• Buku
  • RESENSI BUKU: Persahabatan Johnny, Lizziebeth, dan si Kucing Kaspar di Era Titanic

RESENSI BUKU: Persahabatan Johnny, Lizziebeth, dan si Kucing Kaspar di Era Titanic

Kisah hidup Johnny, Lizziebeth, dan si kucing Kaspar menunjukkan kesenjangan sosial di barat pada abad ke-20. Mereka turut terjebak di kapal Titanic.

Buku Kaspar Prince of Cats karya Michael Morpurgo, diterbitkan HarperCollins Children’s Book, 2008. (Foto: Aqeela Syahida Fatara/BandungBergerak)

Penulis Aqeela Syahida Fatara26 Oktober 2025


BandungBergerak – Seorang pekerja hotel, Johnny Trott bersahabat dengan seekor kucing bernama Kaspar milik bangsawan Rusia. Lalu muncul tamu hotel, seorang kaya raya dari Amerika Serikat bernama Lizziebeth. Mereka menjadi tokoh kunci dalam buku “Kaspar Prince of Cats” yang ditulis Michael Morpurgo.

Melalui buku ini, Michael Morpurgo menggambarkan perjalanan hidup Johnny Trott, seorang anak yatim piatu yang harus bekerja sebagai pengantar barang di Hotel Savoy di London. Buku ini diawali dengan pertemuan antara Johnny dan Kaspar, seekor kucing aristokrat milik Countess Kandinsky, bangsawan asal Rusia. Tidak seperti bangsawan pada umumnya, Countess memiliki kepribadian yang ramah tetapi sangat anggun. Begitu juga dengan Kaspar yang digambarkan sebagai seekor kucing dengan bulu berwarna hitam yang halus dan berkilau.

Pertemuan Johnny dengan Countess cukup menyembuhkan luka akan kerinduan pada mendiang ibunya. Namun, nasib buruk kembali menimpa Johnny ketika Countess meninggal secara tiba-tiba dan tragis. Kejadian ini menjadi awal perjalanan Johnny dengan Kaspar.

Kasih sayang Johnny kepada Kaspar membuatnya ingin terus menjaganya hingga nekat menyembunyikannya di kamarnya agar tidak ketahuan oleh kepala petugas kebersihan hotel yang sering dipanggil sebagai wajah tengkorak. Terdapat aturan hotel yang tidak memperbolehkan pegawai memelihara hewan peliharaan.

Meninggalnya Countess menjadi masa-masa berat bagi Johnny dan Kaspar. Kaspar berubah menjadi kucing yang murung dan pendiam. Hingga datanglah gadis bernama Lizziebeth.

Kehadiran Lizziebeth sebagai tamu Hotel Savoy bagaikan obat penolong bagi Kaspar. Ia kembali mengaung dan tersenyum setiap menyambut kehadiran Lizziebeth. Johnny juga kembali merasakan kehangatan dan pertemanan yang tulus. Meskipun Lizziebeth berasal dari keluarga kaya raya, ia digambarkan sebagai sosok rendah hati dan selalu menyisihkan makanannya untuk diberikan kepada Kaspar.

Buku ini menceritakan berbagai fase perjalanan yang dialami Johnny dan Kaspar. Johnny bahkan berusaha menyelundupkan Kaspar ke kapal Titanic agar ia bisa tetap bersama Lizziebeth. Mereka berhasil bertahan dari kecelakaan kapal supermewah tersebut dan akhirnya tinggal di rumah Lizziebeth.

Kesan pertama pada judul buku ini bagi pembaca mungkin akan berekspektasi pada cerita petualangan seekor kucing. Padahal buku ini menceritakan seorang anak dari kelas bawah yang harus bekerja keras untuk menghidupi dirinya sendiri: Johnny. Ia menunjukkan betapa kerasnya kehidupan. Dari Johnny kita bisa belajar.

Karakter Johnny yang berani mengambil risiko dan tantangan menjadi gambaran bahwa mengikuti kata hati tidak selalu berakhir buruk. Hal ini dibuktikan ketika ia nekat menyembunyikan dan memelihara Kaspar dan menyelundupkannya ke kapal Titanic. Momen ketika ia merelakan Kaspar untuk dibawa Lizziebeth ke Amerika juga menjadi gambaran akan ketulusan dan rasa sayangnya.

Baca Juga: RESENSI BUKU: Bersimpuh di Ujung Perjalanan
RESENSI BUKU: Menyusuri Luka Sunyi Gregor Samsa dalam Metamorfosis Karya Franz Kafka

Kesenjangan Sosial

Michael Morpurgo menuliskan hubungan hangat antara Johnny dan Kaspar, serta Lizziebeth. Meski demikian, buku ini tidak terasa meromantisasi kesenjangan sosial yang dialami antara Johnny dan tamu-tamunya di Hotel Savoy, seperti Countess dan Lizziebeth.

Tokoh Johnny yang baru berusia 14 tahun mungkin menjadi pendorong yang membuat buku ini terkesan natural ketika menggambarkan kedekatannya dengan tokoh lain. Namun, hal ini tidak menutup mirisnya kesenjangan sosial yang terjadi pada awal abad ke-20.

Johnny harus bekerja keras agar dapat mencukupi kehidupannya, ia juga harus menghadapi berbagai cobaan seperti ketika “wajah tengkorak” mengambil uangnya yang sebelumnya diberikan oleh orang tua Lizziebeth. Penggambaran kesenjangan ini semakin terasa ketika karakter Lizziebeth muncul.

Johnny yang tidak memiliki orang tua, harus berhadapan dengan Lizziebeth yang memiliki keluarga kaya raya dan harmonis. Namun, kemurnian hati yang dimiliki oleh Johnny tidak membuatnya iri dan justru lebih banyak berbuat baik.

Harus bekerja keras sejak usia yang masih kecil, memperlihatkan bahwa pada zaman tersebut masih banyak praktik kerja di bawah umur. Kontras antara nasib Johnny dan Lizziebeth memang tidak diceritakan secara dramatis, tetapi kondisi-kondisi yang mereka hadapi membuat pembaca sadar akan adanya ketimpangan antara kedua tokoh tersebut.

Gaya penulisan Michael Morpurgo yang mudah dimengerti dan emosional membuat pembaca merasa terikat secara emosi. Nilai-nilai persahabatan dan keberanian yang ditonjolkan pada buku ini membuatnya ramah untuk dibaca oleh anak berusia 7 tahun.

“Selama lebih dari setahun, sejak meninggalkan panti asuhan, saya telah melayani orang-orang seperti dia di Savoy. Tapi sampai sekarang tidak satu pun dari mereka yang berbicara kepada saya, kecuali mereka sedang mengetuk jari pada saya”.

Kesenjangan sosial juga tidak dibahas secara gamblang, melainkan menjadi kritik halus yang menggambarkan realita secara nyata. Ditambah ketika Johnny menyelinap ke kapal Titanic, di saat Lizziebeth menikmati kemewahan dari kapal tersebut. Johnny harus bekerja keras di bawah mesin kapal bersama penyusup kapal lainnya.

Kisah hidup antara Lizziebeth dan Johnny menjadi ilustrasi akan kesenjangan yang ada pada abad tersebut yang ternyata masih terjadi hingga hari ini.

Informasi Buku

Judul Buku: Kaspar Prince of Cats

Penulis: Michael Morpurgo

Penerbit: HarperCollins Children’s Book

Cetakan: Pertama, 2008

Jumlah Halaman: 207 halaman.

***

*Kawan-kawan dapat mengikuti kabar terkini dari BandungBergerak dengan bergabung di Saluran WhatsApp bit.ly/ChannelBB 

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//