Mengurai Kemacetan Gedebage tidak Cukup dengan Exit Tol KM 149
Exit Tol KM 149 Gedebage tidaka akan efektif mengurai kemacetan di kawasan masjid Al Jabbar. Jalan sekitar Gedebage harus diperlebar.
Penulis Awla Rajul4 Mei 2023
BandungBergerak.id - Dalam beberapa hari terakhir sebuah spanduk membentang di akses masuk menuju pintu tol KM 194 Gedebage yang tertutup pagar besi. Isi spanduk mendesak Kementerian PUPR dan Jasa Marga untuk membuka akes tol ini secara permanen.
"Kami Warga Summarecon dsk Mendesak PUPR & Jasa Marga untuk Membuka Akses Tol 149 Permanen," demikian bunyi lengkap spanduk yang dilihat BandungBergerak.id, Rabu (4/5/2023).
Informasi yang diterima dari pihak keamanan setempat, spanduk itu sudah terbentang kurang lebih selama tiga hari. Sudah lama memang pintu tol Gedebage tidak difungsikan. Baru pada musim mudik kemarin pintu tol ini dibuka untuk dua arah dengan tujuan memperlancar arus mudik lebaran 2023.
Pengoperasian pitu tol Gedebage selama lebaran cukup mendapat antusias warganet. Karena melalui pintu tol ini warga bisa mengakses tol Purbaleunyi atau masuk mengarah ke Jakarta. Dengan tol, warga bisa lolos dari jebakan macet Bandung timur.
"Mudah-Mudahan dibuka operasional seterusnya bukan cuman pas lebaran aja, seperti tahun-tahun sebelumnya," ujar sebuah akun warganet.
"Ini top, lumayan memutus kemacetan," timpal akun yang lain.
Pintu tol KM 194 juga menjadi akses alternatif menuju Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) dan destinasi anyar Kota Bandung, yaitu Masjid Al-Jabbar. Namun setelah arus mudik dan balik lebaran, pintu tol Gedebage kembali ditutup. Yang tampak di sana tinggal spanduk protes.
Pakar transportasi ITB Sony Sulaksono menyampaikan, tol KM 149 Gedebage memang salah satu akses tambahan untuk mengurai kemacetan di kawasan Gedebage dan menuju Stadion GBLA. Apalagi sekarang dengan hadirnya Masjid Al-Jabbar yang menyedot perhatian publik, tingkat kemacetan di Gedebage kian bertambah.
Namun tol saja tidak cukup dalam mengurai kemacetan Gedebage. Menurutnya, jalan-jalan non-tol di Gedebage harus dibenahi atau diperlebar untuk menopang jalan tol. Tanpa pembenahan jalan, maka keberadaan tol tidak signifikan mengurai kemacetan di Gedebage.
Sebagai gambaran, tutur Sony, kendaraan akan lancar jaya menuju kawasan Al-Jabbar dan GBLA melalui Tol KM 149. Namun begitu keluar tol melalui Gedebage Selatan dan Cimencrang, mereka akan berada di jalur sempit. Sehingga masalah kemacetan masih menjadi persoalan di kawasan itu.
Menurutnya, wacana pelebaran jalan di Gedebage sebuah keniscayaan untuk menopang niat pengembangan wisata di kawasan itu. Jadi, karena desakan pengoperasian exit tol saja tidak cukup karena harus didukung dengan desakan pelebaran jalan di sekitar Gedebage.
"Tidak terlalu signifikan karena itu kan sifatnya hanya exit, jadi kalau warga yang akan ke Summarecon ya memang enak karena exit itu. Tapi kan yang akan ke Gedebage tidak mudah, jalannya masih sempit, masih kecil. Yang perlu masyarakat tahu bahwa akses itu bukan untuk Summarecon, itu buat kepentingan GBLA dan Mesjid Al-Jabar," ungkap Sony, menanggapi spanduk protes yang terpasang di eksit tol Gedebage.
Baca Juga: Melihat Megahnya Masjid Al Jabbar dari Setumpuk Soal di Gedebage
Data Perkembangan Luas Wilayah Kota Bandung 1906-2020, Dua Kali Lipat Lebih Luas Berkat Bergabungnya Gedebage
Data Populasi Burung Blekok Sawah dan Kuntul Kerbau di Rancabayawak, Gedebage, Kota Bandung 2011
Adapun jika akses Tol Gedebage itu sudah beroperasi efektif dan Summarecon mendapatkan keuntungan bukan menjadi masalah. Sebab memang lokasinya lebih dekat dengan Summarecon dibandingkan Masjid Al-Jabbar atau Stadion GBLA. Ia memberikan prediksi, akses itu mungkin belum akan dibuka dalam waktu dekat selama perbaikan akses di kawasan utama belum selesai.
Selain itu, kelengkapan infrastruktur tol Gedebage belum lengkap karena baru ada exit told an belum ada pintu masuknya. Belum lagi untuk mengoperasikannya butuh infrastruktur gate, evaluasi ulang konstruksi dan lainnya.
Di sisi lain, pengoperasian akses tol ini harus dipertimbangkan bersamaan dengan wacana pembangunan tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap). Karena idealnya pintu tol tidak berada di lokasi yang berdekatan.
"Exit tol ini memang harus dipikirkan juga apakah dia keluar-masuk atau hanya exit saja. Dan hal yang lain kan rencana Getaci. Ini jadi pertimbangan, kalau hanya sekedar exit tol saja bisa tapi kalau nanti dikaitkan dengan titik awal Getaci, nah ini juga jadi pemikiran lain," terang Sony.