• Cerita
  • Cerita Para Pedagang Jersey Persib, dari Tidur di Pinggir Jalan hingga Membuka Lapak Lintas Provinsi

Cerita Para Pedagang Jersey Persib, dari Tidur di Pinggir Jalan hingga Membuka Lapak Lintas Provinsi

Euforia kemenangan Persib di Liga 1 masih terasa. Anak kecil dan dewasa memakai aksesoris klub bulao. Sebagian pedagang aksesoris panen pembeli.

Bobotoh Persib Bandung membakar flare dan bom asap saat merayakan kemenangan Persib di BRI Liga 1 2024/2025 di Gedung Sate, Bandung, 25 Mei 2025. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Penulis Yopi Muharam26 Mei 2025


BandungBergerak.idDua orang bobotoh (sebutan pendukung Persib Bandung) menghampiri lapak Herman yang menjual bendera Persib di pedestrian Jalan Sukarno-Hatta, Gedebage, Kota Bandung, Sabtu, 24 Mei 2025. Mereka mengambil satu bendera yang dipajang menggunakan sebilah tongkat. Tertera dalam bendera berwarna biru-putih itu Persib Champion dengan empat bintang di atasnya.

Persib resmi menjuarai liga satu dengan mengoleksi 69 poin dari 34 laga. Maung Bandung mencatatkan 19 kemenangan, 12 imbang, dan hanya 3 kekalahan. Pangeran Biru itu unggul jauh dari pesaing terdekat, Dewa United, yang tertinggal 58 poin. Klub yang gawangi skuad Bojan Hodak ini menorehkan juara berturut-turut dari musim 2023/2024.

Sejak Kamis, 22 Mei lalu, Herman berjualan keliling menawarkan bendera Persib. Pria berdomisili Garut itu datang ke Bandung menggunakan satu mobil sewaan. Mereka menyebar ke segala penjuru yang sekiranya ramai dilewati bobotoh.

Per tanggal 24, sudah ada tiga tempat yang dia jajaki. Pada pukul 6 pagi, dia menggelar jualanannya di pedestrian Detasemen Jasa Angkutan (Den Jasa Ang), Jalan Ibrahim Adjie No. 433, Kiaracondong. Dia sudah mengetahui, ribuan bobotoh pasti akan mengunjungi tempat parkir bekang militer itu untuk menukarkan tiket sebelum ke stadion.

Hingga pukul 14.00 siang, dia bergegas ke stadion Gelora Bandung Lautan Api yang bertempat di Gedebage. Menggunakan angkutan umum, dengan tas besar berisi dagangan, Herman melapak di sana. Namun, karena lapakannya sepi dan sudah banyak pejual di area tersebut, dia memutuskan untuk ke jalan By Pass. Di sanalah dia melapak seorang diri.

Penjual aksesoris Persib di Bandung, Kamis, 22 Mei 2025. (Foto: Yopi Muharam/BandungBergerak)
Penjual aksesoris Persib di Bandung, Kamis, 22 Mei 2025. (Foto: Yopi Muharam/BandungBergerak)

Bagi Herman, jualan bendera tidak hanya mencari cuan. Kecintaanya kepada Persib membawanya berjualan jauh hingga datang ke Kota Kembang. Soal tidur, tidak jadi soal. “Kadang di jalan sambil jagain lapakan. Atau enggak, tidur di masjid,” cerita pria berumur 55 tahun itu.

Harga bendera yang dijual Herman bervariasi. Bendera kecil seukuran kurang lebih 15x25 ditaksir 15 ribu rupiah, sedangkan bendera ukuran 80x120 yaitu 40 ribu rupiah. Dia sedang mengejar target hingga dagangannya ludes terjual. Per hari ini, Herman sudah menjual lebih dari 30 bendera. Masih banyak bendera jualannya yang digantung.

“Ya biarin enggak apa-apa masih ada harapan buat malam ini dan besok,” ungkapnya.

Herman berencana bermalam hingga hari puncak perayaan Persib di hari  Minggu, 25 Mei 2025. Di hari tersebut, dia akan berjualan di sekitaran Gedung Sate, titik akhir euforia tersebut.

Bapak empat anak itu, sudah berprofesi sebagai penjual bendera sejak tahun 2000an awal. Tidak hanya menjual bendera Persib saja, setiap bulan Agustus, menjadi lapakan wajib baginya mejual bendera merah-putih.

Keberkahan Persib Juara

Kembalinya Persib Bandung menjuarai Liga Indonesia nampaknya membawa berkah bagi sebagian pedagang jersey dan aksesoris Persib lainnya. Selain Herman, Akbar, penjual jersey Persib memanfaatkan momentum Persib juara dengan berjualan di Jalan SOR GBLA. Tepat di belokan menuju stadion, lapak pria berumur 50 tahun rapi tertata.

Sudah dari pagi dia berjualan di tempat tersebut. Pekerjaan menjual baju Persib sudah dia tekuni dari tahun 1988. Jualannya itu menjadi pekerjaan utama Akbar untuk menghidupi keluarga. Anak keduanya sudah lulus dari sekolah menengah atas.

“Berkahnya ada di situ. Bisa menafkahi anak-istri,” kata Akbar.

Setiap Persib bermain di kandang, dia tak pernah absen untuk menjual baju Persib. Ada banyak jenis baju yang dijual. Mulai dari baju keluaran tahun 94/95, hingga yang paling teranyar. Harganya pun cukup terjangkau, mulai dari 50-100 ribu.

Kendati demikian, Akbar menuturkan jualanya mengalami penurunan omset ketika Persib menjuarai liga. “Kan banyak yang jualan juga,” ujar pria yang berdomisili di Cicadas, Kota Bandung itu. Dia membandingkan dengan omset paling besar pernah dia alami ketika Persib mejuarai tahun 2014 silam. “Bisa jutaan,” ujarnya singkat.

Meski begitu, per satu hari saja, lapaknya sudah diburu konsumen dan menjual lebih dari 30 potong baju. Uang tersebut sudah cukup dia bawa pulang. Namun dia akan menjual baju di lapakannya itu hingga Persib kelar main dan angkat trofi ke-empatnya. “Hingga tengah malam. Pas udah bubaran,” terangnya.

Keberkahan saat Persib juara juga dirasakan oleh Omon, tukang tambal ban yang bertempat di Jalan Buah Batu, Bandung. Sejak Persib dikabarkan menjuarai liga, Omon langsung mencari peruntungan dengan menjual bendera di depan bengkelnya.

Sudah satu bulan dia berjualan. Keuntungannya berlipat ganda setelah menjual bendera berwarna putih-biru. Per hari ini, dirinya sudah mengatungi keuntungan lebih dari satu juta. “Udah 50 pcs yang terjual,” ujarnya semringah. Setiap harinya dia membuka bengkel dan melapakan jualannya itu dari pukul 6 pagi hingga 9 malam.

Selain berjualan, pria berumur 60 tahun itu juga pendukung setia Persib. “Bahwa saya itu kagum sama Persib,” ujar lelaki yang disapa Haji itu. Dia juga berharap agar Persib terus meningkatkan performanya di setiap musim. menurut Oman, keberhasilan Persib menjuarai liga bisa menambah keberkahannya.

Baca Juga: Bab IV Naskah Akademik Hari Lahir Persib, Imut sih, Tapi ini Apaan?
Keterpurukan Persib yang Terlihat Samar di Masa Silam

Bobotoh Persib Bandung membakar flare dan bom asap saat merayakan kemenangan Persib di BRI Liga 1 2024/2025 di Gedung Sate, Bandung, 25 Mei 2025. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)
Bobotoh Persib Bandung membakar flare dan bom asap saat merayakan kemenangan Persib di BRI Liga 1 2024/2025 di Gedung Sate, Bandung, 25 Mei 2025. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak)

Menjual Lintas Provinsi

Menjual jersey dan bendera Persib sudah menjadi pasion Akbar dan Herman. Mereka bercerita pengalammnya sudah berkeliling lintas provinsi ketika Persib bermain. Tahun 1995, ketika Persib bertarung di final melawan PSM Makassar di Geloar Bung Karno, Jakarta, Akbar berjualan di sana.

Pengalaman itu takkan ia lupakan. Saat itu dagangannya langsung ludes terjual. “Harganya 2.000 [rupiah], banyak bobotoh membeli dagangan saya,” tuturnya terkekeh.

Selain Jakarta, dia juga sering berjualan ketika Persib bertandang ke markas lawan, seperti di Bogor, Bekasi, Surabaya, Tangerang. Perjalanan itu dia tempuh bersama kerabatnya yang juga sesama penjual jersey atau bendera Persib. Ia ikut dengan bobotoh yang hendak nonton pertandingan tandang. “Biasanya rombongan sama anak-anak, naik bis ke sananya,” tuturnya.

Kendati demikian, dia mengaku belum pernah mengalami tindakan kekerasan dari tim lawan. “Kalau itu mah [penyerangan] alhamdulillah belum pernah,” ungkap Akbar.

Herman juga bercerita, selama dia berjualan bendera, dia sudah berkliling lintas provinsi, seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sama seperti Akbar, Herman berangkat bersamaan dengan rombongannya. “Biasanya 10 sampai 15 orangan,” katanya.

Biasanya, Herman sudah datang ke luar daerah dua hari sebelum pertandingan dimulai. Sama seperti di Bandung, kerap kali Herman memanfaatkan pelataran toko atau pedestrian.

Perjuangan Herman, Akbar, dan Oman membuktikan bahwa kemenangan Persib membawa berkah bagi mereka. Kerap kali, pengorbanan harus dilakukan demi memenuhi kebutuhan.

Namun, selain berjualan agar dapur mereka tetap ngebul, mereka juga menancapkan kecintaanya kepada tim sepak bolah kebanggan warga Jawa Barat. Kebanggaan itu juga sudah dipupuk sejak lama. Beruntungnya, klub yang mereka dukung, dapat mendapatkan keuntungan juga.

Mantan  Direktur Olahraga PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono mengkalim, Persib Bandung meiliki 22 juta pendukung. Hal tersebut menjadikan Bobotoh menjadi pendukung klub liga terbesar di Asia.  

“Dari sisi jumlah fans, Persib menjadi yang paling besar di Indonesia. Jadi data memperlihatkan kami memiliki 22 juta fans. Itu nomor satu di Asia dan nomor 23 di dunia," ungkapnya dalam channel Youtube Jebreeetmedia, 2022 silam.

Mengutip dari Asean Football, Persib Bandung menduduki peringkat ke 5 dari rata-rata jumlah penonton ke stadion, yaitu sebanyak 12.591 orang. Data tersebut juga membandingkan dengan klub besar di negara Asia Tenggara lainnya, seperti Thailand, Malaysia, hingga Vietnam. 

Dengan gelar yang baru diraih, total klub bulao mengantongi 9 kali juara, yakni lima kali di era perserikatan dan empat kali di Liga Indonesia. Persib mengawali sejarah kejayaannya dengan menjuarai Kejurnas PSSI 1937 di Surakarta [Tempo, diakses Senin, 26 Mei 2025].

*Kawan-kawan dapat membaca karya-karya lain dari Yopi Muharamatau artikel-artiikel lain tentang Persib

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//