vaksinasi Covid-19 untuk anak di Bandung masih jauh dari target. Warga butuh kemudahan mengakses vaksinasi anak.

Petugas kesehatan menyuntik vaksin Covid-19 buatan Sinopharm di aula Kelurahan Baros, Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin (16/8/2021). (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Penulis Bani Hakiki17 Agustus 2021


BandungBergerak.idPelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak di Bandung masih jauh dari jumlah yang ditargetkan. Sementara di kalangan orang tua sudah lama menanti anak mereka agar mendapat vaksin Covid-19. Namun mereka kesulitan dalam mengakses fasilitas dan informasi terkait vaksinasi.

Diketahui, Pemkot Bandung menargetkan sebanyak 238.139 anak disuntuk vaksin dalam upaya mengejar target kekebalan kelompok atau herd immunity. Merujuk data Bandung.go.id pada Minggu (15/8/2021), baru 24.517 (10,30 persen) anak yang telah menjalani vaksinasi dosis pertama dan 5.581 (2,34 persen) untuk dosis kedua. Padahal, program vaksinasi untuk anak di Kota Bandung sudah mulai berjalan lebih dari satu bulan sejak 14 Juli 2021 lalu.

Pemkot Bandung kini mentargetkan 70 persen penduduknya divaksin September 2021 mendatang. Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana optimis program vaksinasi bisa dicapai oleh seluruh kalangan.

“Selama vaksinnya ada, kami yakin bisa mencapai 70 persen di September tercapai. Ini juga untuk menyasar lansia, anak 12-17 termasuk disabilitas,” ungkap Yana Mulyana, dalam siaran pers, Senin (16/8/2021).

Berbagai lembaga dan elemen masyarakat telah mendesak Pemkot Bandung agar segera menggenjot upaya penyuntikan vaksin Covid-19 untuk anak. Desakan itu dalam upaya melindungi hak kesehatan anak yang diketahui rentan terpapar virus infeksius tersebut. Salah satu dampak rendahnya cakupan vaksinasi pada anak membuat pendidikan tatap muka sulit dilaksanakan.

Di tengah keyakinan Pemkot Bandung dalam mencapai herd immunity, Arie Harlan (39), seorang warga Cibinong mengaku anaknya kesulitan mendaftarkan anaknya untuk mengikuti program vaksinasi. Anak tunggalnya itu telah berusia 14 tahun sejak Juni 2021 lalu, artinya telah memenuhi standar umur minimal untuk menerima suntik vaksin Covid-19.

Arie telah mendaftarkan anaknya ke sejumlah fasilitas dan program penyedia vaksin anak, termasuk yang diselenggarakan Pemkot dan beberapa sekolah. Akan tetapi, setelah hampir genap satu bulan terakhir, belum juga ada panggilan.

Baca Juga: Mahasiswa S3 Unpas Berikan Vaksin Covid-19 Gratis, Mahasiswa Unpad Terjun Jadi Relawan Vaksinasi
Mahasiswa UPI Kembangkan Herbal Aroma Terapi yang Diklaim untuk Mencegah Bakteri dan Virus

Bahkan, Arie menuturkan, belum ada program vaksinasi khusus anak yang diadakan di sekitar lingkungan rumahnya. Ia juga mengau tidak berani menyambangi langsung beberapa lokasi yang sedang mengadakan vaksinasi secara acak lantaran kecilnya kesempatan dan mengkhawatirkan risiko penularan dalam antrean.

Kirain saya sudah semua tempat bisa nyediain vaksin untuk anak-anak, saya pernah keliling karena penasaran, tapi masih banyak yang belum bisa. Harusnya ada program (vaksin anak) terpusat yang rutin, soalnya seumuran anak saya pasti belum aware, malah mungkin gak ngerti,” tuturnya melalui telepon pada Minggu (15/6/2021).

Padahal Arie menganggap bahwa vaksinasi untuk anak seharusnya didahulukan karena anak-anak justru memiliki risiko penluaran yang paling tinggi di rumah. Apalagi jika kedua orang tuanya sudah mulai beraktivitas di luar rumah yang dikhawatirkan membawa potensi penularan saat pulang ke rumah bertemu anaknya.

Arie dan istrinya sendiri telah divaksin. Namun perlu diketahui, orang yang telah divaksin tetap berpotensi menularkan virus terhadap orang lain yang belum divaksin.

Sementara itu, program vaksinasi di Kota Bandung secara umum masih terus berjalan dan telah menunjukkan peningkatan. Data Bandung.go.id pada Minggu (15/8/2021) menunjukkan, dari total sasaran vaksin sebanyak 1.952.358 warga, ada sebanyak 1.024.750 (52,49 persen) sasaran yang telah menerima dosis pertama dan 586.935 (30,06 persen) untuk dosis kedua. Ada pula dosis ketiga atau booster khsusus untuk tenaga kesehatan (nakes) dan sebanyak 2.797 (0,14) nakes telah menerimanya.

Berikut rincian data termutakhir capaian vaksin Covid-19 di Kota Bandung sesuai kategori dan sasaran masing-masing:

Tenaga kesehatan (nakes) dengan jumlah sasaran 24.709 orang, sebanyak 33.325 (134,51 persen) nakes telah disuntik dosis pertama dan 30.828 nakes untuk dosis kedua. Ditambah booster untuk nakes sebanyak 2.797 (11,2 persen);

Untuk warga lanjut usia (lansia) ditargetkan sebanyak 206.046 orang, sebanyak 113.476 (55,07 persen) lansia telah menerima dosis pertama dan 98.987 (48,04 persen) lansia untuk dosis kedua;

Jumlah sasaran untuk masyarakat rentan dan umum mencapai 1.339.048 orang. Saat ini, sebanyak 369.532 (27,60 persen) orang telah menerima dosis pertama dan 123.989 (9,26 persen) orang telah menerima dosis kedua.

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//