Aksi Penolakan Kenaikan Harga BBM di Bandung Berujung Ricuh, Sejumlah Mahasiswa Belum Diketahui Keberadaannya
Poros Revolusi Mahasiswa Bandung (PRMB) mencatat ada sejumlah mahasiswa pascaaksi itu tidak diketahui keberadaannya. Gambar mahasiswa luka-luka beredar luas.
Penulis Emi La Palau23 September 2022
BandungBergerak.id - Aksi penolakan kenaikan harga BBM di Bandung yang berlangsung Kamis (22/9/2022) kemarin, berujung ricuh. Sejumlah mahasiswa ditangkap, yang lainnya luka-luka karena mendapat represi kepolisian. Gambar kericuhan maupun korban luka beredar di media sosial.
Poros Revolusi Mahasiswa Bandung (PRMB) mencatat ada sejumlah mahasiswa dalam aksi itu tidak diketahui keberadaannya, diduga mereka ditangkap aparat kepolisian. Dalam unggahan video yang diunggah Instagram PRMB, tampak seorang yang diduga mahasiswa ditangkap oleh kelompok kepolisian.
Beberapa polisi yang berpakaian hitam menendang mahasiswa tersebut. Polisi juga beberapa kali melakukan penembakan gas air mata. Video ini diunggah dengan keterangan: “Wajah Polri atau sang pengayom masyarakat katanya, Publik yang melihat dan menilai mereka,” Kamis (22/9/2022).
Pada gambar lain, terlihat beberapa mahasiswa terbaring dengan luka sobek di bagian pelipis. Mahasiswa juga berusaha mencari beberapa rekannya yang belum ditemukan pascaaksi.
PRMB merupakan poros mahasiswa yang getol melakukan demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM sejak beberapa pekan terakhir. Saat dikonfirmasi, juru bicara PRMB, Ilyasa, menuturkan aksi pada Kamis tersebut diawali dengan unjuk rasa seperti biasa di Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat.
Massa aksi mulai berkumpul sejak pukul 11.00, lalu melanjutkan mobilisasi pukul 14.30 dari titik Jalan Gelap Nyawang ITB. Sebelumnya, massa berkumpul di Monumen Perjuangan, namun pihak aparat mengunci pagar untuk menuju ke Monumen Perjuangan.
Pukul 15.20, massa aksi tiba di Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat dan melakukan orasi, teatrikal serta mengajukan tuntutan karena sudah hampir 3 minggu tidak ada kejelasan dari pemerintah pusat mengenai kenaikan BBM.
“Pukul 16.40, tensi mulai meningkat panas,” kata Ilyasa, dalam keterangan tertulis yang diterima BandungBergerak.id, Jumat (23/9/2022).
Baca Juga: Memasak di Depan Gedung DPRD Jabar, Protes Kenaikan Harga BBM Berdampak pada Mahalnya Biaya Sekolah
Aksi Menolak Kenaikan Harga BBM Mahasiswa Jabar, Massa Menyiapkan Gelombang Lanjutan
Aksi Menolak Kenaikan Harga BBM di Bandung, Mahasiswa dan Buruh Bersatulah!
Massa aksi mencoba masuk ke dalam gedung DPRD, namun dipukul mundur dengan menembakkan water cannon untuk membubarkan massa aksi.
Penembakan gas air dilakukan berkali-kali. Massa ada yang bergerak ke wilayah Gelap Nyawang, Dago. Menurut Ilyasa, penembakan gas air mata masih terus dilakukan di tengah kerumunan masyarakat sepanjang Jalan Dago.
“Beberapa massa aksi dan medis ditangkap paksa dengan tuduhan menjadi provokasi dan mendapatkan tindakan represivitas yang brutal,” katanya.
Sementara itu, LBH Bandung menghimpun ada beberapa mahasiswa yang keberadaannya hingga kini belum diketahui. Sejumlah pesan berupa poster digital tentang hilangnya mahasiswa pascaaksi juga beredar di aplikasi pengelola pesan. “Bebaskan Sahabat Kami,” demikian bunyi poster tersebut.