• Opini
  • Teknologi AI yang Mengubah Kehidupan Sehari-hari Generasi Z

Teknologi AI yang Mengubah Kehidupan Sehari-hari Generasi Z

Algoritma AI pada platform media sosial dan mesin pencari sering kali mencerminkan bias dalam data yang mereka pelajari. Dapat mempengaruhi cara Gen Z melihat dunia.

Jagat Maulana Tirta Chandra

Mahasiswa Jurusan sastra Inggris dan Penjurusan Peminatan Jurnalistik Universitas Pasundan (Unpas) Bandung

Ilustrasi. Teknologi digital tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan manusia modern. (Ilustrator: Bawana Helga Firmansyah/BandungBergerak.id)

14 Oktober 2024


BandungBergerak.id – Akhir-akhir ini teknologi kecerdasan buatan atau yang dikenal sebagai Artifical Intelligence (AI) telah berkembang sangat jauh dibandingkan satu dekade ke belakang. Perkembangan AI ini sangat dirasakan oleh Generasi Z yang lahir di era digital dan menjadikan teknologi AI sebagai bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Tidak heran jika kita menggunakan teknologi dalam kehidupan kita, terutama sejak adanya teknologi AI. Dari teknologi tersebut mereka berinteraksi, belajar, berkomunikasi, bekerja, hingga menjadikan teknologi sebagai sebuah wadah untuk memecahkan permasalahan.

Salah satu perubahan paling signifikan yang dibawa oleh teknologi AI adalah dalam cara Generasi Z berkomunikasi. Karena jika ingin tahu, aplikasi komunikasi yang sekarang sering digunakan dan juga platform media sosial sekarang seperti Instagram, TikTok, Facebook dan WhatsApp kini memanfaatkan sebuah pemrogaman yang telah disusun rapi oleh AI agar aplikasi tersebut bisa belajar beroperasi sendiri sesuai dengan keinginan si pengguna. Pemrogaman ini disebut sebagai Algoritma AI yang berfungsi agar mempelajari perilaku pengguna, memprediksi minat mereka, menyajikan konten yang relevan dengan mereka.

Menurut sebuah laporan dari GlobalWebIndex pada tahun 2023, ada sekitar 65% dari pengguna aplikasi TikTok di bawah usia 24 tahun yang menghabiskan lebih dari satu jam sehari bermain aplikasi tersebut. Hal tersebut sudah sangat jelas menunjukkan bagaimana teknologi AI telah berhasil membuat si pengguna menjadi sangat tertarik dan adiktif. Salah satu algoritma AI yang dilakukan oleh aplikasi TikTok adalah menggunakan AI untuk menganalisis konten yang relevant dengan si pengguna, dan memungkinkan si pengguna dapat mencari konten tersebut dengan waktu yang singkat dan praktis. Inilah faktor yang bukan hanya mengubah Generasi Z untuk berkomunikasi, tapi hal ini juga menjadi sebuah cara mereka mendapatkan Informasi dan mengembangkan pandangan mereka.

Baca Juga: Kecerdasan Buatan, Sebuah Ancaman bagi Umat Manusia?
Peluang dan Tantangan Kecerdasan Buatan (AI) sebagai Teknologi Masa Depan
Kemajuan Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Editor Buku

Pengaruh AI

Selain dalam berkomunikasi, AI juga berdampak kepada pendidikan. Generasi Z yang lahir dan tumbuh bersama teknologi, lebih terbuka dan mudah menyesuaikan diri mereka terhadap perkembangan teknologi yang berbasis AI dalam proses belajar mereka. Banyak sekali platform belajar online yang menggunakan teknologi AI, yang membantu platform tersebut agar bisa membantu menyesuaikan tingkat pembelajarannya dengan si pengguna.

Sebuah studi oleh EdTech Review pada tahun 2023 menemukan bahwa 78% siswa yang menggunakan platform pembelajaran berbasis AI mengalami peningkatan dalam nilai akademik mereka. Misalnya platform Duolingo yang menggunakan AI agar bisa menilai kemajuan pengguna dan juga menyesuaikan tingkat kesulitan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa AI dapat menjadi sebuah alat yang cukup kuat dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas Generasi Z dalam meningkatkan pendidikan mereka.

Di dunia Kerja pun AI mengubah standar baru yang memungkinkan Generasi Z untuk memasuki dunia kerja dengan standar harus beradaptasi dengan cepat. Banyak pekerjaan yang dulunya membutuhkan tenaga kerja manusia kini telah diotomatisasi oleh teknologi AI, seperti analisis data, customer service dan lain-lain. Menurut laporan dari McKinsey & Company pada tahun 2023, sekitar 30% pekerjaan di seluruh dunia diperkirakan akan tergantikan oleh teknologi di tahun 2030. Hal ini menekankan Generasi Z untuk memiliki skill baru yang berhubungan dengan teknologi AI, seperti cara pemrogaman, analisis data, dan tak lupa pemahaman mendalam mengenai teknologi AI itu sendiri. Saat ini juga banyak institusi pendidikan yang membuat kurikulum yang fokus pada STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) yang mempersiapkan para Generasi Z untuk menghadapi dunia kerja yang semakin didominasi oleh teknologi.

Selain itu, AI juga sangat membantu dalam berbagai Industri kreatif, AI digunakan oleh seniman atau Desainer dalam menciptakan konten yang lebih mudah dan inovatif. Platform AI seperti Adobe memungkinkan pengguna untuk menghasilkan karya dari deskripsi teks. Selain itu, dampak AI juga dapat dirasakan pada Industri hiburan. Generasi Z adalah konsumen utama dari konten digital. Platform streaming seperti Netflix dan Spotify menggunakan Ai untuk merekomendasikan film, serial, dan musik berdasarkan kebiasaan menonton dan mendengarkan dari si pengguna. Fakta Menarik dari laporan Statista di tahun 2023 menunjukkan bahwa 90% dari rekomendasi yang disarankan oleh Netflix didasarkan pada algoritma AI. Hal ini menunjukkan bagaimana AI dapat memengaruhi preferensi hiburan Generasi Z, yang terkadang mereka tidak sadari.

Bias dalam Algoritma AI

Generasi Z adalah generasi yang sangat kreatif dan selalu mencari cara baru untuk mengekspresikan diri mereka, yang telah memanfaatkan teknologi ini untuk menciptakan konten unik dan menarik. Hal ini telah membuka peluang baru bagi mereka untuk menjadi kreator konten di sebuah platform seperti YouTube, TikTok dan Instagram, di mana AI memainkan pera penting dalam membantu meningkatkan popularitas mereka.

Namun, dengan semua manfaat yang ditawarkan oleh AI, ada juga tantangan dan pertimbangan yang perlu diperhatikan. Teknologi Ai telah banyak menimbulkan kekhawatiran mengenai privasi, keamanan data, dan potensi bias algoritma. Dan Generasi Z yang sangat terhubung erat dengan dunia digital, sering kali menjadi sasaran utama. Menurut survei dari Pew Research Center di tahun 2022, sekitar 70% pengguna internet di bawah usia 30 tahun merasa khawatir tentang bagaimana data pribadi mereka digunakan oleh teknologi. Selain itu, Bias dalam algoritma AI juga merupakan masalah yang harus diatasi. Algoritma yang biasa digunakan oleh platform media sosial dan mesin pencari sering kali mencerminkan bias dalam data yang mereka pelajari. Hal ini dapat mempengaruhi cara generasi Z melihat dunia, memperkuat stereotip dan menciptakan pandangan baru mereka terhadap dunia.

Ai telah banyak mengubah kehidupan Generasi Z dalam berbagai aspek, mulai dari cara mereka berkomunikasi, belajar, bekerja hingga mengonsumsi hiburan. Teknologi telah banyak membawa manfaat, tetapi juga menimbulkan tantangan yang tidak bisa diabaikan. Dalam menghadapi masa depan yang semakin didominasi oleh teknologi AI, Generasi Z perli menjadi lebih kritis dan bijaksana dalam menggunakan teknologi ini. Dengan pendekatan yang tepat, AI dapat menjadi alat yang sangat membantu Generasi Z untuk menciptakan dunia yang lebih baik.

*Kawan-kawan dapat membaca tulisan-tulisan lain mengenai kecerdasan buatan

Editor: Ahmad Fikri

COMMENTS

//