• Berita
  • Nakes Terpapar Covid-19 terus Bertambah, RSHS Butuh SDM Tambahan

Nakes Terpapar Covid-19 terus Bertambah, RSHS Butuh SDM Tambahan

Terpaparnya para nakes dan bertambahnya pasien Covid-19 menjadi beban fisik maupun psikis bagi mereka yang bertugas di garda terdepan perang melawan Covid-19.

Petugas IGD RSHS membawa pasien terkonfirmasi Covid-19 ke ruang IGD khusus, Bandung, Jawa Barat, 13 Juni 2021. Kematian pada pasien Covid-19 terjadi karena penyakit penyerta, antara lain penyakit jantung. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Penulis Iman Herdiana21 Juni 2021


BandungBergerak.idPara tenaga kesehatan (nakes) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung yang terpapar Covid-19 terus bertambah seiring melonjaknya jumlah pasien. Keterisian bed occupancy rate (BOR) atau ranjang khusus Covid-19 di RSHS mendekati angka 100 persen.

Plh Direktur Pelayanan Medik, Perawaan, dan Penunjang RSHS, Yana Akhmad Supriatna, mengatakan, hingga 20 Juni 2021, tercatat sudah ada 212 orang pegawai RSHS yang terpapar Covid-19. Jumlah ini dua kali lipat lebih dibandingkan bulan Mei 2021 yang jumlahnya mencapai 61 orang.

Dari 212 pegawai, sebanyak 171 orang adalah tenaga kesehatan, dan sebanyak 41 orang tenaga non-kesehatan. Dari 212 orang yang terpapar tersebut, 14 orang di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami gejala.

“Selebihnya gejala ringan yang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing,” kata Yana Akhmad Supriatna, saat menyampaikan keterangan resmi di RSHS, Senin (21/6/2021).

Terpaparnya para pegawai merupakan kerugian ganda bagi institusi layanan kesehatan sebagai garda terdepan perang melawan Covid-19 seperti RSHS. Pertama, para pegawai, khususnya nakes, secara pribadi harus menjalani perawatan atau karantina.

Kerugian kedua, jumlah nakes yang berjibaku di garis depan jadi berkurang. “Nakes yang sudah terkena Covid-19 selain harus isolasi mandiri untuk kesehatan pribadinya, tapi mereka juga tenaga yang menangani pasien,” kata Yana Akhmad Supriatna.

Sebelumnya, RSHS sudah kekurangan jumlah tenaga medis akibat lonjakan pasien terus menerus sejak sebulan terakhir. Maka RSHS merekrut 25 orang nakes secara internal. Tetapi dengan adanya nakes yang terpapar, otomatis jumlah SDM medis RSHS lebih berkurang lagi.

Yana mengatakan, RSHS telah meminta tambahan SDM medis kepada Gubernur Jawa Barat maupun Kementerian Kesehatan. “Mudah-mudahan dalam waktu singkat kami dapatkan tenaga bantuan relawan khususnya perawat,” katanya.

Baca Juga: Pagebluk Covid-19, Semakin Banyak Anak dan Perempuan Bandung Alami Kekerasan
Varian Delta Ditemukan di Jabar, Kesadaran Prokes Makin Rendah

Lonjakan BOR RSHS, Beban Fisik dan Psikis Nakes

Tingkat keterisian BOR RSHS hingga Senin (21/6/2021) telah mencapai 89 persen. Rinciannya, BOR untuk pasien Covid-19 dengan gejala berat (ICU) sebesar 91 persen, dan BOR untuk pasien Covid-19 dengan gejala sedang (non-ICU) sebanyak 89,6 persen.

RSHS telah melakukan penambahan kapasitas tempat tidur dengan menggeser tempat tidur pasien non-Covid-19 menjadi tempat tidur Covid-19, yakni 231 tempat tidur. Tempat tidur tersebut terdiri dari 48 tempat tidur ICU, dan 183 tempat tidur non-ICU. “Saat ini RSHS merawat 207 pasien Covid-19,” kata Yana.

Terpaparnya para nakes dan bertambahnya pasien Covid-19 menjadi beban fisik maupun psikis bagi nakes yang saat ini bertugas di Ring 1 atau perawatan Covid-19.

“Apalagi sekarang ada teman-teman di antara nakes sendiri yang terkena kasus Covid-19. Ini tentu memberikan aspek psikologis. Demikian juga dengan peningkatan kasus. Kemudian tempat tidur juga yang dirasaan masih belum mencukupi secara penuh, ini juga menjadi beban para nakes sendiri,” ujarnya.

Editor: Redaksi

COMMENTS

//