• Berita
  • Pandemi Covid-19 Bandung Raya: Klaster Gedung Sate, Lonjakan Pasien di RSHS

Pandemi Covid-19 Bandung Raya: Klaster Gedung Sate, Lonjakan Pasien di RSHS

Klaster Gedung Sate maupun meningkatnya jumlah pasien Covid-19 di RSHS menjadi peringatan kepada semua pihak agar tidak lelah menerapkan protokol kesehatan.

Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Kamis (27/5/2021). (Foto: Fakhri Fadlurrohman)

Penulis Iman Herdiana3 Juni 2021


BandungBergerak.idPandemi Covid-19 Bandung Raya terus menunjukkan peningkatan kasus baru. Terbaru, penularan Covid-19 terjadi pada 32 Aparatur Sipil Negera (ASN) Gedung Sate, Bandung. Menyusul temuan terkonfirmasi positif Covid-19 ini, fasilitas dan area publik kantr Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu ditutup sementara.

Selain kasus baru yang menimpa ASN Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate, jumlah pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dilaporkan meningkat. Pasien yang menjalani isolasi di rumah sakit pusat rujukan Covid-19 ini meningkat 23 persen, sementara untuk kasus Covid-19 yang memerlukan penanganan kegawatdaruratan (ICU) naik sampai 17 persen.

Baik penularan di Gedung Sate maupun lonjakan pasien di RSHS, keduanya terkait dengan libur pasca-lebaran beberapa waktu lalu, ketika terjadi pergerakan massal liburan dan arus mudik dan balik. Sebagaimana libur-libur panjang sebelumnya, pergerakan massal terbukti memicu ledakan jumlah kasus baru Covid-19.

Gubenur Jabar Ridwan Kamil menuturkan, klaster Gedung Sate terjadi pasca-libur lebaran. Diketahui ada satu rombongan PNS ke Jakarta untuk melakukan kunjungan kerja. “Kemudian dari situ ternyata menjadi sumber keterpaparan,” terang Ridwan Kamil, dalam keterangan resmi, Kamis (3/6/2021).

Penutupan fasilitas publik di Gedung Sate berdasarkan Surat Edaran Nomor: 97/KS.01/UM tentang Penyesuaian Sistem Kerja bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jawa Barat (Jabar). Disebutkan bagwa kehadiran pegawai di kantor pada setiap unit kerja maksimal 25 persen. PNS yang berusia di atas 50 tahun, ibu hamil dan menyusui, dan memiliki penyakit bawaan untuk melakukan Flexible Working Arrangements.

Ridwan Kamil mengaku sudah menginstruksikan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jabar untuk melakukan pelacakan kontak erat kepada seluruh keluarga ASN yang terpapar. “Dan sesuai prosedur apabila ada klaster yang cukup signifikan, maka mohon maaf Gedung Sate ditutup sementara sambil kita lakukan upaya 3T kepada mereka yang terpapar Covid-19,” terangnya.

Ia berharap klaster Gedung Sate menjadi pembelajaran bagi semua lapisan masyarakat, khususnya pelayan publik, untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, yaitu menggunakan masker, jaga jarak, selalu mencuci tangan, dan lain-lain.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Bandung Raya: 2.288 Kasus Aktif dan 2.809 Orang Suspek
Pandemi Covid-19 Bandung Raya: Rumah Sakit Hadapi Lonjakan Pasien Baru

Lonjakan Pasien di RSHS

Banyak pihak, termasuk RSHS, yang sudah memperkirakan akan terjadi peningkatan kasus baru pasca-lebaran. Saat ini, keterisian tempat tidur di ruang-ruang isolasi rumah sakit pelat merah tersebut terus mengalami penambahan.

RSHS memiliki 224 tempat tidur yang disediakan sebagai ruang isolasi bagi pasien Covid-19, sebanyak 109 tempat tidur sudah terisi. Sedangkan dari 40 tempat tidur untuk penanganan pasien Covid-19 yang memerlukan ICU, sebanyak 31 tempat tidur di antaranya sudah terisi.  

“Memang trennya pasca-lebaran ini ada peningkatan walaupun belum terjadi lonjakan yang luar biasa, mudah-mudahan ini tidak terjadi, tapi tren peningkatannya sudah ada (dibandingkan beberapa hari setelah lebaran yang cenderung menurun),” kata Plh Direktur Pelayanan Medik Perawatan dan Penunjang RSHS, Yana Akhmad Supriatna, Kamis (3/6/2021).

Lonjakan juga terjadi pada jumlah pasien yang datang ke IGD melalui jalur rujukan maupun jalur langsung. Pada jalur rujukan terjadi lonjakan 30 persen, sementara pasien yang datang sendiri atau tanpa rujukan meningkat 128 persen.

Peningkatan juga terjadi pada permintaan tes antigen maupun swab. Jika pada sebelum lebaran RSHS melayani 39 tes Covid-19. Setelah lebaran, permintaan tes Covid-19 melonjak hampir 95 pemeriksaan. “Jadi trennya tetap terjadi peningkatan,” ujar Yana.

Terjadinya klaster Gedung Sate maupun meningkatnya jumlah pasien Covid-19 di RSHS menjadi peringatan kepada semua pihak agar tidak lelah menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, jika tak ingin terjadi ledakan kasus yang lebih besar lagi.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//