• Cerita
  • KABAR DARI REDAKSI: Dua Kelas Menulis dan Banyak Hal Lain yang Akan Terjadi

KABAR DARI REDAKSI: Dua Kelas Menulis dan Banyak Hal Lain yang Akan Terjadi

Bagi BandungBergerak.id, kelas menulis di rumah Eva Eryani di RW 11 Tamansari adalah sebuah pernyataan sikap. Berpihak pada suara minoritas dan kelompok marginal.

Kawan-kawan muda peserta kelas menulis esai kreatif berfoto bersama awak redaksi BandungBergerak.id dan para pegiat komunitas di Kampoeng Tjibarani, Kota Bandung, Minggu (18/12/2022). (Foto: Virliya Putricantika/BandungBergerak.id)

Penulis Tim Redaksi28 Desember 2022


BandungBergerak.id – Dalam dua bulan terakhir di tahun 2022 ini, BandungBergerak.id menggelar dua kali kelas menulis luar ruangan (offline). Yang pertama, kelas menulis esai kritis di rumah Eva Eryani di RW 11 Tamansari pada 28 November 2022. Yang kedua, kelas menulis esai kreatif di Kampoeng Tjibarani pada 18 Desember 2022. Keduanya menjadi tonggak penting dalam perjalanan kami yang baru seumur jagung.

Rumah Eva Eryani, yang dijadikan lokasi kelas menulis pertama, adalah gubuk semipermanen yang terjepit di kompleks rumah deret dengan bangunan menara yang menjulang tinggi. Eva menjadi satu-satunya warga yang bertahan pascapenggusuran. Beberapa hari sebelum kelas menulis itu, si empunya gubuk menerima surat peringatan dari pemerintah Kota Bandung untuk segera mengosongkan tempat tinggal itu.

Kelas menulis esai kritis di Tamansari itu diselenggarakan secara gratis bagi 25 pendaftar pertama. Donasi dibuka, dan sepenuhnya diserahkan ke tuan rumah. Begitulah anak-anak muda, kebanyakan mahasiswa, datang ke gubuk yang juga dijadikan

Bagi BandungBergerak.id, kelas menulis di Tamansari ini adalah sebuah pernyataan sikap. Kami, seperti diniatkan sejak awal, akan berpihak kepada suara minoritas, kepada kelompok-kelompok marginal.

Ini bukan kali pertama BandungBergerak.id berproses bersama Eva Eryani dan Forum Tamansari Melawan. Awal tahun 2022 lalu, kami terlibat dalam kerja pembuatan cerita foto dan diskusi yang menjadi baigan dari sebuah pameran foto di Gedung Pascasarjana Unpar, Jalan Merdeka, Kota Bandung.

Cerita foto karya jurnalis foto Virliya Putricantika itu, selain meramaikan isi zine edisi terbatas “Masih Satu Masih Melawan”, dicetak dalam ukuran besar dan dijadikan latar kegiatan. Karya jurnalistik yang sama kemudian dicetak menjadi lembar-lembar kartu pos yang dibagikan ke pengunjung pameran seni di Fakultas Filsafat Unpar, Jalan Nias, Kota Bandung.

Kawan-kawan muda, sebagian besar mahasiswa, mengikuti kelas menulis esai kritis di rumah Eva Aryani di RW 11 Tamansari, Kota Bandung, Senin (28/11/2022). (Foto: Virliya Putricantika/BandungBergerak.id)
Kawan-kawan muda, sebagian besar mahasiswa, mengikuti kelas menulis esai kritis di rumah Eva Aryani di RW 11 Tamansari, Kota Bandung, Senin (28/11/2022). (Foto: Virliya Putricantika/BandungBergerak.id)

Bersama Komunitas

Kelas menulis kedua digelar dengan menggandeng komunitas Masyarakat Kreatif Kampoeng Tjibarani. Lokasinya di saung bambu di bantaran Sungai Cikapundung. Diskusi yang hangat, dengan belasan anak muda yang datang, ditingkahi gemericik air sungai yang mengalir deras ke selatan.

Berbeda dengan di Tamansari, kelas menulis kali ini berbayar. Ini menjadi yang bertama bagi BandungBergerak.id, dan sangat mungkin akan semakin sering terjadi di tahun-tahun mendatang. Demi keberlanjutan, kami harus mulai belajar melakukan program-program serupa ini. Mau tidak mau.

Dana yang diperoleh dari peserta pelatihan dibagi dua. Seperti itu memang konsepnya. Sebagian diberikan ke komunitas Masyarakat Kreatif Kampoeng Tjibarani selaku tuan rumah untuk mencukupi kebutuhan konsumsi peserta. Sepertinya, akan seperti inilah nanti kerja-kerja BandungBergerak.id ke depan. Kami ingin selalu melibatkan komunitas dan tumbuh bersama-sama.

Selalu menyenangkan mendapati kawan-kawan muda yang secara proaktif menyalurkan minat menulis mereka. Kelas menulis pada akhirnya menjadi wadah untuk saling belajar, dan persis itulah yang hendak kami bangun.  

Lewat kelas menulis, BandungBergerak.id ingin menularkan kesenangan pada kata, pada kalimat. Selama cerita masih memesona, bolehlah kami berharap situs web BandungBergerak.id bakal tidak pernah kering dari esai-esai bermutu, yang juga kritis menanggapi isu sosial, yang dikirimkan oleh pembaca.

Editor: Tri Joko Her Riadi

COMMENTS

//