• Berita
  • Pandemi Covid-19 Bandung Raya: Awas Covid-19 Kabupaten Bandung Barat

Pandemi Covid-19 Bandung Raya: Awas Covid-19 Kabupaten Bandung Barat

Pusat data Covid-19 kabupaten yang dipimpin mantan artis Henky Kurniawan itu berkali-kali tidak bisa diakses hingga kini.

Warga desa antre tunggu giliran disuntik vaksin Covid-19 di Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (10/8/2021). (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Penulis Iman Herdiana27 Agustus 2021


BandungBergerak.idPerkembangan pandemi Covid-19 Bandung Raya secara umum terjadi penurunan dalam jumlah kasus harian, kecuali satu daerah yang kurang terbuka dalam penyajian data Covid-19, yaitu Kabupaten Bandung Barat.

Pusat data Covid-19 kabupaten yang dipimpin mantan artis Henky Kurniawan itu berkali-kali tidak bisa diakses hingga kini. Informasi dari Pemprov Jabar, keterisian rumah sakit (Bed Occupancy Rate/BOR) di Jabar secara umum turun, namun penurunan BOR rumah sakit di Kabupaten Bandung Barat termasuk paling lambat.

Artinya, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 Kabupaten Bandung Barat lebih rendah dibandingkan kabupaten/kota yang ada di Jawa Barat. Atau bisa jadi penularan Covid-19 di sana masih lebih tinggi di bandingkan daerah lain yang rata-rata mengalami penurunan.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Nina Susana Dewi mengatakan, BOR rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Barat sebesar 20,95 persen per 25 Agustus 2021. Selain BOR yang menurun, penurunan kasus aktif serta angka sembuh dinyatakan meningkat signifikan mencapai 91,94 persen per 24 Agustus 2021.

“Kalau dilihat dari dalam dua bulan terakhir BOR terus menurun. Data per tanggal 24 Agustus memperlihatkan kasus aktif menurun, angka sembuh meningkat dengan tingka kesembuhan 91,94 persen,” ucap Nina, dalam keterangan resminya, Kamis (26/8/2021).

Namun masih ada beberapa daerah yang BOR-nya relatif tinggi di mana Kabupaten Bandung Barat salah satunya, yakni 31,3 persen.

Kendala ketersediaan data harian Covid-19 Kabupaten Bandung Barat perlu menjadi perhatian serius semua pihak, terutama pemerintah daerahnya. Lemah atau kuatnya pengendalian Covid-19 di suatu daerah akan memengaruhi daerah lainnya.

Bandung Barat sendiri masuk aglomerasi Bandung Raya bersama Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kota Cimahi. Penduduk aglomerasi Bandung Raya saling berhubungan lewat kegiatan-kegiatan ekonomi maupun sosial. Sehingga memblenya penanganan Covid-19 di satu daerah berpotensi memicu penularan terhadap daerah yang lain.

Hingga data termutakhir (26/08/2021), total kasus positif Covid-19 Bandung Raya sebanya 105.362 orang. Sebanyak 97.717 orang di antaranya sembuh. Sedangkan kasus aktif atau dalam perawatan sebanyak 5.184 orang.

Covid-19 Kota Bandung

Kasus konfirmasi aktif (dirawat) Covid-19 Kota Bandung sebanyak 2,188 orang, belum termasuk jumlah suspek dan kontak erat yang totalnya lebih dari 1.500 orang.

Total kasus positif Covid-19 Kota Bandung sejak awal pandemi hingga data terkini (26/08/2021) mencapai 41,289 orang. Sebanyak 37,713 orang di antaranya terkonfirmasi sembuh, dan 1,388 orang meninggal (bertambah 5 orang).

Semua kasus tersebar di 30 kecamatan yang ada. Terdapat 10 kecamatan konfirmasi aktif tertinggi, yaitu Coblong 131 kasus, Ujung Berung 122 kasus, Kiaracondong 117 kasus, Antapani 107 kasus, Arcamanik 101 kasus, Sukasari 94 kasus, Andir 93 kasus, Rancasari 91 kasus, Sukajadi 90 kasus, Panyileukan 88 kasus.

Terdapat 10 kelurahan konfirmasi aktif tertinggi, yaitu Cipadung Kidul 61 kasus, Antapani Kidul 53 kasus, Pasir Endah 47 kasus, Sukamiskin 44 kasus, Sarijadi 43 kasus, Dago 41 kasus, Sekeloa 38 kasus, Sadangserang 35 kasus, Babakan Sari 34 kasus, Turangga 33 kasus.

Covid-19 Kabupaten Bandung

Hingga Kamis, 26 Agustus 2021, kasus aktif Covid-19 Kabupaten Bandung sebanyak 1.272 orang. Jumlah suspek dan kontak erat lebih dari 400 orang.

Total kasus konfirmasi positif Covid-19 Kabupaten Bandung sebanyak 32.851 orang. Sebanyak 30.974 orang di antaranya sembuh, sementara kasus meninggal 605 orang (bertambah 2 orang).

Semua kasus Covid-19 Kabupaten Bandung tersebar di 31 kecamatan yang ada. Kecamatan yang memiliki jumlah kasus aktif lebih dari 20 orang, yaitu:

Kecamatan Arjasari 21 kasus, Baleendah 73 kasus, Banjaran 56 kasus, Bojongsoang 67 kasus, Cangkuang 39 kasus, Cicalengka 21 kasus, Cikancung 21 kasus, Cilengkrang 26 kasus, Cileunyi 112 kasus, Cimenyan 111 kasus, Ciparay 49 kasus, Dayeuhkolot 44 kasus;

Kecamatan Katapang 44 kasus; Kutawaringin 25 kasus, Majalaya 39 kasus, Margaasih 80 kasus, Margahayu 100 kasus, Pacet 31 kasus, Pameungpeuk 23 kasus, Pangalengan 28 kasus, Paseh 34 kasus, Rancaekek 112 kasus, Soreang 40 kasus.

Covid-19 Kabupaten Bandung Barat

Sebagaimana telah disinggung, pusat data Covid-19 Kabupaten Bandung Barat tidak bisa diakses secara online. Pusat data Covid-19 di pemerintahan yang dipimpin Henky Kurniawan itu terakhir terbuka pada 13 Agustus 2021 di mana total kasus terkonfirmasi positif mencapai 18.429 orang. Sebanyak 16.642 orang di antaranya sembuh, dam 241 orang meninggal dunia karena positif Covid-19, dan 52 orang meninggal dalam status probable.

Tercatat kasus aktif sebanyak 1.546 orang. Semua kasus tersebar di 16 kecamatan yang ada di Kabupaten Bandung Barat. Namun kabupaten ini tidak memutakhirkan peta sebaran Covid-19 per kecamatan maupun per desa.

Covid-19 Kota Cimahi

Hingga update terakhir, 25 Agustus 2021, konfirmasi aktif Covid-19 Kota Cimahi 176 orang. Total kasus positif sejak awal pagebluk hingga data terkini sebanyak 12.793 orang. Sebanyak 12.388 di antarnya sembuh. Kasus meninggal 229 orang, dan meninggal karena probable 35 orang.

Semua kasus Covid-19 Kota Cimahi tersebar di 3 kecamatan dan 15 kelurahan yang ada, yakni: Kelurahan Cimahi 1 kasus, Setiamanah 6 kasus, Padasuka 20 kasus, Cibeber 17 kasus, Leuwigajah 19 kasus, Utama 12 kasus, Melong 9 kasus, Cibeureum 6 kasus, Cigugur Tengah 7 kasus, Baros 1 kasus, Karangmekar 5 kasus, Pasirkaliki 13 kasus, Cibabat 17 kasus, Citeureup 19 kasus, Cipageran 24 kasus.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//