• Berita
  • Wisata Bandung Raya Menggeliat, Kunjungan ke Kebun Binatang Melonjak

Wisata Bandung Raya Menggeliat, Kunjungan ke Kebun Binatang Melonjak

Masih dalam suasana pandemi Covid-19, para wisatawan diminta menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

Polisi menjaga pemudik maupun wisatawan di pos penyekatan Ciater, Subang, Jawa Barat, 14 Mei 2021. Semua kendaraan dari arah Bandung dengan nomor selain plat Subang dilarang masuk kecuali miliki dokumen lengkap. Pemerintah memperkirakan sekitar 8 juta pemudik telah meninggalkan kota-kota besar menuju kampung halaman untuk merayakan Idulfitri. (Foto: Prima Mulia)

Penulis Emi La Palau15 Mei 2021


BandungBergerak.idMemasuki hari kedua libur lebaran Idul Fitri 2021, Sabtu (15/5/2021), tempat-tempat wisata di Bandung Raya ramai dikunjungi pengunjung. Bahkan kemacetan terjadi di kawasan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Para wisatawan berbondong-bondong menuju destinasi favorit, mulai wisata dalam kota seperti Kebun Binatang, Taman Hutan Raya Djuanda (Tahura), hingga kawasan wisata Bandung selatan seperti Ranca Upas, Kawah Putih, Ciwidey, dan lain-lain.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung mencatat pergerakan warga memang meningkat pasca-lebaran menuju banyak destinasi wisata di Bandung selatan. Untuk mengantisipasi membludaknya wisatawan, Disparbud Kabupaten Bandung menjamin penerapan protokol kesehatan secara ketat.

Kepala Disparbud Kabupaten Bandung, Yosep Nugraha, menegaskan pigaknya terus memonitoring dan melakukan evaluasi dalam menilai kesiapan tempat-tempat wisata terkait penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Bentuk pencegahan Covid-19 lainnya dengan menyiapkan fasilitasi tes swab dan anti-gen yang ditujukan untuk wisatawan yang datang dari luar Kabupaten Bandung. Tes Covid-19 ini dilakukan di area halaman Kawah Putih, Rancabali, dan Situ Cileunca, Pangalengan.

“Tingkat kunjungan wisatawan di destinasi wisata cukup tinggi, namun masih dalam batas kapasitas area yang ditentukan,” ungkap Kepala Disparbud Kabupaten Bandung, Yosep Nugraha, ketika dikonfirmasi BandungBergerak.id.

Menurutnya, jumlah kunjungan wisatawan hari ini meningkat dibandingkan sehari sebelumnya. Sebagai contoh, kata Yosep, ada 400 pengunjung hingga pukul 11 siang di Situ Cileunca. Data kunjungan wisatawan secara umum masih dalam proses penghitungan.  

Antisipasi peyebaran Covid-19 lainnya, kata Yosep, bahwa destinasi wisata Bandung selatan hanya menerima pengunjung dari kawasan Bandung Raya. Wisatawan dari luar Bandung Raya akan dihalau di pos-pos penyekatan oleh kepolisian, petugas Dishub, dan Satpol PP. “Iya, Kabupaten Bandung hanya menerima wisatawan dari Bandung Raya,” ucap Yosep.

Baca Juga: Kabupaten Bandung Barat Masuk Zona Merah Covid-19, Tempat Wisata Ditutup
Menengok Segitiga Wisata Jakarta, Bogor, dan Bandung
Colenak Murdi dan Sate Madrawi Jamuan KAA 1955

Melonjak di Kebun Binatang

Lonjakan pengunjung terjadi di wisata satwa Kebun Binatang Bandung. Sejak dua hari ini, jumlah pengunjung Kebun Binatang Bandung terus meningkat. Hari ini hingga pukul 11 siang, jumlah pengunjung mencapai 2.500 hingga 3.000 orang. Pihak Kebun Binatang memprediksi jumlah pengunjung hari ini akan tembus 7.000 orang. Minggu (16/5/2021) besok, jumlah pengunjung diprediksi meningkat menjadi 8.000 orang.

Kebun Binatang Bandung sendiri memiliki kapasitas maksimal 12 ribu pengunjung untuk luas keseluruhan lahan sebesar 14 hektar. Pemerintah Kota memberlakukan pembatasan kapasitas kunjungan 50 persen untuk destinasi dalam kota tersebut. Sehingga jika mengacu aturan, kapasitas pengunjung Kebun Binatang maksimal hanya 6.000 pengujung.

Humas Kebun Binatang Bandung, Sulhan Syafii menyebutkan jika kapasitan pengunjung telah melebihi 6.000, maka pihaknya akan melakukan sistem buka tutup. Sebagian pengujung akan diminta menunggu giliran masuk.

Sulhan menegaskan, pihaknya menerapkan protokol kesehatan secara ketat, termasuk memberlakukan dua pintu masuk untuk menghindari kerumunan pengunjung. “Jadi dibagi dua biar penumpukan pengunjung tidak terjadi, terus keamanan juga selalu mengingatkan antre berjarak, kemudian harus cuci tangan pakai sabun air mengalir itu, terus dilakukan himbauannya,” ungkap Sulhan.

Semua pengunjung Kebun Binatang juga diwajibkanmemakai masker. Namun Kebun Binatang tidak mewajibkan pemeriksaan rapid anti-gen atau sejenisnya. Sulhan berasumsi pengunjung yang datang sudah terlebih dahulu melewati titik penyekatan dari pihak Dishub dan aparat kepolisian.

“Jadi kita tidak pakai periksa KTP, atau cek rapid, karena kita berasumsi kalau mereka sudah ada di Bandung mereka sudah lolos di pemeriksaan antar-kota di perbatasan,” terangnya.

Lonjakan kunjungan ke Kebun Binatang Bandung terlihat jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan selama Ramadan yang rata-rata per harinya di bawah 200 orang. Untuk Sabtu dan Minggu, jumlah pengunjung di bawah angka 400 orang. Peningkatan pengunjung terjadi mulai hari lebaran yang mencapai 1.000 pengujung dan hari beriktunya 5.000 pengujung.

Pengunjung Tahura Landai

Sebaliknya, kunjungan ke destinasi pendidikan Taman Hutan Raya (Tahura) Djuanda, Dago, Bandung, cenderung melandai sejak dua hari pasca-lebaran. Kepala Pengelola Tahura, Lianda Lubis mengungkapkan jumlah pengunjung pada Jumat (14/5/2021) hanya 800 orang. “Kemungkinan enggak (peningkatan pengunjung hari ini),” ungkap Lianda Lubis.

Meski jumlah pengunjungnya minim, Tahura Djuanda tetap membatasi kapasitas kunjungan maksimal 500 dalam waktu tertentu. Pengunjung harus masuk bergiliran agar tidak terjadi kerumunan. Sebelumnya, pengunjung diwajibkan melakukan pendaftaran secara online.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//