• Berita
  • Jumlah Penguburan di TPU Cikadut Berkurang, Pasokan APD dan Honor lagi-lagi Tersendat

Jumlah Penguburan di TPU Cikadut Berkurang, Pasokan APD dan Honor lagi-lagi Tersendat

Dalam dua minggu terakhir jumlah permakaman di TPU Cikadut terbanyak dalam satu hari berjumlah sepuluh kali.

Petugas mengeluarkan peti jenazah berlapis plastik di pemakaman khusus Covid-19 Cikadut, Bandung, 11 Juli 2021. Pagebluk berkepanjangan membuat semakin banyak warga terpapar Covid-19. (Foto: Prima Mulia)

Penulis Boy Firmansyah Fadzri23 Agustus 2021


BandungBergerak.idTPU Khusus korban Covid-19, Cikadut, Kota Bandung sudah melewati situasi genting karena tingginya kasus kematian sejak 9 Agustus 2021 lalu. Hilir-mudik mobil jenazah tak lagi seramai masa puncak gelombang kematian akibat Covid-19 antara minggu ke dua Juni hingga penghujung Juli lalu. Saat itu, jumlah permakaman dalam sehari pernah mencapai 70 jasad.

Menurut Beni Syaban, salah satu anggota tim penggali kubur di TPU Cikadut, dalam dua minggu terakhir puncak permakaman terbanyak dalam satu hari berjumlah sepuluh pemakaman, sisanya relatif sedikit.

“Alhamdulillah dua minggu ke belakang gak terlalu banyak. Baru-baru kemarin aja, sih sampai sepuluh pemakaman,” ujar Beni kepada Bandungbergerak.id, Sabtu (21/8/2021).

Pusat Informasi Covid-19 (Pusicov) Kota Bandung yang diakses Senin (23/8/2021) mencatat sebanyak 1,377 orang meninggal dunia. Sementara dalam dua pekan terakhir, puncak kematian akibat Covid-19 terjadi pada tanggal 11 Agustus 2021 dengan jumlah dua belas kasus kematian dalam satu hari.

Meskipun angka kematian terbilang menurun, namun tidak dapat dipungkiri risiko penyebaran Covid-19 masih mengintai semua orang tak terkecuali tim pemangku jenazah dan penggali kubur. Ironisnya kondisi mereka saat ini memprihatinkan.

Pasalnya, alat pelindung diri (APD) yang mestinya mereka gunakan kala melaksanakan tugas kerap kali tak tersedia. Beni Syaban mengatakan, pihaknya sudah lama menanti pasokan APD.

“Sekarang sih kita sedang kekurangan APB. Biasanya saya yang nyari ke temen-temen di Jabar Quick Respons. Yang dulu sudah lama gak kepake lagian udah pada hancur. Sisa sedikit saja yang dipakai tim pemikul. Karena memang kehabisan stok kang,” tambahnya.

Selain itu, bantuan kebutuhan pokok dan asupan multivitamin juga tak pernah diterima para tim pemangku dan penggali kubur di TPU Cikadut. Beruntung masih ada pihak swasta dan perorangan yang beberapa kali memberikan bantuan berupa sembako dan asupan vitamin.

“Kalau sembako Alhamdulillah ada aja kemaren sumbangan dari donatur. Ada yang dari rumah zakat ada juga swasta dan perorangan,” kata Beni.

Kondisi itu diperkeruh dengan keterlambatan honor yang setiap bulan dialami mereka. Menurut Beni, hingga kini pihaknya belum juga menerima honor bulan Agustus yang mestinya dibayarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung pada tanggal 5 setiap bulannya.

“Tiap bulan juga kita gak tentu tanggal pembagian honornya. Ini sudah tanggal 21 belum juga cair. Harusnya antara tanggal 5 sampai 10,” kata Beni.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Bandung Raya: Kasus Konfirmasi Aktif masih Tersebar di Kabupaten dan Kota
Sekolah Tatap Muka di Bandung masih Penuh Risiko

Beni berharap Pemkot Bandung segera memberikan perhatian dan menunaikan kewajibannya. Pihaknya sudah menjalankan kewajiban harian menguburkan jenazah korban Covid-19, dan kini menagih hak-haknya.

Honorarium Petugas Harian Lepas (PHL) TPU Cikadut memang kerap terlambat. Pada 21 April 2021 lalu, hal serupa pernah terjadi. Waktu itu Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Dadang Iriana menuturkan, keterlambatan honorarium untuk PHL pemikul di TPU Cikadut karena harus memenuhi persyaratan administrasi agar tak menyalahi aturan.

Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, kata Dadang, fokus berkonsultasi dengan pelbagai pihak guna memastikan tertib administrasi. Hal ini ditempuh semata untuk mendukung kelancaran honorarium bagi PHL pemikul TPU Cikadut.

“Kami juga harus memastikan agar anggaran ini betul-betul sampai dan terukur,” jelasnya, dalam siaran persnya.

Di TPU Cikadut sendiri terdapat 35 tenaga PHL yang mendapat honorarium dari Pemkot Bandung.

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//