• Berita
  • PILGUB JABAR 2024: Ahmad Syaikhu - Ilham Habibie Mengusung Iman dan Teknologi

PILGUB JABAR 2024: Ahmad Syaikhu - Ilham Habibie Mengusung Iman dan Teknologi

Ahmad Syaikhu untuk keduakalinya maju di Pilgub Jabar, kali ini berpasangan dengan Ilham Habibie. Di Pilgub 2018 Ahmad Syaikhu belum beruntung.

Ahmad Syaikhu dan Ilham Akbar Habibie (melambaikan tangan), pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang telah mendaftar ke KPU Jabar, Kamis, 29 Agustus 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Penulis Muhammad Akmal Firmansyah29 Agustus 2024


BandungBergerak.idAhmad Syaikhu dan Ilham Akbar Habibie menjadi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat di Pilgub Jabar 2024 yang mendaftar ke KPU Jabar, Kamis, 29 Agustus 2024. Dua kandidat Pilgub Jabar 2024 ini diusung PKS, Nasional Demokrat (NasDem), dan PPP.

Pantauan BandungBergerak, Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie tiba kantor KPU Jabar, Jalan Garut, pukul 10.49 WIB yang disambut seni tradisional Sunda lengser. Pasangan ini diantar Gubernur Jawa Barat periode 2008-2018 Ahmad Heryawan atau Kang Aher.

"Semoga kami pasangan antara Ahmad Syaikhu dan  Ilham Habibie, jadi orang menyebutnya Asih. Mungkin tadi hymne KPU Jabar, menyambut kami ingin merealisasikan hymne itu yakni silih asah, silih asuh, silih asih," ujar Ahmad Syaikhu, dalam sambutan di dalam kantor KPU Jabar.

Ahmad Syaikhu menyebut pencalonan dirinya bukanlah sesuatu yang mudah, terlebih ia pernah bertarung di Pilgub Jabar 2018 dengan hasil kekalahan. Akan tetapi, baginya sinergitas dan kolaborasi akan menjadi mudah serta ringan.  Mantan Wakil Wali Kota Bekasi periode 2014-2018 ini juga berharap kontestasi Pilkada Jabar bisa berjalan berkualitas serta profesional.

"Oleh karena itu kami berharap alam kontestasi ini jadi pilkada yang bisa mewujudkan pilkada berkualitas, profesional, dan bermartabat," beber Syaikhu.

Pasangan duetnya, Ilham Habibie yang diusung oleh NasDem menyebut Jabar sebagai provinsi yang berkelanjutan. Namun, tatar Pasundan memiliki segudang paradoks seperti ekonomi yang kuat dan penganggurannya juga banyak, universitas berkualitas tapi yang belum kuliah atau lulusan SMA juga banyak. Hal ini menjadi tantangan Asih ke depannya.

"Ini menjadi tantangan kita semua. Siapa pun yang menjadi pasangan gubernur dan calon wakil gubernur punya tugas yang sama. Kami punya komitmen bahwa kita memiliki kekuatan masing-masing," tutur Ilham.

Putra mantan Presiden BJ Habibie yang juga pakar penerbangan ini menuturkan, pencalonan dirinya dan Ahmad Syaikhu menggabungkan dua kekuatan antara iman dan takwa (imtak), ilmu dan teknologi (imtek).

“Kalau imtak saja tidak ada imtek kita tidak berdaya. Kalau punya imtek tidak ada imtak maka apa yang kita kembangkan tidak ada tolak ukur. Maka menjadi bahaya. Maka dua-duanya harus kita punya," beber Ilham.

Ketua Dewan Pakar ICMI ini menyebut, Tatar Pasundan memiliki dua potensi besar di bidang pendidikan dan sektor industri. Keduanya harus dikembangkan. Sehingga diperlukan kolaborasi antara sektor akademi dan industri. “Harus kita perkuat, itu harus kita bangun," ujar Ilham.

Duet Asih disebut oleh Ketua KPU Jabar Ummi Wahyuni memenuhi kriteria dan akan melewati proses berikutnya, yaitu verifikasi dan pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung.

"Barusan terkonfirmasi dari temen-emen sekretariat yang berkoordinasi dengan teman LO bahwa pasangan ini dinyatakan lengkap dokumennya," ujar Ummi.

Baca Juga: PILGUB JABAR 2024: Calon dari PDI Perjuangan di antara Jejak-jejak Murung Kontestasi di Masa Lalu
PILGUB JABAR 2024: Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan akan Menemukan Lawan Sepadan

Strategi Berbeda Duet Asih di Jawa Barat

Ahmad Syaikhu menyebut pencalonan kedua kalinya di Pilgub Jabar diharapkan bertakdir menang. Dari segi strategi, ia akan menekankan kolaborasi bersama dengan para pengusung. Misi pasangan Asih memajukan ilmu dan teknologi yang ditopang iman dan takwa.

"Saya diminta untuk menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat. Allah belum takdirkan menang mudah-mudahan insyaallah di 2024 ini ketika calon kuat calon gubernur Jawa Barat mudah-mudahan Allah takdirkan menang. Jadi ini semua kita serahkan kepada Allah SWT karena Allah akan pemilik kekuasaannya," ujar Ahmad Syaikhu.

Ahmad Syaikhu siap melanjutkan kesuksesan kepemimpinan Gubernur Jabar sebelumnya. Jika kelak memimpin ia bisa bersinergis dengan pemerintahan pusat.

"Kita siap untuk melanjutkan sukses-sukses yang pernah dilakukan oleh gubernur yang terdahulu dan kita sempurnakan kesuksesan itu dengan memadukan antara ilmu dan takwa dan IPTEK. Alhamdulillah pasangan saya juga ini betul-betul memahami iptek sehingga siap untuk memajukan Jawa Barat ke depan tentu pembangunan di Jawa Barat ini," jelasnya.

Pasangan Asih juga menyatakan komitmennya menjaga Pilgub Jabar 2024 secara aman dan bermartabat. Mengutip perkataan BJ Habibie, demokrasi tidak sekadar kebebasan tetapi perlu kedisiplinan.

"Beliau (Bj Habibie) mengingatkan bahwasanya dalam berdemokrasi tidak cukup hanya sekedar kebebasan saja yang ada. Tapi di sana juga perlu ada kedisiplinan dalam upaya untuk menguatkan kita kepada kekuatan sang pencipta yaitu Allah subhanahu wa ta'ala Tuhan yang maha kuasa," ungkapnya.

Pakar Politik Universitas Parahyangan (Unpar) Pius Sugeng Prasetyo menyebut, budaya politik di Jawa Barat masih mengandalkan popularitas ketimbang kualitas. Hal ini pula yang memungkinkan bagi Ridwan Kamil untuk menang di Jawa Barat.

Setelah Ridwan Kamil maju ke Pilgub DKI Jakarta dan KPU RI mengikuti peraturan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai aturan Pilkada, peluang perebutan kursi nomor satu di Jabar kini berimbang dan terbuka lebar. Di sini tugas partai politik untuk memanaskan mesin politiknya menjadi kunci.

"Menurut saya peluang mereka pasti relatif berimbang ketika keputusan Mahkamah Konstitusi lebih membuka ruang pada partai-partai ini. Ujian bagi partai politik sampai berapa kuat, kaderisasi yang dilakukan oleh partai. Jadi partai sebenarnya tidak dituntut populer saja bagaimana partai politik bisa membangun mempunyai kader kompeten dan populer," ujar Sugeng, saat dihubungi BandungBergerak.

Sugeng menjelaskan, kader-kader partai politik harus dimainkan sebelum kontestasi dimulai. "Sekarang apa yang harus dilakukan, mesin partainya bergerak atau engga sampai tingkah grassroot," terang Sugeng.

Ilham Habibie sendiri bukan sosok dengan elektabilitas tinggi, kecuali menyandang nama almarhum BJ Habibie. Namun, saat ini PKS dan NasDem begitu percaya diri dengan pencalonan akronim Asih.

Ahmad Syaikhu memang bukan wajah baru di percaturan Pilgub Jabar. Presiden PKS ini pernah mendampingi Sudrajat, cagub yang diusung Gerindra di Pilgub Jabar 2018, tetapi kalah oleh Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum.  

*Kawan-kawan yang baik silakan membaca tulisan lain Muhammad Akmal Firmansyah atau artikel-artikel tentang Pilgub Jabar atau Pilwalkot Bandung

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//