Arus Balik di Dua Terminal Bandung Masih Sepi
Puncak arus balik mudik lebaran Idulfiti 2021 diprediksi terjadi hari ini, Selasa (18/5/2021).
Penulis Emi La Palau18 Mei 2021
BandungBergerak.id - Puncak arus balik mudik lebaran Idulfiti 2021 diprediksi terjadi hari ini, Selasa (18/5/2021). Geliat penumpang pada puncak arus balik mulai terlihat di Terminal Leuwipanjang, Kota Bandung. Sejak pagi, penumpang mulai berdatangan untuk menggunakan jasa bus. Daerah yang menjadi tujuan di antaranya Depok, Cibinong, Leuwi Liang, dan Sukabumi.
Seluruh armada bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) di Terminal Leuwipanjang mulai beroperasi. Total terdiri dari 250 hingga 300 armada untuk melayani 16 trayek.
Menurut Kepala Terminal Terminal Leuwipanjang, Asep Hidayat, sejauh ini, memang penumpang mulai menggeliat, meski belum singnifikan. Setiap armada dibatasi 50 persen untuk mengurangi potensi kerumunan. “Lonjakannya tidak terlalu signifikan, cuma karena dibatasi kapasitasnya sehingga perputaran kendaraan cepat,” ungkapnya kepada Bandungbergerak.id, Selasa (18/5/2021).
Asep memprediksi jumlah penumpang di Terminal Leuwipanjang hari ini berada di kisaran 1.900 hingga 2.000 penumpang. Sementara untuk jam operasional terminal mulai beroperasi pukul 5 pagi hingga pukul 8 malam.
Untuk mengantisipasi Covid-19, terminal melakukan tes genose 10 hingga 15 kali secara acak per harinya. Para penumpang diwajibkan memiliki surat rapid antigen. Bagi mereka yang tidak memiliki surat keterangan bebas virus corona, mereka diharuskan melakukan rapid antigen mandiri.
Terminal juga bekerja sama dengan Polsek Bojongloa Kidul untuk mengingatkan penumpang agar selalu menjaga protokol kesehatan. Selain wajib memiliki surat rapid antigen, setiap penumpang diwajinkan mengenakan masker, dan menjaga jarak di dalam bus.
Dibandingkan dengan operasional selama masa larangan mudik sejak 6-17 Mei 2021, terminal ini hanya mengoperasikan 6 sampai 8 bus per hari dengan jumlah penumpang 3 hingga 5 orang. Sementara bus trayek AKDP sama sekali dihentikan dan baru kembali mulai diizinkan hari ini.
Baca Juga: Terminal Leuwipanjang dan Cicaheum Disetop, Sopir Bus dan Pengusaha Angkutan Merana
Ramadan di Tahun Pagebluk (1): Dari Terminal ke Terminal
Terminal Cicaheum Masih Sepi
Berbeda dengan di Terminal Cicaheum, meski telah beroperasi, terminal yang melayani trayek ke timur dan selatan Jawa Barat ini belum menunjukkan geliat arus balik. Hingga pukul 14.00 WIB, baru ada 20 armada bus yang beroperasi. Bus AKAP yang beroperasi di antaranya baru satu jurusan Purwokerto, Jawa Tengah.
Sementara, bus AKDP yang mulai beroperasi meliputi jurusan Garut, Tasikmalaya, Kuningan, Indramayu, Sumedang dan Pangandaran sudah mulai beroperas. “Arus balik tidak terlihat, dan belum semua masuk kendaraannya,” ungkap Roni Hermanto, Kepala Terminal Cicaheum Bandung.
Sama dengan Terminal Leuwipanjang, di Terminal Cicaheum juga diberlakukan pembatasan penumpang 50 persen dan kewajiban memiliki rapid antigen. Namun, sejak pandemi Covid-19 hingga saat ini penumpan di terminal ini masih di bawah angka 50 persen. Rata-rata penumpang bus tiap armada hanya 5, 10 hingga 15 orang. “Sangat terbatas kendarannya juga karena mungkin penumpangnya juga belum terlihat, para pengusahanya juga mash sedikit menjalankan operasional,” terangnya.