• Opini
  • Pemanfaatan Kecerdasan Buatan untuk Manajemen Treasury

Pemanfaatan Kecerdasan Buatan untuk Manajemen Treasury

Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) sebaiknya mulai diposisikan sebagai mitra, alih-alih pesaing bagi manusia.

Widya Noviyanti

Direktur Marketing penderma.id, Mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan.

Presenter TvOne dalam bentuk avatar produk dari kecerdasan buatan (artifiicial intelligence/AI). (Foto: Tangkapan Layar TvOne)

2 Juli 2023


BandungBergerak.id – Kemajuan teknologi yang semakin pesat mempengaruhi berbagai bidang, termasuk ekonomi dan industri, di antaranya manajemen treasury. Perubahan besar-besaran terjadi pada praktik manajemen treasury diakibatkan oleh pengintegrasian Artificial Intelligence (AI) yang bisa dikatakan telah merevolusi banyak domain dalam kehidupan manusia.   

Sebelum membahas perkara tersebut, penting kiranya diperkenalkan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan manajemen treasury. Manajemen treasury pada dasarnya bisa diterjemahkan menjadi “manajemen kas atau keuangan”. Meski demikian, istilah tersebut kurang lazim digunakan sehingga dalam artikel ini akan dipertahankan istilah manajemen treasury.

Menurut Sadgrove (2016), manajemen treasury mengacu pada praktik pengelolaan strategis aset keuangan, kewajiban, dan arus kas sebuah organisasi untuk memastikan likuiditas yang optimal, pengelolaan risiko, dan operasi keuangan. Hal ini melibatkan pengawasan berbagai fungsi treasury seperti manajemen kas, manajemen risiko, manajemen modal, investasi, pelaporan keuangan, dan manajemen hubungan dengan lembaga keuangan.

Sedangkan dalam artikel yang ditulis oleh Tobin (2019), disebutkan bahwa manajemen kas merupakan komponen penting dari manajemen treasury dan melibatkan pemantauan dan pengendalian arus kas, optimalisasi modal kerja, dan memastikan tersedianya dana yang cukup untuk memenuhi kewajiban keuangan organisasi. Hal ini mencakup kegiatan seperti ramalan kas, penempatan kas, penumpukan kas, dan pengelolaan hubungan perbankan.

Baca Juga: Peluang dan Tantangan Kecerdasan Buatan (AI) sebagai Teknologi Masa Depan
Kecerdasan Buatan, Sebuah Ancaman bagi Umat Manusia?
Teknologi Kecerdasan Buatan Tetap Membutuhkan Kontrol Manusia

Pemanfaatan AI

Di sisi lain, kita juga menghadapi perkembangan AI yang tampil sebagai alat yang kuat, yang mampu membantu organisasi demi mencapai efisiensi, mengoptimalkan alur kas, dan memberikan masukan bagi operasi finansial. Dalam tulisan ini, kita akan melihat hubungan menguntungkan antara AI dan manajemen treasury, dalam kaitannya dengan pengembangan bisnis.

Pertama, AI dapat mendukung manajemen alur kas (cash flow management). Algoritma yang didukung oleh AI dapat menganalisis jumlah data keuangan yang besar secara real-time, memungkinkan para pengambil kebijakan untuk memperoleh pemahaman menyeluruh tentang posisi kas mereka, meramalkan arus kas masa depan, dan mengidentifikasi potensi kekurangan likuiditas. Dengan memanfaatkan AI, organisasi dapat mengoptimalkan strategi pengelolaan kas mereka, meminimalkan jumlah kas yang tidak digunakan, dan memastikan ketersediaan dana saat dibutuhkan.

Kedua, memperbaiki mitigasi risiko (risk mitigation). Algoritma AI dapat menganalisis data historis, tren pasar, dan indikator risiko untuk mengidentifikasi potensi risiko dan memprediksi kemungkinannya. Hal ini memungkinkan para pengambil kebijakan untuk secara proaktif mengelola risiko, seperti fluktuasi mata uang, perubahan suku bunga, atau risiko gagal bayar. Intinya, dengan memanfaatkan AI, organisasi dapat lebih melindungi keuangan internal.

Ketiga, efisiensi alur kerja dan pemanfaatan otomatisasi. Dengan adanya AI, tugas manual yang membosankan seperti pengentrian data dan pelaporan dapat diotomatiskan dengan sistem berbasis AI. Hal ini tidak hanya menghemat waktu dan mengurangi kesalahan, tetapi juga memungkinkan para pengambil kebijakan untuk fokus pada kegiatan yang lebih strategis. AI dapat memperlancar alur kerja dengan mengotomatiskan pemrosesan transaksi dan pencatatan alur kas, yang dengan demikian membebaskan sumber daya manusia untuk lebih fokus pada analisis data, pengambilan keputusan yang berdasarkan informasi, dan implementasi strategi keuangan yang efektif.

Keempat, terkait kemampuan analisis dan prediksi tingkat lanjut. Dengan menganalisis data dan pola historis, algoritma AI dapat mengidentifikasi tren, memprediksi pergerakan pasar, dan mengoptimalkan keputusan investasi dan pembiayaan. Alat analitik prediktif ini memungkinkan para pengambil kebijakan untuk mengambil keputusan berdasarkan data, memperkirakan fluktuasi pasar, dan memanfaatkan peluang untuk mendapatkan hasil investasi yang lebih baik.

Kesimpulannya, keberadaan AI dapat menjadi revolusi tersendiri dalam manajemen treasury. Pendapat bahwa AI akan menghilangkan banyak peluang pekerjaan merupakan pendapat yang tidak bisa ditampik. Namun jika dimanfaatkan dengan baik, AI justru akan membuka peluang kerja-peluang kerja baru dan di sisi lain mampu meningkatkan mutu tenaga kerja karena mereka dapat lebih fokus pada kemampuan berpikir dan analisis, serta meninggalkan pekerjaan-pekerjaan “kasar” yang rentan kesalahan manusia.

AI sebaiknya mulai diposisikan sebagai mitra alih-alih pesaing bagi manusia. Hanya dengan demikian, keberadaan AI tidak lagi dipandang sebagai sebuah ancaman.

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//