• Berita
  • Film Menjadi Media Edukasi di Saat Pendidikan Politik di Jawa Barat Belum Merata

Film Menjadi Media Edukasi di Saat Pendidikan Politik di Jawa Barat Belum Merata

Film Tepatilah Janjimu karya Garin Nugroho merupakan sekuel dari film Kejarlah Janji. Sama-sama bercerita tentang pilkada yang dibungkus komedi.

Acara nonton film Tepatilah Janjimu di kampus Universitas Padjadjaran (Unpad), Jatinangor, 20 Oktober 2024. (Foto: Wildan Nurfatwa/BandungBergerak)

Penulis Wildan Nurfatwa14 November 2024


BandungBergerak.idFilm berjudul “Tepatilah Janjimu” diputar di kampus Universitas Padjadjaran (Unpad), Jatinangor, 20 Oktober 2024. Film besutan Garin Nugroho ini merupakan sekuel dari film politik karya Garin sebelumnya, “Kejarlah Janji”. Film ini dibuat dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat terkait pemilu damai menjelang Pilkada serentak 2024.

Film “Tepatilah Janjimu” membawakan isu politik yang disajikan dengan unsur komedi dan kebudayaan masyarakat di perdesaan. Dikisahkan, anak sulung Pertiwi, Adam berencana untuk mencalonkan diri sebagai bupati. Sebelumnya ia terpilih menjadi kepala desa.

Adam ingin melanjutkan karier politiknya. Sayangnya, niatnya untuk menjadi bupati malah menimbulkan konflik antara ibu dan istrinya Adam.

Film ini tidak hanya menceritakan tentang drama politik, namun juga drama komedi dan percintaan. Konflik di cerita ini di rumitkan dengan kisah cinta Pertiwi dengan Janji, sekaligus dirumitkan dengan konflik di antara penduduk desa mengenai isu politik dinasti. Isu ini juga menjadi gosip yang tersebar di media sosial yang diakses para penduduk desa.

Situasi itu menguji perjalanan Adam dalam pencalonannya sebagai bupati. Ia juga mendapatkan tantangan sejauh mana kesanggupannya menepati janji-janjinya.

“Jadi film ini berisi unsur-unsur apa yang menjadi kultur budaya kita (seperti) lenong, gudruk, begitu. Penuh canda tapi juga memberikan pendidikan (politik),” ujar Garin Nugroho, dikutip dari Kompas. Garin menjelaskan, film ini menunjukkan bagaimana seorang pemimpin diuji kemampuannya.

Kasubag Partisipasi Hubungan Masyarakat KPU Jabar sebagai pihak penyelenggara nobar ini mengatakan, film ini menjelaskan tentang komitmen seorang pemimpin yang harus menepati janjinya, juga bagaimana masyarakat harus menjadi pemilih yang pintar supaya tidak mudah dibohongi dan hanya dijadikan komoditas suara saja.

Pujian terhadap film Tepatilah Janjimu dilontarkan salah seorang penonton, Febri. Ia berharap, penonton film bisa menjadi lebih sadar tentang pentingnya Pilkada. Memilih pemimpin untuk daerah harus dilakukan secara teliti karena untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik memerlukan dukungan dari sektor-sektor di daerah.        

“Filmnya sangat bagus dan ternyata aktor-aktornya pun aktor papan atas. Menurut saya ini menunjukkan bahwa filmnya memang dikemas dan disajikan secara baik,” ujar Febri.

Baca Juga: PILKADA JABAR 2024: Pemilih Pemula di Bandung Menghadapi Para Kandidat tak Dikenal
PILKADA JABAR 2024: Dihantui Pelanggaran Netralitas ASN, Pengawasan Ketat Perlu Dilakukan
PILKADA JABAR 2024: AJI Merilis Data Ujaran Kebencian, Jawa Barat Menduduki Peringkat Pertama

Ahmad Buchari, dosen Ilmu Politik di Unpad, juga turut memberikan tanggapan positif tentang film ini. Film seperti Tepatilah Janji diperlukan untuk mendidik warga negara tentang politik. “Terlebih lagi film ini latarnya sebuah desa yang di mana kita tahu, pendidikan tentang politik belum merata di sana,” ujar Ahmad, kepada BandungBergerak di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unpad.

Ia juga berpendapat bahwa film ini dapat memberikan dampak signifikan pada Pilkada Jawa Barat yang akan dilangsungkan bulan November ini. “Masyarakat bisa mendapatkan pesan yang disampaikan film ini sehingga mereka dapat memutuskan dengan baik arah masyarakat kita akan dibawa kemana nantinya.” tambahnya.

Sosialisasi yang dilakukan KPU melalui pemutaran film diharapkan mampu meningkatkan partisipasi pemilih di Pilkada serentak 2024. Metode nonton bareng ini terutama menyasar orang-orang muda yang jumlahnya signifikan.

Sebelumnya, KPU Kota Bandung merilis per 2 Oktober 2024 pemilih dari kalangan pemula dan orang muda Gen Z (17-24 tahun) persentasenya sebesar 17 persen atau sebanyak 328.860 orang. KPU Kota Bandung menetapkan daftar pemilih tetap Pilkada 2024 sebanyak 1.887.881 orang. 

Sementara KPU Provinsi Jawa Barat menetapkan daftar pemilih tetap Pilkada 2024 sebanyak 35.925.960 orang. Sebesar 21 persen di antaranya adalah pemilih pemula dengan jumlah sekitar 7,5 juta orang. Pemilih pemula jadi ladang potensial untuk mendulang suara di Pilkada 2024.

*Kawan-kawan yang baik bisa membaca tulisan-tulisan lain dari Wildan Nurfatwa, atau artikel-artikel lain tentang Pilkada Jabar 2024

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//