• Pemerintah
  • Data Perkembangan Kasus Covid-19 di Kota Bandung 1-31 Oktober 2021, Mencermati Lonjakan di Dua Pekan Terakhir

Data Perkembangan Kasus Covid-19 di Kota Bandung 1-31 Oktober 2021, Mencermati Lonjakan di Dua Pekan Terakhir

Penambahan jumlah kasus baru Covid-19 di Kota Bandung terus melandai sejak gelombang kedua Juni 2021. Namun, lonjakan terjadi dalam dua pekan terakhir Oktober 2021.

Penulis Sarah Ashilah3 November 2021


BandungBergerak.idPemerintah Kota Bandung berulang kali mengklaim keberhasilannya mengendalikan pandemi Covid-19. Setelah terjerembap ke zona merah selama gelombang kedua pagebluk pada Juni 2021 lalu, kondisi Kota Bandung berangsur-angsur membaik.

Menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2, kini warga Kota Bandung bisa secara lebih leluasa melakukan aktivitas di luar rumah. Mal, restoran, taman, dan ruang-ruang publik lainnya dibuka dengan tingkat keterisian yang terus ditambah. Begitu juga sekolah-sekolah diperbolehkan menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas.

Namun, pelonggaran aktivitas dan mobilitas warga memiliki risiko tersendiri. Potensi pertemuan dan kerumunan orang semakin besar. Artinya, peluang lonjakan kasus baru Covid-19 membesar.

Merujuk data Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung, kita bisa mencermati terjadinya tren kenaikan jumlah kasus terkonfirmasi aktif dalam dua pekan terakhir. Dari 70 kasus pada 19 Oktober 2021, jumlah kasus aktif melonjak menjadi 364 kasus pada 31 Oktober 2021. Artinya, dalam 12 hari terakhir, terjadi penambahan 284 kasus aktif baru.

Tren kenaikan kasus aktif Covid-19 ini membuat jumlah total kasus positif Covid-19 di Kota Bandung sejak awal pandemi pada Maret 2020 lalu tercatat sebanyak 43.005 kasus, dengan 41.192 kasus sembuh dan 1.422 orang meninggal dunia. 

Tanpa kebiajkan dan tindakan tepat, tren kenaikan kasus Covid-19 di Kota Bandung bisa terus membesar dan berimbas buruk dalam skala besar pada kehidupan warga sebagaimana terjadi di dua gelombang pandemi sebelumnya. Kekhawatiran tidak sedikit pakar dan peneliti tentang munculnya gelombang ketiga di Indonesia niscaya terbukti.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//