Pameran Lukisan Senang Bersamamu di Selasar Sunaryo Art Space, Sebuah Perayaan Kreativitas dalam Krisis
Hampir 300 karya yang dipamerkan di Selasar Sunaryo Art Space. Pameran Senang Bersamamu menekankan bahwa imajinasi dan kreativitas tidak hanya milik seniman.
Penulis Bawana Helga Firmansyah17 Mei 2025
BandungBergerak.id - Ditengah ketidakpastian dan ketidakstabilan situasi politik dan sosial yang dirasakan secara langsung hingga ruang-ruang digital, Selasar Sunaryo Art Space berkolaborasi dengan brand kosmetik untuk merangkul dan mengembalikan ekspresi seni kepada masyarakat dalam pameran Senang Bersamamu, bersamaan dengan peresmian Bale Paragon, yang dibuka untuk publik pada tanggal 11 Mei 2025.
Mengusung seni yang inklusif, pameran ini merupakan hasil pengembangan pameran lintas disabilitas, Lengan Terkembang yang merangkul seniman difabel pada 2023 yang lalu, serta menjadi kali pertama SSAS melakukan sistem panggilan terbuka (OpenCall) dalam menjangkau partisipasi publik pada ranah seni dan desain.
Terdapat 1.244 karya yang terhimpun dalam panggilan terbuka, yang kemudian diseleksi oleh panelis yang terdiri dari Arin Dwihartanto Sunaryo, Ay Tjoe Christine, Heru Hikayat, Sunaryo dan Syahgini Ratnawulan. Serta mengundang 77 perupa ahli untuk turut berpartisipasi pada pameran ini.
Salah satu panelis, Arin Dwihartanto Sunaryo mengaku merasa bangga dan antusias saat melihat karya-karya yang dipamerkan. Merasakan realitas hari ini yang kian kompleks, ia pun turut merefleksikan kilas balik berdirinya selasar Sunaryo 26 tahun yang lalu di tengah gejolak situasi krisis.
“Keadaan saat itu sangat krisis dan memprihatinkan. Salah satu simbol keprihatinan tersebut adalah karya yang ditutup dengan kain hitam. Hari ini, situasinya kurang lebih terasa serupa. Kita tengah mengalami krisis, nilai rupiah yang melemah, serta berbagai situasi sosial dan ekonomi yang dapat kita lihat melalui media sosial,” ujar Arin.
Kreativitas Milik Setiap Orang
Dengan konsep display bergaya salon, pameran ini memamerkan hampir 300 karya di tiga ruang galeri yang menampilkan keberagaman visual dan identitas dari setiap partisipan yang berasal dari pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga beberapa dari mancanegara tanpa batasan usia, individu maupun kelompok, serta kategorisasi karya yang ketat; selaras dengan semangat pameran Senang Bersamamu yang mendorong seni inklusif, bahwa imajinasi dan kreativitas tidak hanya hadir-milik seniman.
Rod Junskins dalam The Art of creative thinking mengatakan, kreativitas merupakan cara melihat, melibatkan diri dan merespons dunia di sekitar. “Orang-orang kreatif adalah kreatif ketika mengisi dokumen, memasak, menyusun jadwal atau mengerjakan pekerjaan rumah,” (hlm.5, 2017).
Seperti cerita pada salah satu karya yang berjudul Dad Blood Sample no 101 107 105 104 oleh Tsabita Aqdimah. Karya tersebut secara khusus menampilkan objek darah yang dieksplorasi melalui citra mikroskopis, yang berhasil ditangkap dengan warna merah dan biru yang halus, namun kuat di setiap objeknya. Visual struktur darah yang tertuang melalui cat akrilik di atas kertas tersebut turut ditopang dengan konsep penyajian yang menggunakan petridish, sehingga memberi kesan yang baik dalam memadukan ranah seni dan sains.
Seniman asal Bandung ini menggabungkan memori masa kecilnya yang lekat dengan peralatan laboratorium serta refleksi atas pengalaman dan ketahanan tubuh manusia melalui pengamatan terhadap situasi tempat tinggalnya, terutama mengenai sosok ayah yang menderita diabetes hingga harus menjalani operasi karena komplikasi jantung dan paru.
“Diabetes itu lukanya susah kering, jadi banyak darah berceceran di rumah. Aku ambil sampel-sampel yang ada untuk dilihat di mikroskop dan ternyata menarik,” jelas Tsabita, saat dihubungi BandungBergerak, 12 Mei 2025.
Adapula karya seniman sekaligus guru asal Bogor, Rusyan Yasin yang mencoba untuk mengubah persepsi landskap metropolitan, tempat rutinitas berangkat dan pulang bekerja yang kerap ia lewati. Karya yang berjudul 6.30 PM tersebut cenderung menghadirkan sebuah ruang konsumsi yang meniadakan figur-figur di dalamnya, serta menghadirkan objek kursi yang mendistraksi ruang, memisahkan diri dari objek-objek lainnya. Dengan pencahayaan dan sapuan warna yang cenderung memberi kesan hangat. Penggabungan visual dengan enkripsi konsep pada karya tersebut berhasil dalam menangkap momen puitis di waktu transisi siang ke malam.
Menurut Rusyan, karyanya yang menghadirkan ruang kosong “liminal space”, turut merepresentasikan pengasingan dan jeda untuk memberi perhatian pada sekitar, serta sebagai bentuk perlawanan meditatif terhadap hiruk pikuk perkotaan dan harapan di tengah modernitas yang mengisolasi kehidupan manusia.
Baca Juga: Menjelajah Serambi Seni Selasar Sunaryo Art Space
Seperempat Abad Selasar Sunaryo: Ruang Seni yang Aktif dan Menjelma Inklusif
Tiga Windu Selasar Sunaryo Art Space Menjadi Wahana Kultural di Kota Bandung

Membangun Mitra, Memberi Dampak
Sebagai bagian dari kolaborasi, Clarissa Angga Gunawan selaku Group Head of Teens and Emerging Beauty Marketing Emina memaparkan, ide mengenai pameran Senang Bersamamu ini berawal dari diskusi mengenai seni dalam membantu menemukan jati diri, sehingga dapat membentuk generasi yang lebih baik.
“Eksplorasi diri adalah proses penting, tidak hanya bagi anak muda, tetapi juga bagi kita semua. Kita perlu ruang untuk mencoba, untuk salah, dan untuk belajar dari proses itu,” ujarnya.
Pameran yang bersamaan dengan peresmian Bale Paragon ini merupakan bentuk perpanjangan kemitraan SSAS dengan ParagonCorp di pameran sebelumnya, Seabad Sadali: Menjejak Bumi Menembus Langit, Selasar Sunaryo Art Space (SSAS). Hal ini turut mempertegas visi brand Paragon yang selaras dengan SSAS dalam mengapresiasi dan mendukung ekosistem kreatif, serta memberi ruang seni yang terbuka dan kolaboratif.
Kepala Bidang Pengembangan, Pemasaran, dan Komunikasi SSAS Syagini Ratna Wulan menyatakan, menemukan mitra yang memiliki visi dan misi yang sejalan melalui seni sangatlah jarang. Dalam kolaborasi ini, Ia melihat brand Paragon dapat membawa dampak yang nyata secara nilai dan sosial.
Dengan adanya kesamaan visi dan misi tersebut, VP Product Innovation and Development ParagonCorp, Dini Ardi Wardini, turut berterima kasih dan mengapresiasi atas kesempatan yang diberikan untuk berkolaborasi dengan SSAS. Ia berharap kerja sama ini dapat memicu hal-hal positif, melalui kreativitas dan imajinasi yang berdampak-minimal untuk diri sendiri, hingga dapat membangun peradaban yang lebih baik.
Pameran Senang Bersamamu dapat diapresiasi di Selasar Sunaryo Art Space yang berlangsung tiga bulan pada 11 Mei 2025 hingga 27 Juli 2025, yang akan menghadirkan program-program menarik dan menginspirasi, termasuk artist representative yang bekerja sama dengan brand, serta pekan desain yang diselenggarakan selama dua minggu, yang dimulai pada tanggal 11 Juli 2025.
*Kawan-kawan silakan membaca tulisan-tulisan lain Bawana Helga Firmansyah, atau artikel lain tentang Seni Lukis