Mewaspadai Varian Omicron, Bandara Husein Sastranegara Perlu Diperketat
Warga Bandung diimbau meningkatkan disiplin menaati protokol kesehatan untuk mencegah naiknya penularan Covid-19 pada libur Nataru.
Penulis Bani Hakiki30 November 2021
BandungBergerak.id - Di saat dunia masih bergelut dengan pandemi Covid-19 yang disebabkan varian delta, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan tentang varian omicron yang cepat menginfeksi negara-negara di benua Afrika. Bandung mesti cepat tanggap mewaspadai varian baru dari virus corona ini, termasuk memperketat pintu masuk di Bandara Husein Sastranegara.
Pemkot Bandung juga perlu meningkatkan kembali edukasi kepada masyarakat yang akhir-akhir ini dirasa kendur. Hal ini dapat dilihat dari semakin bebasnya dalam beraktivitas di luar rumah tanpa menaati protokol kesehatan.
Apalagi sejumlah pusat hiburan dan wisata sudah kembali beroperasi seiring semakin longgarnya pembatasan sosial. Seorang warga Kota Bandung, Santi Karina (33) mengaku merasa lega setelah berbagai pelonggaran diterapkan. Namun, ia juga merasa waspada melihat kondisi prokes di lapangan yang semakin longgar.
“Sebenarnya sekarang kita sedang dalam masa nostalgic, merasa bebas soalnya sudah lama banget kita diam di rumah. Tapi, melihat kondisi sekarang jadi agak khawatir soalnya jadi banyak yang gak taat juga,” ujarnya saat ditemui di Jalan Braga, Selasa (30/11/2021).
Siang itu, Jalan Braga terpantau dipenuhi pengunjung, tidak sedikit warga yang berkerumunan tanpa mengenakan masker. Di sisi lain, tidak ada pengawasan ketat dari pihak Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, meski lokasi tersebut merupakan salah satu destinasi hiburan populer di Kota Bandung.
Pengetatan Bandara Husein Sastranegara
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menjanjikan memperketat jalur masuk wisatawan mancanegara ke Kota Bandung melalui Bandara Husein Sastranegara. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, Rosye Arosdiani mengungkapkan bahwa saat ini varian omicron belum terdeteksi di Bandung. Namun ia mengklaim telah menyiapkan strategi khusus di pintu masuk ke Kota Bandung.
“Sampai sekarang belum ada ya di Kota Bandung, jangan sampai. Kita dari pemerintah pusat sudah memperketat pintu-pintu masuk negara. Di Bandung ada satu, Bandara Husein kita siapkan tes WGS untuk pendatang luar negeri,” ungkapnya di Taman Dewi Sartika, Selasa (30/11/2021).
Tes WGS atau whole-genome sequencing merupakan teknik pelacakan mutasi virus dengan pengurutan DNA atau RNA (materi genetik). Selain itu, setiap pendatang dari luar negeri akan diisolasi selama minimal satu pekan dan akan dilakukan tes PCR. Sampelnya kemudian akan dikirim ke Laboratorium Kesehatan (Labkes) Provinsi Jawa Barat untuk diperiksa secara klinis. Jika tidak ditemukan varian baru pada sampel, mereka akan menjalani tes PCR kembali untuk memastikan kondisinya sebelum diperbolehkan memasuki wilayah umum di luar bandara.
Bila ada individu yang ditemukan membawa mutasi virus, maka yang bersangkutan bakal dikarantina untuk waktu yang panjang bergantung kondisi klinik masing-masing. Dinkes memastikan bahwa beberapa langkah tersebut akan dijalani dengan ketat demi mencegah penyebaran varian baru.
Rosye mengatakan, ada kemungkinan varian omicron mampu melewati kekebalan yang diciptakan vaksin Covid-19. Saat ini, Dinkes Kota Bandung bersama pemerintah pusat masih terus melakukan penelitian terhadap efektivitas vaksin dalam menghadapi varian baru.
“Menurut informasi, gejala-gejala (omricon) hampir sama. Efektivitas vaksinasi juga masih terus dilakukan penelitian. Kita gak pernah tahu karena sifat dari virus itu kapan saja bisa berubah, bergerak, bermutasi,” tutur Rosye.
Sementara itu, Kepala Seksi Survilan dan Imunisasi Dinkes Kota Bandung, Girindra Wardhana menambahkan, varian baru harus diwaspadai di samping masih diperlukannya pencegahan terhadap lonjakan kasus varian sebelumnya.
"Di Kota Bandung ada pengaturan pintu masuk luar negeri yaitu di Bandara Husein Sastranegara. Itu ada SOP-nya tersendiri dan diatur oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan," tuturnya.
Baca Juga: Membandingkan Bahaya Varian Omicron dengan Delta
Cara Mencegah Varian Delta Plus tetap dengan Protokol Kesehatan
Waspadai Libur Nataru
Menjelang akhir tahun, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengimbau warganya untuk memperketat protokol kesehatan (prokes) di tengah tingginya mobilitas masyarakat. Dinkes Kota Bandung memaparkan bahwa serangkaian liburan natal 2021 dan tahun baru 2022 bisa mendorong terjadinya kemungkinan gelombang baru Covid-19.
Rosye memaparkan semua pihak perlu belajar dari gelombang kedua Covid-19 pada Juni-Juli 2021 lalu yang lonjakannya sulit dibendung. Saat ini Pemkot menunggu aturan dari pusat terkait penerapan PPKM Level 3 pada libur Natal dan tahun baru (Nataru).
“Kalau kita lihat dari kejadian sebelumnya, terjadi peningkatan pascalibur nataru. Ditambah, kita juga sempat kelimpungan dengan adanya varian delta. Target kita saat ini, 100 persen vaksinasi,” paparnya.
Merujuk data Bandung.go.id pada Senin (29/11/2021), Kota Bandung telah mencapai status herd immunity dengan jumlah target vaksin sebanyak lebih dari 1,9 juta penduduk. Tercatat sebanyak 1.917.949 (98,24 persen) warga telah menerima dosis pertama, 1.679.701 (86,03 persen) untuk dosis kedua, dan 25.916 (1,33 persen) telah menerima booster khusus nakes.
Namun, Rosye menegaskan bahwa data itu tidak menjamin potensi gelombang ketiga tidak terjadi. Sementara vaksinasi Covid-19 masih harus dilakukan terutama untuk warga berusia 6-11 tahun yang baru akan dimulai.