Para Desainer Berkolaborasi di Bandung Design Biennale 2025
Bandung Design Biennale (BDB) 2025 mengusung tema "Archiving Innovation". Untuk meningkatkan kesadaran pengarsipan bagi para pelaku seni.
Penulis Retna Gemilang7 Oktober 2025
BandungBergerak – Kesadaran pelaku seni untuk mengarsipkan beragam karyanya dinilai masih rendah. Kondisi ini melatarbelakangi Bandung Design Biennale (BDB) 2025 yang mengusung tema "Archiving Innovation" dengan berbagai rangkaian acara desain dari tanggal 3-25 Oktober 2025. BDB merupakan sebuah wadah bagi para pelaku ekosistem desain untuk berkolaborasi, berinovasi, dan berbagai ide.
Ketua Pelaksana BDB 2025 Budi Rahmady memaparkan, bahwa BDB saat ini menjadi wadah para desainer yang saling berkolaborasi baik regional maupun internasional. BDB berdiri sejak 2015. Komunitas ini rutin menggelar acara dua tahunan sejak 10 tahun lalu.
"Di tema Bandung Design Biennale sekarang, (kami) mencoba meng-archieve inovasi. Di mana entar di main exhibition-nya akan menjelaskan mengenai masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang," ungkap Budi saat konferensi pers BDB 2025 di Nerd Laboratory, Bandung, Jumat, 3 Oktober 2025.
Rangkaian acara dari BDB 2025 dibagi menjadi tujuh program besar. Mulai dari .BDG Lights, Design Archive, BDG Design Mart, Pameran Arkiv Vilmansa oleh Widya Segara, UNESCO Cities of Design, Design Forum, dan Design Picnic. Kolaborasi yang fleksibel antarpihak, ujar Budi, jadi kekuatan besar sehingga bisa terlaksananya rangkaian acara BDB 2025.
"Enaknya di Bandung, ekosistem kolaborasinya cair banget. Mau itu mulai dari sesama pelaku (desain), sama entitas komersil, itu cair enggak rigid," imbuhnya.
Kurator BDB 2025 & BDG Lights Prananda Luffiansyah Malasan menambahkan, ekosistem budaya di Bandung yang sudah terjalin lama sejak pascakemerdekaan. Riwayat tersebut menjadi alasan untuk melanjutkan estafet pengarsipan dengan cara kolaboratif.
"Ini pun gimana organiknya kerja di Bandung. Jadi (berkolaborasi) antara fleksibel dengan rigid," kata Nanda.
Ketua Yayasan Bandung Desain Kolektif Deddy Wahjudi menimpal, Bandung sudah terdaftar menjadi kota desain dunia di UNESCO sejak 2015. Titel ini lahir karena adanya inisiasi gerakan dari berbagai komunitas, kampus, kolaborasi, hingga berbagai stan desain yang tetap eksis.
Deddy menilai bahwa Bandung merupakan rumah bagi para desainer baik regional maupun internasional. Maka, BDB 2025 diharapkan turut menjaga pergerakan ruh seni desain.
"PR sebenarnya adalah bagaimana kita balik lagi menjadi tuan rumah sendiri yang tidak hanya (untuk) komunitas desainer, tapi bagaimana sebetulnya sampai (berkolaborasi) ke Bandung Design Biennale 2025," ujarnya.
Melihat kolaborasi yang sangat terintegritas antara kolaborator dan kreator, Deddy merespons positif dengan adanya BDB 2025 ini. Menurutnya, BDB ibarat selebrasinya para desainer Kota Bandung untuk berinteraksi dengan publik.
“Kita sebutnya sebagai wisata desain Bandung," imbuh Deddy.
Baca Juga: Pameran Seniman Muda di ArtSociates dan Hybridium, Mengekspresikan Keberagaman Imajinasi
Pameran Lukisan Senang Bersamamu di Selasar Sunaryo ...

Festival Media Baru Tata Letak Cahaya
Sebagai pembuka BDB 2025, .BDG Lights menggelar festival media baru tata letak cahaya buatan atau artificial light di Laswi Heritage, Bandung, 3-5 Oktober 2025. Tim Program Acara .BDG Lights, Yanuar Banu H. memaparkan bahwa festival ini merupakan hasil kolaborasi bersama BDB yang bertajuk “Menata Gelap”.
“Pada pergerakan di tahun ini memang akhirnya kami terhubung dan juga menyatukan kekuatan, kita menjalin kolaborasi hingga membuat sebuah penyelenggaraan presentasi desain yang lebih besar dan lebih masif,” ujar Banu.
Festival ini mengajak publik menafsirkan ulang relasi gelap dan terang dalam ruang kota. Dalam konteks perkotaan, gelap dipandang bukan sekadar ketiadaan cahaya, melainkan ruang refleksi dan peluang lahirnya inovasi.
“Sementara cahaya hadir sebagai bahasa universal yang menyatukan pengalaman personal, lokal, hingga imajinasi kolektif,” imbuhnya.
.BDG Lights sendiri merupakan evolusi dari ITB Light Festival, Kinarya Immersiva, yang kini berkembang menjadi festival cahaya skala kota. Menggunakan cahaya artifisial sebagai medium utama, festival ini bertujuan memperkuat identitas Bandung sebagai kota kreatif sekaligus menghadirkan refleksi artistik atas tantangan urban masa kini.
Banu mengatakan, festival cahaya ini melangsungkan tiga program utama, yakni program edukasi, apresiasi, dan hiburan. Program edukasi diisi dengan dua workshop dan satu sesi talkshow yang turut menghadirkan lima panelis dari Indonesia hingga Asia Tenggara. Program apresiasi dengan menampilkan 18 finalis dari kalangan mahasiswa dan 28 kreator profesional untuk facade projection mapping dan juga 12 seniman new media. Terakhir, terdapat program hiburan yang diisi dengan penampilan 11 music performance.
Selain dari dalam negeri, Banu juga mengatakan bahwa terdapat partisipan kreator yang terhubung dengan komunitas nasional, Alight. Alight merupakan para praktisi dari bidang tata cahaya yang beredar di kawasan Asia Tenggara.
“Kesempatan kali ini, Bandung menjadi tuan rumah, untuk akhirnya menyambut teman-teman dari region Asean untuk hadir ke dalam festival ini,” ujarnya.
Banu menjelaskan, komunitas Alight hadir menjadi kurator tamu, juri di kompetisi Facade Projection Mapping, band, hingga seniman praktisi cahaya yang turut meramaikan .BDG Lights selama tiga hari.
Sementara itu, Ketua Departemen Komersial Sembilan Matahari Yupitri Oktalika menyampaikan bahwa Sembilan Matahari turut hadir pada festival cahaya melalui karya seni instalasi yang bertajuk “Constellation Neverland 4.0” di .BDG Lights, Laswi Heritage, 3-5 Oktober 2025.
Constellation Neverland ini pertama kali dipamerkan pada tahun 2013 dengan instalasi berbentuk awan, hujan, dan salju yang berasal dari kombinasi dakron dan benang-benang. Yupitri atau biasa dipanggil Uti ini menjelaskan Sembilan Matahari ingin membawakan nuansa salju ke negara tropis.
“Karena kita hidup di negara tropis, penasaran (pasti) ingin lihat salju,” ujarnya.
***
*Kawan-kawan dapat mengikuti kabar terkini dari BandungBergerak dengan bergabung di Saluran WhatsApp bit.ly/ChannelBB

