• Berita
  • PILGUB JABAR 2024: Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan akan Menemukan Lawan Sepadan

PILGUB JABAR 2024: Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan akan Menemukan Lawan Sepadan

Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan menjadi pasangan pertama Pilgub Jabar 2024 yang mendaftar ke KPU Jabar. Optimismenya melambung tinggi.

Calon Gubernur Dedi Mulyadi dari partai Gerindra bersama calon Wakil Gubernur Erwan Setiawan dari Partai Golkar naik kuda untuk mendaftar ke kantor KPU Jawa Barat di Bandung, 27 Agustus 2024. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Penulis Muhammad Akmal Firmansyah28 Agustus 2024


BandungBergerak.id - Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan menjadi calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang pertama kali mendaftar ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, Selasa, 27 Agustus 2024. Pasangan ini diusung empat partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) yakni Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Demokrat, dan sembilan partai nonparlemen.

Ketua KPU Jawa Barat Ummi Wahyuni mengatakan, persyaratan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan dinyatakan lengkap secara administrasi. Pelaksanaan pendaftaran kontestan Pilgub Jabar 2024 sendiri dinilai berdasarkan kelengkapan administrasi yang dilanjutkan dengan verifikasi.

“Kami nyatakan lengkap, selanjutnya verifikasi administrasi terkait dengan pemeriksaan untuk calon gubernur dan calon wakil gubernur pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin,” kata Ummi dalam sambutan Pendaftaran Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat tahun 2024 Hari ke-1 di Kantor KPU Jabar, Jalan Garut, Bandung.

Pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan mendaftar ke KPU Jabar diarak oleh para pendukungnya. Mereka menggunakan kuda saat melakukan pendaftaraan. Dedi Mulyadi menyebut, pendaftaran ini untuk memberikan kontribusi yang terbaik bagi masyarakat Jawa Barat, baik secara sarana infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat Jabar.

“Kami datang dan mendaftar dengan sebuah tujuan bahwa kami ingin memberikan kontribusi terbaik bagi kepentingan masyarakat Jawa Barat. Kontribusi terbaik sarana dan prasarana infrastruktur yang merata sampai desa, kesehatan merata sampai desa, membuka lapangan kerja dengan industri yang ramah lingkungan,” ujar Dedi.

Ia ingin pemerintah hadir di segala musim. Di musim kemarau, pemerintah berkontribusi agar rakyatnya tidak kekurangan air bersih. Di saat warga membutuhkan fasilitas kesehatan, pemerintah hadir. Begitu juga di bidang lingkungan dan kesehatan, pemerintah harus hadir membangun sanitasi yang membaik.

Dedi berharap, pendaftarannya bisa mengundang para pemilih untuk menggunakan hak pilihnya. Ia menginginkan kemenangan mutlak dalam Pilgub 2024 ini dengan membawa program untuk aspek-aspek substansial bagi kebutuhan masyarakat.

“Ya, harapannya adalah menang mutlak,” sebut mantan Bupati Purwakarta ini.

Menurutnya, provinsi Jawa Barat memiliki banyak persoalan, mulai dari pencemaran Sungai Citarum hingga stunting yang terkait gizi buruk. Khusus mengenai stunting atau tengkes, ia menginginkan agar dari sejak kehamilan anak-anak Jawa Barat mendapatkan gizi serta protein yang baik.

Mantan Anggota DPR RI ini juga menyebut fasilitas perbaikan gizi, seperti penyediaan resep pengambilan makanan di puskesmas-puskesmas daerah yang menjadi mitra pemerintah, seharusnya diurusi negara. Akan tetapi, Dedi mengatakan permasalahan gizi buruk dan stunting bukan semata memberikan makanan yang baik. Anak-anak di Jabar harus diedukasi mengonsumsi makanan bergizi dan tidak sembarangan membeli makanan. 

“Karena anak-anak Jawa Barat hari ini banyak yang kurang memiliki edukasi. Sehingga mereka jajan sembarangan, mereka minum air sembarangan, mereka mengeluarkan uang dalam setiap waktu tanpa ada ukuran takaran karbohidratnya, kemudian kalorinya, protein nabatinya, dan protein hewaninya. Edukasi itu yang akan kita lakukan,” tutur Dedi.

Terkait persiapan kampanye, ia berencana menyebut akan berkeliling ke pusat-pusat kota yang ada di seluruh Jabar. Ia mengklaim, sebelumnya telah berkunjung ke dua ribu desa yang ada di Jawa Barat.

Baca Juga: PILGUB JABAR 2024: Pendaftaran Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Dibuka, KIM Plus akan Kesulitan jika Diterapkan di Jawa Barat
PILGUB JABAR 2024: Partai-partai Medioker Bersatu di Jawa Barat, Akankah Mereka Bertaji?
PILGUB JABAR 2024: Membaca Langkah Dedi Mulyadi Setelah Ridwan Kamil Meninggalkan Jabar

Menimbang Optimisme Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar 2024

Pengamat Politik dari Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi Arlan Siddha menyebut, optimisme kemenangan mutlak yang diyakini Dedi Mulyadi tak semudah yang diucapkan. Pasangan ini harus memikirkan para pemilih dari menengah ke atas di Jawa Barat.

“Saya pikir apa yang dikatakan oleh Dedi tidak semudah itu. Memang optimisme sangat tinggi, karena Kang Dedi belum tahu siapa yang menjadi lawannya. Cuma ini yang menarik pertarungan dari sisi aristokrat atau kalangan menengah ke atas pemilih-pemilih yang harus diperhitungan, calon harus memiliki kapabilitas dan kualitas,” kata Arlan, saat dihubungi BandungBergerak, Selasa, 27 Agustus 2024.

Arlan menilai pasangan Pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan akan menemukan penantang terberat apabila Ahmad Syaikhu dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dipasangkan dengan Ilham Habibie dari Nasdem yang memiliki daya tarik pemilih dan mesin politik yang hidup.

“Kalau kemudian Ahmad Syaikhu akan naik, ini akan menjadi penantang terberat juga buat Kang Dedi. Kalau seandainya ini jadi, Ilham Habibie punya daya tarik ke pemilih aristokrat, karena yang sifatnya digital dan teknologi untuk dipikirkan oleh orang menengah ke atas, ini harus menjadi analisis untuk Kang Dedi,” ungkap Arlan.

Mengenai Erwan Setiawan yang merupakan anak dari Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar, bagi Arlan dia bisa memberi dukungan secara logistik. Namun, latar belakang tersebut tak lantas berarti bobotoh Persib akan mendukung pasangan ini. Dua hal ini jelas berbeda.

“Beberapa kali pilkada bobotoh suaranya tidak bulat, bobotoh memiliki preferensi politik berbeda yang cerdas membedakan politik dan dukungan kepada Persib. Erwan sebagai wakil Wali Kota Sumedang modal itu dirasa cukup oleh partai pengusungan bisa jadi karena logistik. Konsistensi perjuangan harus sesuai,” jelas Arlan.

*Kawan-kawan yang baik silakan membaca tulisan lain Muhammad Akmal Firmansyah atau artikel-artikel tentang Pilgub Jabar atau Pilwalkot Bandung

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//