• Berita
  • Ombudsman RI Mengingatkan Pemprov Jabar untuk Menjaga Stabilitas Harga Kebutuhan Pokok Masyarakat

Ombudsman RI Mengingatkan Pemprov Jabar untuk Menjaga Stabilitas Harga Kebutuhan Pokok Masyarakat

Fenomena El Nino masih berlangsung dan berpengaruh pada ketersediaan pangan. Sementara kebutuhan pangan menjelang lebaran selalu meningkat.

Warga antre bantuan beras di Kantor Pos Bandung, Jalan Asia Afrika, Kamis, 29 Februari 2024. Harga beras mencatat rekor tertinggi sepanjang pemerintahan Jokowi. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Penulis Awla Rajul7 April 2024


BandungBergerak.id – Pemerintah perlu memastikan dan menjamin ketersediaan dan kestabilan harga pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2024. Jaminan ketersediaan pangan ini menjadi penting sebab fenomena El Nino masih membayangi dan mempengaruhi ketersediaan serta kestabilan pangan. Terlebih sebelumnya sejumlah daerah di Indonesia pernah mengalami krisis harga beras pasca-Pemilu 2024.

Selain adanya fenomena El Nino, Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengatakan, kebutuhan pangan masyarakat selalu meningkat menjelang lebaran dan libur Hari Rata Idul Fitri 2024. Hal ini disampaikan Ombudsman RI Provinsi Jawa barat dalam diskusi hybrid bersama Pemprov Jabar, Rabu, 27 Maret 2024.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat, Yuke Mauliani Septina menyampaikan, pemerintah provinsi Jawa Barat telah bekerja sama dengan Perum Bulog dan stakeholder terkait lainnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menghadapi libur lebaran. Menurutnya, komoditas seperti daging ayam, daging sapi, telur, cabai merah, jagung dan gula pasir memiliki ketersediaan yang mencukupi. Adapun harga beras di pasaran masih dalam tahapan penstabilan harga.

“Mengingat sebentar lagi memasuki masa panen raya, sehingga dapat dipastikan ketersediaan beras menjelang Hari Raya dan harga di pasaran dapat kembali stabil,” terang Yuke dikutip dari siaran pers Ombudsmans RI Perwakilan Jawa Barat, Selasa, 26 Maret 2024.

Meski beberapa komoditas tercukupi, ada beberapa komoditas yang mengalami defisit dibandingkan dengan perkiraan kebutuhan konsumsi di Jawa Barat. Komoditas seperti bawang merah desifit 1.827 ton, minyak goreng defisit 131.925 ton, dan kacang kedelai defisit 198.090 ton. Untuk menutupi kekurangan ketersedian itu, Pemprov Jabar membutuhkan pasokan dari luar Jawa Barat.

“Pemerintah Jawa Barat akan memitigasi dan memastikan ketersedian komuditas tersebut hingga menjelang Hari Raya, diharapkan masyarakat tidak terlalu panik hingga melakukan panic buying terhadap komoditas tersebut,” imbau Yuke.

Pemprov Jabar Diingatkan agar Memudahkan Warga

Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Jawa Barat Dan Satriana mengapresiasi rencana mitigasi Pemporov Jawa Barat dalam menjamin ketersediaan dan keterjangkauan harga bahan pokok menjelang libur lebaran 2024. Dan Satriana juga meminta Pemprov Jawa Barat untuk memperkuat koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota dalam pelaksanaan mitigasi tentang ketersediaan pangan.

Hal itu perlu dilakukan agar tidak terjadi perbedaan harga bahan pokok yang terlalu signifikan antar kabupaten/kota di Jawa Barat. Dan Satriana juga mengajak masyarakat untuk mengawasi ketersediaan dan kestabilan harga pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri.

“Ombudsman meminta masyarakat untuk ikut mengawasi pelaksanaan program pemerintah tersebut. Apabila masyarakat menemukan kejanggalan di lapangan, agar melaporkan kepada Ombudsman untuk dikoordinasikan dengan Pemerintah Provinsi agar segera diselesaikan. Diharapkan kebutuhan bahan pokok di Jawa Barat dapat tersedia, terjangkau, dan membuat masyarakat nyaman,” terang Dan Satriana.

Ombudsman RI Jawa Barat menaruh perhatian kepada rencana Bansos Sembako Jawa Barat serta program bantuan yang ditujukan kepada keluarga tidak mampu dan kelompok rentan lain. Pemerintah diharapkan memiliki fasilitas dan perlakuan khusus dalam memberikan pelayanan agar memudahkan kelompok rentan dalam mengakses bantuan dan program yang ditujukan kepada kelompok rentan.

Baca Juga: Lebaran di Bandung Dulu dan Kini (1): Berebut Cium Tangan untuk Ngalap Berkah
Ramadan di Bandung Dulu dan Kini (9): Tradisi Kirim Makanan dalam Rantang Susun
Ramadan di Bandung Dulu dan Kini (8): Adu Balap di Malam Takbiran

Kebutuhan Pokok Kota Bandung Tercukupi

Pemerintah Kota Bandung memastikan persediaan kebutuhan pokok di Kota Bandung menjelang Hari Raya Idul Fitri tercukupi. Ketersediaan beras, misalnya, mencapai 23.549,92 ton di Kota Bandung.

“Berdasarkan hasil pemantauan, kami bisa simpulkan bahwa stok bahan kebutuhan pokok atau pangan di Kota Bandung selama Ramadan dan Idulfitri mencukupi," kata Plt. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagin) Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin di Balai Kota Bandung, Rabu, 27 Maret 2024, dikutip dari siaran pers Pemkot Bandung.

Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Yudi Haryadi menyampaikan, pihaknya telah memeriksa pasokan stok dan harga pangan dari delapan pasar dengan lokasi strategis dan jumlah konsumen tinggi. Pasar tersebut di antaranya Pasar Kosambi, Pasar Sederhana, Pasar Kiaracondong, Pasar Gedebage, Pasar Moh. Toha, Pasar Astanaanyar, Pasar Cicadas, dan Pasar Andir.

“Berdasarkan hasil monitoring secara umum dapat diinformasikan bahwa ketersediaan pangan di Kota Bandung pada bulan Ramadan dan jelang Hari Raya Idulfitri tahun 2024 dalam keadaan mencukupi,” kata Yudi. Ketersediaan pangan di Kota Bandung berasal dari data stok di Bulog, Aprindo, pasar, grosir/distributor, Rumah Potong Hewan (RPH), dan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD).

Beberapa komoditas ketersediaan kebutuhan pokok di Kota Bandung menjelang Hari Raya Idul Fitri di antaranya beras yang tersedia 23.549,92 ton, bawang merah tersedia sebanyak 612,46 ton, bawang putih 489,30 ton, cabe merah besar 561,84 ton, cabe rawit 542,08 ton, daging sapi 372,56 ton, daging ayam 2.932,65 ton, telur ayam 7.119,70 ton, gula 2.549,44 ton, dan minyak goreng 6.510,94 ton. Komoditas kebutuhan pokok yang tersedia itu pun diklaim sudah dihitung antara ketersediaan, kebutuhan, dan neracanya.  

**Kawan-kawan dapat membaca tulisan-tulisan lain Awla Rajul atau artikel-artikel lain tentang Lebaran

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//