• Opini
  • Prof Asep Warlan, Penjinjing Hukum dan Keadilan

Prof Asep Warlan, Penjinjing Hukum dan Keadilan

Saya tersentak mendapat kabar berita kematian melalui telepon maupun WA yang memberitakan bahwa Prof Asep Warlan telah pergi untuk selamanya.

Agustinus Siswani Iri

Rohaniwan Katolik, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung

Asep Warlan Yusuf, dosen sekaligus pengamat hukum, meninggal dunia di ICU Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Selasa (15/3/2022). (Sumber: Unpar)*

18 Maret 2022


BandungBergerak.idSeorang lelaki paruh bayah memasuki ruang kuliah dengan penuh semangat dan berwibawa. Wajahnya menampakkan kecerahan dan ketenangan. Dengan ayunan langkah pelan dan pasti ia memasuki kelas kuliah offline maupun juga online. Melalui tatapan mata dan senyumannya yang khas, ia mengajak mahasiswa kembali melihat bahan kuliah yang sudah diajarkan minggu sebelumnya dan menjadi titik masuk bagi pembahasan materi selanjutnya.

Aku terkesan dengan cara mengajarnya yang begitu bernas, penguasaannya terhadap materi begitu mendalam, dengan penyampaian materi yang mudah dimengerti. Bahasa racikannya terhadap bidang hukum sedap di dengar, arah pemikiran terhadap kaidah hukum mudah dicerna, tirisan refleksi, yuridis, filosofis, sosiologis menukik sehingga membuat para mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Bandung, terkesima dan merasa ingin tahu lebih dalam akan kajian normatif dan empiris mengenai hukum  dan tawaran solusi pemecahan masalah.

Itulah sebabnya, banyak mahasiswa, termasuk penulis, berburu pengetahuan serta berguru pengalaman padanya, entah sebagai pengajar maupun pembimbing tugas, baik di medan skripsi maupun tesis serta disertasi. Beliau adalah cendekiawan yang cerdas, kritis dan humanis. Lelaki paruh bayah itu adalah Profesor Asep Warlan Yusuf yang lebih akrab disapa Pak Asep, dosen dan Guru Besar di Fakultas Hukum Unpar.

Saya tersentak mendapat kabar berita kematian melalui telepon maupun WA yang memberitakan bahwa Prof Asep Warlan telah pergi untuk selamanya menghadap Sang Khalik pada tanggal 15 Maret 2022. Tulisan ini saya buat lebih untuk mengenang beliau. Sebuah coretan yang menurut saya penting untuk tentang Prof Asep Warlan Yusuf yang tak terlekang zaman menjinjing hukum dan keadilan demi kemaslahatan penghuni bumi.

Prof Asep Warlan adalah seorang guru besar hukum sejati yang telah mengisi dan menghabiskan waktu hidupnya dalam dunia pendidikan (sebagai dosen). Ia telah mendedikasikan dirinya dalam mendidik dan membentuk para calon pengemban hukum. Sebagai seorang pendidik, ia selalu menunjukkan hal yang terbaik yang akan menjadi kekuatan dan modal bagi anak didiknya. Sikap yang ia tunjukan adalah selalu menjinjing atau menenteng hukum dan keadilan kapan dan di mana saja berada.

Menurut Pak Asep, hukum dan keadilan itu harus terus ditenteng dan digunakan sebagai pisau analisis untuk mengatasi persoalan yuridis demi kebaikan penghuni bumi ini (manusia, hewan dan tumbuh tumbuhan). Tujuan utama penegakan hukum adalah untuk mewujudkan adanya rasa keadilan, kepastian hukum, dan kemanfaatan dalam masyarakat. Dalam proses tersebut, maka harus mencerminkan aspek kepastian dan ketertiban hukum.

Baca Juga: Prof Asep Warlan Wafat
Peneliti Uji Klinis Vaksin Covid-19 Bio Farma Novilia Sjafri Bachtiar Wafat
Srihadi, Pelukis Pembaharu Seni Rupa Indonesia telah Berpulang

Mencintai Hukum dan Keadilan

Prof Asep selalu ingin hidup dan merayakan kehidupan di ruang-ruang kuliah, seminar, penelitian, pertemuan baik di lingkup kampus, masyarakat maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan gagasan yuridis normatif dan empiris yang menjawab setiap permasalahan hukum. Kepastian hukum dan keadilan selalu ditentengnya dari pagi sampai tidur malam untuk menjawab pertanyaan yuridis hukum demi kemaslahan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Beliau adalah seorang yang mencintai hukum dan keadilan, dan selalu berefleksi tentang hal tersebut dialtar bumi ini.

Sebagai guru besar hukum, ia peka melihat persoalan-persoalan kontekstual yang dihadapi negara ini. Selalu memberikan solusi hukum bagi bangsa ini. Kepekaannya terhadap persoalan hukum di negeri ini membuat ia selalu dengan penuh gigih memberikan pengetahuan normatif dan empiris terkait hukum di ruang-ruang kuliah agar melahirkan para pengemban hukum yang baik, benar dan adil untuk dapat menjawabi persoalan hukum tersebut. Ia adalah seorang guru besar hukum  yang giat mengembangkan praktik dan cara nomatif yang khas.

Berbagai persoalan hidup dan masalah-masalah yuridis negeri ini juga direfleksikannya dalam keseluruhan hidupnya. Berbagai refleksi hukum yang solutif yang dibuatnya membawanya untuk membaca jejak dan sidik jari penghuni bumi ini secara yuridis dan humanis.  Pergumulannya yang mendalam dengan realitas konkret dalam masyarakat membuat refleksi-refleksi yuridisnya sangat mendalam dan sarat makna. Berbagai refleksi yuridis yang dibuatnya mengantarnya pada keputusan untuk mengembangkan ilmu hukum di negeri ini.

Prof Asep berjuang melalui analisis yuridis dan empiris dengan tawaran-tawaran atau solusi atas kepastian hukum dan keadilan untuk menjadikan bumi ini sebagai rumah kita bersama, yang di dalamnya semua makhluk hidup baik manusia, hewan dan tumbuhan mengalami hidup damai, sejahtera, dan bersaudara serta berkelimpahan. Komitmen membangun penghuni bumi ini terlihat dari mata kuliah yang diajarkan baik itu matakuliah hukum tata negara, perdata, hukum lingkungan, dan tata ruang, di mana manusia sebagai subyek hukum yang mesti berperilaku baik dan benar secara hukum dengan sesama manusia, dengan hewan dan tumbuh-tumbuhan.

Kita semua patut memberikan penghormatan terhadap sang pengemban hukum yang selalu menerangi peradaban zaman dengan kepastian dan keadilan hukum. Ide, karya, penelitian dan tawaran sulusi yuridisnya tidak termakan zaman, justru relevan dari zaman ke zaman. Jangan pernah kita melupakan pernyataan ini “Nemo dat quod non habet” (Tidak ada seorang pun dapat memberikan sesuatu yang tidak dimilikinya). Prof Asep Warlan telah memberikan seluruh ide, pengetahuan, karya serta seluruh dirinya demi hukum dan keadilan. Selamat jalan pengemban hukum yang sejati. Karyamu akan terkenang, hidup dan menjiwai  Unpar dan bangsa ini.

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//