• Opini
  • Manusia tidak Bisa Lepas dari Matematika

Manusia tidak Bisa Lepas dari Matematika

Matematika ada di sekitar kita. Sayangnya, indeks pemahaman matematika di Indonesia masih di bawah standar internasional.

Maria Natasya Manurung

Mahasiswi Universitas Katolik Parahyangan (Unpar).

PTMT di SDN Patrakomala, Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/12/2021). Guru-guru sekolah dasar negeri harus meluangkan waktu lebih karena harus memberi materi pelajaran secara luring dan daring bergantian dengan segala keterbatasan. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

5 Februari 2022


BandungBergerak.idDalam kehidupan kita, hampir bersinggungan dengan konsep matematika. Karena kehidupan kita tidak pernah lepas dari angka. Karena itu, matematika adalah salah satu ilmu yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Meskipun dalam ilmu matematika tidak hanya berhitung saja, namun biasanya hal pertama yang dipikirkan kebanyakan orang saat mendengar kata ‘matematika’ adalah angka dan hitungan.

Dengan belajar matematika, kita dapat mengasah kemampuan berlogika dan membuat pola pikir menjadi sistematis. Penerapan konsep matematika digunakan dengan tujuan mempermudah manusia dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Matematika juga disebut sebagai ilmu dasar dari ilmu lainnya. Salah satu ilmu yang didasari matematika adalah statistika. Pada proses pengolahan data tentunya tidak akan pernah lepas dari perhitungan data statistik. Hal ini menunjukkan bahwa matematika memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam ilmu matematika, bangun ruang adalah konsep matematika yang mempelajari tentang geometri atau bangun yang memiliki tiga dimensi. Bangun ruang merupakan bangun yang memiliki panjang, lebar, tinggi dan volume. Banyak aneka ragam bentuk bangun ruang yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari terutama balok, kubus, bola, kerucut dan sebagainya.

Penerapan konsep bangun ruang dapat kita lihat pada benda yang ada di sekitar kita, bahkan benda yang sering kita gunakan sehari-hari. Karena pada kehidupan sehari-hari manusia tidak akan pernah lepas dari yang namanya bangun datar dan bangun ruang. Kita membutuhkan konsep matematika untuk membantu kita dalam melakukan pekerjaan sehari-hari sehingga lebih mudah. Namun, banyak orang yang belum sadar bahwa pekerjaan yang setiap hari dilakukannya selalu berhubungan dengan konsep matematika.

Pembelajaran tentang Konsep Bagun Ruang

Peran guru penting dalam mengenalkan konsep matematika untuk meningkatkan minat siswa dalam pemahaman konsep matematika. Dalam proses pembelajaran matematika, pemahaman konsep dan penalaran matematis merupakan komponen yang harus dikembangkan oleh siswa (Rohmah dan Wahyudin, 2015: 4). Pentingnya mempelajari konsep dalam pelajaran matematika dikarenakan matematika memiliki konsep-konsep yang saling berkaitan.

Kenyataan yang ditemukan di Indonesia, kemampuan pemahaman konsep matematika yang dimiliki siswa saat ini masih kurang. Hal ini terlihat dari hasil PISA tahun 2018 perolehan skor matematika Indonesia yaitu 379 di bawah skor rata-rata internasional sebesar 489. Pemahaman konsep yang kurang dapat mempengaruhi keterampilan dalam menganalisis suatu permasalahan.

Konsep bangun ruang berkaitan dengan materi bangun datar sehingga siswa diharapkan dapat memperkuat pemahaman pada materi bangun ruang terlebih dahulu. Kebanyakan siswa dapat mengerti materi bangun datar, tetapi akan mengalami kesulitan saat diimplementasikan pada bangun ruang.

Materi bangun ruang sudah diajarkan sejak siswa berada di sekolah dasar. Materi bangun ruang adalah konsep matematika yang lebih mudah dipelajari dengan alat peraga yang merupakan wujud dari bangun ruang tersebut daripada hanya dipelajari melalui teori saja. Siswa dapat melihat dan membedakan bagian-bagian dari bangun ruang seperti: sisi, rusuk, titik sudut, bahkan diagonal yang ada bangun ruang dengan lebih mudah. Biasanya siswa diberikan tugas oleh guru untuk membuat jaring-jaring kubus, balok, atau kerucut menggunakan kertas karton. Hal ini bertujuan agar siswa lebih memahami materi bangun ruang tersebut dan dapat mengenal hal-hal mengenai bangun ruang sendiri.

Pembelajaran matematika perlu diawali dengan mengangkat permasalahan yang ada di lingkungan sekitar sesuai dengan materi pembelajaran. Pelajar diharapkan dapat menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan materi pembelajaran yang sudah diajarkan. Banyak permasalahan yang dapat diangkat dari permasalahan yang kita temui di lingkungan sekitar yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan mendorong rasa ingin tahu terhadap konsep bangun ruang.

Pemahaman tentang bangun ruang yang sudah dipelajari dapat divisualisasikan dengan membawa benda berbentuk bangun ruang yang ada di sekitar kita dan membuat deskripsi terkait bangun ruang tersebut. Pelajar dapat mengamati secara langsung bahwa di lingkungan sekitarnya juga terdapat bangun ruang dengan berbagai bentuk.

Matematika dalam Perabotan Rumah

Salah satu contoh penerapan konsep bangun ruang dalam kehidupan kita sehari-hari adalah lemari pakaian. Lemari merupakan penerapan bangun ruang balok yang memiliki empat sisi yang sama panjang. Dalam pembuatannya, tentu diperlukan perhitungan panjang sisi, lebar dan juga tinggi. Hal ini memudahkan pengrajin mengukur ukuran yang pas, sehingga tidak terjadi kesalahan yang dapat membuat bahan terbuang sia-sia. Pengrajin juga dapat lebih mudah membuat pesanan sesuai dengan kemauan konsumen yang menyesuaikan dengan kondisi rumah atau tempat lemari akan diletakkan.

Pada era globalisasi ini, lemari tidak hanya bisa digunakan untuk menyimpan pakaian. Dalam pembuatannya, lemari dapat dikolaborasikan dengan meja belajar ataupun meja kerja. Hal ini cocok untuk konsumen yang tidak memiliki banyak ruang untuk meletakkan lemari dan juga meja dalam ruangan yang sama. Selain dikolaborasikan dengan meja kerja, lemari juga dapat dikolaborasikan dengan tempat tidur. Hal ini juga dapat memperkecil penggunaan ruang yang terpakai dan tidak memakan tempat yang banyak.

Dalam pembuatan lemari, selain memperhatikan fungsi dari lemari itu sendiri juga harus memperhatikan bentuk dan juga nilai estetika untuk menarik perhatian konsumen. Pengrajin akan melakukan pengukuran lemari untuk menyesuaikan jumlah kebutuhan bahan dasar berupa kayu.

Bentuk umum lemari yang biasanya dibuat adalah balok dan kubus. Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa pengrajin dapat membuat lemari dalam bentuk yang berbeda, misalnya prisma. Dengan menggunakan penerapan konsep bangun ruang, pengrajin dapat membuat lemari dengan model berbentuk prisma yang unik.

Dalam kehidupan sehari-hari biasanya kita melihat penerapan konsep bangun ruang bentuk prisma diterapkan dalam pembuatan tenda yang dipakai untuk berkemah. Tentu saja bentuk tenda saat ini tidak hanya berbentuk prisma, tetapi ada yang berbentuk limas bahkan kerucut. Semakin kreatif pengrajin dalam membuat suatu benda maka biasanya bentuk yang dipakai tidak hanya satu. Pengrajin dapat mengkolaborasikan dua bentuk bangun ruang bahkan lebih ke dalam desain benda yang akan dibuat. 

Komunikasi Matematis Mahasiswa

Romberg dan Chair (Sumarmo, 2005) menyatakan bahwa komunikasi matematis adalah hubungan antara benda nyata, gambar ataupun diagram ke dalam bentuk ide matematika dan ide itu akan dijelaskan. Berdasarkan pendapat tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa ada dua hal yang dapat dilihat untuk mengukur kemampuan matematis, yaitu kemampuan mahasiswa dalam menggunakan matematika sebagai alat komunikasi atau bahasa matematika dan kemampuan dari mahasiswa dalam mengkomunikasikan pemahaman matematika yang telah dipelajari.

Dengan demikian, komunikasi lisan dan tulisan dapat dikatakan sebagai bagian dari komunikasi matematis. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan, berdiskusi, menulis tentang konsep matematika, menyusun argumen dan membuat pertanyaan terkait materi yang telah dipelajari.

Mahasiswa dapat membuat modul tentang konsep bangun ruang dan melakukan survei ataupun pengamatan terkait geometri ruang. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca dan pemahaman mahasiswa dalam menyelesaikan masalah. Mahasiswa diharapkan dapat lebih mudah memahami materi geometri ruang, melatih keterampilan dalam menjelaskan sesuatu, membaca situasi dan mengkomunikasikan hasil tersebut. Pengamatan dengan modul pembelajaran ini bersifat sederhana karena mahasiswa tidak memerlukan media yang sulit untuk melakukannya.

Pemahaman mahasiswa terkait konsep bangun ruang dapat dilihat dari cara mahasiswa dalam memvisualisasikan materi geometri ruang pada kehidupan nyata. Seperti yang kita ketahui bahwa konsep matematika saling berkaitan, mahasiswa dapat melakukan pengamatan terhadap hubungan bangun ruang dengan konsep aritmatika maupun konsep matematika lainnya. Hal tersebut membuat mahasiswa dituntut untuk berpikir kritis sehingga dapat melatih pemikiran mahasiswa dalam menganalisa hubungan suatu konsep matematika yang saling berkaitan.

Baca Juga: Peran Lulusan Matematika di Zaman Digital
Masih Pentingkah Matematika di Era Revolusi Digital?
Robot Trading Saham dan Valuta Asing, Haruskah Kita Percaya?

Manusia dan Matematika

Bangun ruang adalah bangun yang memiliki panjang, lebar, tinggi dan volume. Bentuk benda yang kita lihat dan dipakai dalam kehidupan sehari-hari adalah bentuk penerapan konsep matematika bangun ruang yang diimplementasikan pada kehidupan nyata. Hampir setiap hal dalam kehidupan berkaitan dengan konsep matematika.

Salah satu contoh penerapan konsep bangun ruang dalam kehidupan kita sehari-hari adalah pembuatan perabotan rumah. Seperti yang kita ketahui, setiap benda memiliki bentuk dasar. Lemari pendingin memiliki bentuk dasar balok, topi ulang tahun memiliki bentuk dasar kerucut, tenda yang biasanya dipakai untuk berkemah memiliki bentuk dasar limas, toples kue memiliki bentuk dasar tabung, dan sebagainya.

Penerapan konsep bangun ruang juga dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis mahasiswa. Terdapat dua hal yang dapat dilihat untuk mengukur kemampuan matematis, yaitu kemampuan mahasiswa dalam menggunakan matematika sebagai alat komunikasi atau bahasa matematika dan kemampuan dari mahasiswa dalam mengkomunikasikan pemahaman matematika yang telah dipelajari.

Jadi, komunikasi lisan dan tulisan dapat dikatakan sebagai bagian dari komunikasi matematis. Matematika adalah salah satu ilmu yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Karena pada kehidupan sehari-hari, kita membutuhkan konsep matematika untuk membantu kita dalam melakukan pekerjaan sehari-hari sehingga lebih mudah.

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//