Data Indeks Kualitas Air di Kota Bandung 2016-2021, Diklaim Terus Membaik
Akses air bersih masih menjadi masalah serius yang dihadapi warga Kota Bandung. Selain cakupan layanan, ada juga masalah terkait kualitas air.
Penulis Sarah Ashilah10 Januari 2022
BandungBergerak.id - Akses air bersih masih menjadi masalah mendasar yang dihadapi warga Kota Bandung. Cakupan layanan oleh pemerintah, melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung, terkendala keterbatasan sumber air baku. Di puncak musim kemarau, keluhan warga tentang ketiadaan akses air bersih rutin terdengar.
Lain lagi masalah terkait air yang dihadapi warga Kota Bandung, selain akses air bersih, adalah tingkat mutu atau kualitas air yang digunakan atau dikonsumsi. Ada banyak cerita tentang mutu air di Kota Bandung. Salah satu kisah yang sohor adalah tercemarnya Sungai Cikapundung dengan bakteri E. coli.
Pemerintah Kota Bandung mengklaim adanya perbaikan kualitas air dalam beberapa tahun terakhir. Dalam data yang dilansir oleh akun instagram Open Data Kota Bandung yang dikelola Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), diketahui indeks kualitas air pada tahun 2021 adalah 46,88 poin, meningkat signifikan dari tahun 2016 di angka 38,45 poin. Bisa dikatakan, tingkat sanitasi masyarakat di Kota Bandung membaik.
Ada banyak faktor yang akan menentukan kualitas air. Selain pengolahan limbah industri dan rumah tangga, faktor yang juga mempengaruhi kualitas air adalah praktik sanitasi yang baik. Jamban yang tidak menerapkan sanitasi sehat dan langsung membuang tinja ke saluran air akan mencemari kualitas air.
Praktik sanitasi yang tidak sehat bukan hanya akan mempengaruhi kualitas air di lingkungan sekitar rumah, namun juga mencemari sungai-sungai yang terhubung dengan saluran pembuangan.
Untuk menanggulangi pencemaran air ini, pemerintah Kota Bandung menggulirkan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Salah satu pilar keberhasilan STBM adalah program Stop Buang Air Sembarangan. Diketahui, jumlah kelurahan di Kota Bandung yang menerapkan STBM bertambah secara pesat dalam enam tahun terakhir. Di tahun 2014, hanya ada 24 kelurahan dari 115 kelurahan di Kota Bandung yang menerapkan program STBM. Per tahun 2020, sudah 100 persen kelurahan menerapkan STBM.
Indikator lain perbaikan kualitas air di Kota Bandung bisa ditemukan dalam data terkait jamban sehat. Menurut dokumen Profil Kesehatan Kota Bandung 2020, diketahui persentase keluarga dengan akses fasilitas jamban sehat mencapai 381.027 keluarga atau sebesar 68,02 persen. Angka ini bertambah sebesar 4,15 persen jika dibandingkan dengan angka tahun 2019.