• Opini
  • MAHASISWA BERSUARA: Alasan Perusahaan Tidak Membagikan Dividen

MAHASISWA BERSUARA: Alasan Perusahaan Tidak Membagikan Dividen

Menahan dividen memang dapat menurunkan minat investasi. Namun menahan dividen menjadi strategi untuk mengembangkan perusahaan dalam jangka panjang.

Zefanya Patricia

Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung

Ilustrasi. Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. Berinvestasi atau trading harus disertai kehati-hatian. (Sumber: idx.co.id)

7 Juli 2023


BandungBergerak.id – Masih banyak masyarakat yang memiliki pengetahuan terhadap investasi yang keliru, terutama terkait kebijakan perusahaan dalam menahan laba dan tidak membagikan dividen. Masyarakat umum menganggap bahwa semakin besar dividen yang dibagikan pada pemegang saham, maka kinerja emiten perusahaan semakin baik. Kebalikannya, jika perusahaan membagikan dividen dalam jumlah kecil atau bahkan tidak membagikan dividen pada pemegang saham, artinya kinerja emiten perusahaan pada periode tersebut sedang memburuk.

Anggapan masyarakat yang seperti itu secara tidak langsung dapat berpengaruh pada nilai perusahaan. Anggapan masyarakat akan baik atau buruknya perusahaan berpengaruh pada meningkat dan menurunnya permintaan atau demand terhadap saham perusahaan.

Nilai saham perusahaan tentu merupakan tolak ukur nilai dari perusahaan itu sendiri. Sebagai contoh, ketika masyarakat menganggap kinerja perusahaan baik dan berpotensi menguntungkan, tentu minat masyarakat untuk membeli saham perusahaan akan meningkat dan nilai saham perusahaan tersebut juga akan semakin tinggi. Sebaliknya, ketika masyarakat menganggap kinerja perusahaan buruk dan berpotensi merugikan, minat masyarakat untuk membeli saham akan menurun juga dan nilai saham perusahaan tersebut akan semakin kecil. Oleh karena itu, kebijakan perusahaan dalam menahan laba dan tidak membagikan dividen akan berdampak sangat signifikan terhadap minat investasi dan nilai perusahaan.

Menurut pandangan investor, khususnya masyarakat umum yang belum memiliki paham investasi yang memadai, perusahaan yang tidak membagikan dividen berarti tidak memperoleh laba yang cukup untuk dibagikan atau dengan kata lain, kinerja perusahaan tidak menghasilkan keuntungan yang cukup untuk memberikan pengembalian dan keuntungan kepada investor. Hal tersebut menjadi bahan pertimbangan serta kekhawatiran investor dan pada akhirnya menjadi alasan mengapa minat investor untuk membeli saham perusahaan tersebut menurun.

Jika semua orang yang beranggapan seperti ini, tentu nantinya dapat berdampak pada penurunan nilai saham dan sejalan dengan penurunan nilai perusahaan. Sebagai contoh, saat perusahaan tidak membagikan dividen, hal ini ditangkap sebagai tanda bahwa perusahaan tersebut menghadapi penurunan kinerja dan kesulitan finansial, kemudian investor yang tidak memiliki pemahaman yang memadai mungkin akan memilih untuk menjauh dari perusahaan dan tidak membeli saham perusahaan tersebut.

Baca Juga: MAHASISWA BERSUARA: Memperjuangkan Hak Asasi Kaum LGBT untuk Mencapai Kesetaraan HAM di Indonesia
MAHASISWA BERSUARA: Inovasi Buatan Kampus Melimpah, cuma Dukungan Pemerintah Minimalis
MAHASISWA BERSUARA: Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Laporan Laba Rugi

Alasan Menahan Deviden

Penurunan minat investor dalam membeli saham perusahaan dapat menyebabkan perusahaan kekurangan modal untuk menjalankan perusahaannya dan berisiko bangkrut. Padahal, sebenarnya perusahaan tersebut memiliki kinerja emiten perusahaan yang berjalan dengan baik.

Dari sisi perusahaan, menahan laba dan tidak membagikan dividen memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk mengalokasikan lebih banyak dana menjadi sumber daya untuk meningkatkan pengembangan, penelitian, dan inovasi produk. Jika perusahaan mengalokasikan lebih banyak dana dan memungkinkan perusahaan untuk terus berkembang dan fokus berinovasi, perusahaan akan memiliki nilai tambah dan dapat meningkatkan daya saing serta memperluas pangsa pasar perusahaan dalam jangka panjang.

Dengan tidak membagikan dividen, perusahaan dapat menginvestasikan dana yang seharusnya digunakan untuk pembagian dividen ke dalam upaya penelitian dan pengembangan yang lebih intensif. Sebagai contoh, perusahaan manufaktur menginvestasikan laba mereka ke dalam perluasan gudang, penggunaan mesin-mesin modern, dan pelatihan karyawan yang lebih baik untuk menciptakan produk baru, meningkatkan efisiensi produksi, serta kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Dalam hal ini, upaya-upaya tersebut dapat menjadi peluang perusahaan dalam memberikan harga barang yang lebih terjangkau dan kompetitif sekaligus memberikan barang yang unik dan berkualitas. Dengan menjadi perusahaan yang terpercaya dan diandalkan oleh masyarakat, perusahaan akan meningkatkan nilai perusahaannya dan memberikan manfaat jangka panjang bagi perusahaan, investor, dan masyarakat secara keseluruhan.

Sebagai contoh, perusahaan Google yang dikenal sebagai perusahaan yang sangat besar dan menjadi andalan hampir seluruh masyarakat di dunia, selalu menahan laba yang diperoleh perusahaan dan tidak pernah membagikan dividen kepada pemegang saham. Kebijakan menahan laba tersebut digunakan untuk memperluas kesempatan bagi perusahaan, Google, untuk berinovasi. Laba yang diperoleh oleh Google dialokasikan dan dioptimalkan untuk pengembangan teknologi terbaru dan menghadirkan produk yang lebih menarik minat konsumen.

Berbagai produk inovatif hasil pengembangan Google antara lain, Google Pixel dan Google Workspace. Ternyata, produk tersebut sangat memudahkan pekerjaan kantoran dan menjadi aplikasi andalan bagi perusahaan-perusahaan lain serta masyarakat. Sebagai hasilnya, pada tahun 2021, Google berhasil mencatat peningkatan pendapatan perusahaan hampir 50%,  yang tentunya berpengaruh pada peningkatan nilai saham perusahaan dari $68 USD per lembar saham pada tahun 2020 menjadi $86 USD per lembar saham pada tahun 2021.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat dilihat bahwa masih ada kekeliruan paham masyarakat terhadap alasan pembagian atau penahanan dividen terhadap kinerja emiten perusahaan. Masih banyak masyarakat yang menganggap penahanan laba sebagai penurunan kinerja perusahaan. Padahal faktanya, banyak perusahaan yang tidak membagikan dividen bukan karena kinerja perusahaan sedang menurun, melainkan karena perusahaan ingin menggunakan laba tersebut untuk merealisasikan strategi pengembangan yang dapat memberikan dampak positif pada keberlangsungan perusahaan dan secara tidak langsung, upaya tersebut akan memberikan dampak positif pada nilai perusahaan juga. Tidak membagikan dividen dapat menjadi strategi yang bijaksana untuk perkembangan perusahaan dalam jangka panjang. Dengan demikian, penting bagi masyarakat umum untuk melakukan analisa terlebih dahulu mengenai alasan perusahaan menahan laba dan tidak membagikan dividen sebelum menilai apakah kinerja perusahaan tersebut baik atau buruk.

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//