SAYEMBARA ESAI MAHASISWA BERSUARA #28HARI28KRITIK: Orang-orang Muda, Menulislah!
Kami mengajak mahasiswa untuk menuliskan opini tentang permasalahan sosial, politik, dan demokrasi hari ini secara kritis. Ikuti Sayembara Esai Mahasiswa Bersuara.
Tim Redaksi
Awak Redaksi BandungBergerak.id
13 November 2024
BandungBergerak.id - Suara orang muda, termasuk mahasiswa, kerap dianggap sebagai komoditas politik belaka. Suara mereka lebih sering dihitung, bukan didengar. Gagasan yang disuarakan oleh orang muda acap kali dianggap angin lalu. Dampaknya, sebagian masyarakat mulai antipati dengan suara mereka.
Padahal, suara orang muda adalah suara kritis suatu bangsa. Lewat gagasannya, orang muda punya peran penting dalam mengawal isu hak asasi manusia (HAM) dan demokrasi. Apalagi di bawah kuasa rezim yang otoriter, suara orang muda harus terus didorong agar bisa terus berteriak lantang menyuarakan penderitaan rakyat.
Kilas balik dalam lima tahun belakang, di ruang lingkup nasional, banyak sekali kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat. Mulai dari hadirnya Omnibus Law, revisi UU KPK, kenaikan harga BBM, eksploitasi lingkungan atas nama bisnis dan infrastruktur, hingga kecurangan seputar pemilu. Dalam konteks lokal (Bandung dan Jawa Barat), demi kepentingan bisnis dan investasi, warga-warga di kampung kota digusur dari ruang hidup mereka.
Di Bandung, beberapa konflik tanah yang masih lekat di kepala adalah penggusuran Kampung Kolase di bantaran Sungai Cikapundung di Lebak Siliwangi pada September 2015, penggusuran Kampung Kebon Jeruk pada Juli 2016, penggusuran RW 11 Tamansari pada Desember 2019 dan Oktober 2023, penggusuran permukiman Anyer Dalam pada November 2021, serta pembongkaran ratusan rumah di Kelurahan Gumuruh dan kawasan Jalan Arjuna pada Maret 2022. Satu titik yang sampai sekarang masih membara adalah sengketa tanah di Dago Elos yang sudah terjadi sejak 2016.
Memang, ada banyak demonstrasi yang dilakukan untuk menolak kebijakan-kebijakan yang menindas tersebut. Namun sayangnya, gerakan orang muda masih lemah, utamanya dalam pembentukan narasi publik. Substansi yang disuarakan oleh orang muda tidak jarang tidak sampai ke publik yang lebih luas. Publik, misalnya, lebih melihat dampak kemacetan, kerusakan, dan kerusuhan yang terjadi di setiap unjuk rasa.
BandungBergerak melihat pentingnya usaha bersama merawat gagasan orang muda, memperbanyak secara kuantitas dan memperdalam secara kualitas. Selain itu, kami juga melihat kebutuhan untuk menciptakan ruang temu bagi orang-orang muda agar kemudian bisa membangun gerakan lintassektor untuk menanggapi masalah-masalah nyata yang terjadi.
Setelah mengadakan diskusi dan pelatihan menulis esai di tiga kampus di Bandung Raya (Universitas Padjadjaran, Universitas Islam Bandung, dan UIN Sunang Gunung Djati Bandung), kami mengajak mahasiswa untuk berani menuliskan opini mereka terhadap permasalahan-permasalahan nyata di tengah masyarakat secara kritis. Selain ditayangkan di website BandungBergerak, tulisan-tulisan tersebut dapat diikutsertakan di Sayembara Esai Mahasiswa Bersuara. Sebanyak 28 esai terpilih akan dibukukan, lalu didiskusikan bersama komunitas.
Sebagai puncak acara, BandungBergerak akan menggelar “Festival Bandung Menggugat”. Dalam festival ini, akan hadir berbagai agenda, mulai dari diskusi, pameran foto dan poster, pengumuman pemenang Sayembara Esai Mahasiswa Bersuara, hingga penampilan seni. Kami akan mengundang berbagai organisasi dan komunitas, baik yang ada di kampus ataupun akar rumput, untuk berkumpul bersama di kegiatan ini.
Baca Juga: MAHASISWA BERSUARA: Sebuah Sayembara Esai, Sebuah Ajakan Terlibat
Bertandang ke Kampus UIN SGD Bandung: Semangat Warga Dago Elos dan Tamansari Melawan Ketidakadilan Penggusuran
Pembangunan Infrastruktur Raksasa di Jawa Barat Mencerabut Ruang Kehidupan Rakyat
Persyaratan Umum Sayembara Esai
- Peserta tercatat sebagai mahasiswa dan berwarga negara Indonesia.
- Peserta tidak dipungut biaya ketika mengikuti sayembara.
- Peserta mengikuti akun instagram @mahasiswa.bersuaraa, @bandungbergerak.id, dan @kawanbergerak serta bergabung dengan grup WhatsApp Mahasiswa Bersuara (bit.ly/mahasiswabersuaraa).
- Peserta membagikan feeds Instagram lomba di akun @mahasiswa.bersuaraa ke story masing-masing dengan menandai @mahasiswa.bersuaraa, @bandungbergerak.id, dan @kawanbergerak.
- Sayembara bersifat individual.
- Karya yang dikirimkan adalah esai opini kritis yang orisinal dan belum pernah dipublikasikan di media mana pun.
- Redaksi BandungBergerak.id berhak menyunting dan menerbitkan karya yang dibuat oleh peserta dengan tetap mencantumkan nama penulisnya.
- Peserta boleh mengirimkan lebih dari satu karya.
Ketentuan Esai
- Karya yang dikirimkan adalah esai opini yang menyodorkan kritik tentang persoalan nyata yang dihidupi masyarakat hari ini, baik di bidang demokrasi, sosial, ekonomi, politik, budaya, pendidikan, maupun lingkungan.
- Esai ditulis dalam bahasa Indonesia dengan huruf Times New Roman ukuran 12 pt, spasi 1.5, dan ukuran kertas A4.
- Panjang esai di kisaran 800-1.500 kata.
- Di akhir tulisan, penulis mencantumkan profil singkat dan nomor kontak.
Contoh: Tofan Aditya. Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. Bergiat aktif di BandungBergerak. Nomor kontak: 08xx-xxxx-xxxx - Esai dikirimkan dalam bentuk attachment (tidak dituliskan di badan email) dengan format judul: “Mahasiswa Bersuara_(Nama Lengkap)_(Judul Esai)” ke email [email protected] CC: [email protected].
Contoh: Mahasiswa Bersuara_M. Akmal Firmansyah_Menggugat Penggusuran sebagai Napas Pembangunan Kota - Dalam email yang sama, lampirkan juga foto profil dan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) atau bukti lain yang membenarkan bahwa peserta adalah mahasiswa
- Karya dikirimkan paling lambat 3 Desember 2024 pukul 23.59 WIB
- Penilaian didasarkan pada tiga aspek utama karya, yakni orisinalitas gagasan, kekokohan argumen, dan kepiawaian penulisan
Rangkaian Program
- 13 November - 3 Desember 2024: Pengumpulan karya
- 4-9 Desember 2024: Penilaian karya
- 10 Desember 2024 - 6 Januari 2025: Penerbitan karya di situs web BandungBergerak
- Januari 2025: Penerbitan buku yang kemudian dibawa dalam beberapa diskusi keliling
- Februari/Maret 2025: Festival Bandung Menguggat dan Pengumuman Pemenang
Hadiah
- Pemenang 1: Rp. 3.000.000
- Pemenang 2: Rp. 2.000.000
- Pemenang 3: Rp. 1.000.000
- Penulis 28 esai yang dimuat di situs web BandungBergerak berhak mendapatkan merchandise dan sertifikat
Narahubung
- WhatsApp: 0821-1942-5310 (KawanBergerak)
- Instagram: @mahasiswa.bersuaraa
- Email: [email protected]
*Kawan-kawan yang baik, silakan menengok esai-esai yang telah terbit dalam judul Mahasiswa Bersuara di tautan ini