Belajar TOEFL Gratis dengan Bahasa Booster
Bahasa Booster dikembangkan mahasiswa ITS. Sstartup ini bergerak terutama di bidang persiapan Test of English as a Foreign Language (TOEFL).
Penulis Iman Herdiana25 Juni 2021
BandungBergerak.id - Di era serba digital, kemampuan Bahasa Inggris mutlak diperlukan. Hal ini mendorong mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Azzam Jihad Ulhaq mendirikan Bahasa Booster, perusahaan rintisan (startup) yang bergerak terutama di bidang persiapan Test of English as a Foreign Language (TOEFL).
Saat ini terdapat tiga paket tryout yang tersedia di bahasa-booster.xyz yang bisa didapatkan secara gratis dan berbayar dengan mendapatkan pembahasan soal. Pengguna yang telah mengikuti tryout akan langsung mendapatkan nilai yang sudah dikonversikan sebagai nilai TOEFL.
“Sekarang, Bahasa Booster sedang dalam tahap pengembangan untuk aplikasi seluler di Android dan iOS,” jelas Azzam, dikutip Jumat (25/6/2021) di laman resmi ITS.
Sudah tiga bulan Azzam mengembangkan Bahasa Booster. Ia mendaftarkan startup-nya di program Akselerasi Startup Mahasiswa Indonesia (ASMI) 2021 hingga lolos tahap 2 pendanaan. Dengan dana ini, Azzam dan timnya berencana untuk beralih ke aplikasi seluler.
Dengan demikian, ia berharap tes tryout dan materi yang akan ditambahkan bisa diakses secara luring oleh pengguna. “Tidak seperti lewat situs yang harus diakses secara daring,” ujar pendiri dan CTO Bahasa Booster itu.
Aplikasi seluler yang sedang dikembangkan akan memiliki berbagai materi persiapan TOEFL, tidak seperti sebelumnya yang hanya menyediakan soal tryout dengan pembahasan.
Selanjutnya, Azzam berencana akan menambah anggota tim berupa programmer dan tenaga ahli dari jurusan Sastra Inggris yang akan menyusun materi dari berbagai buku seperti Baron, McGraw Hill, dan Longman.
“Materinya akan kami kemas dalam Bahasa Indonesia, agar mudah dipahami bagi yang belum lancar Bahasa Inggrisnya,” tutur mahasiswa Teknik Informatika 2017 ini.
Startup yang sudah digunakan di pelbagai tempat di Indonesia ini akan menyediakan pembelajaran persiapan TOEFL yang lebih terpersonalisasi dengan kecerdasan buatan (AI). Setiap pengguna akan mendapatkan rekomendasi materi sesuai dengan kemampuannya dalam mengerjakan berbagai soal.
Soal yang dikeluarkan dalam latihan akan sesuai dengan kemampuan dari pengguna. Materi yang tersedia nantinya akan terbagi menjadi tiga, yaitu listening, reading, dan, structure.
Azzam Jihad Ulhaq menjelaskan, dari tiap bagian terdapat beberapa skill yang harus dikuasai, dan setiap soal latihan yang diberikan akan mewakili tiap skill yang ada.Pengguna yang sering salah dalam mengerjakan soal dengan skill tertentu, akan direkomendasikan oleh aplikasi untuk mempelajari materi tersebut.
“Soal tentang skill tersebut akan lebih sering dikeluarkan sampai pengguna lancar dalam soal itu, begitu juga dengan kosakata,” kata Azzam.
Azzam menjamin, belajar Bahasa Inggris dengan Bahasa Booster nantinya akan jauh lebih murah dibandingkan program bimbingan belajar persiapan TOEFL pada umumnya. Dengan sekali bayar, pengguna bisa mengakses berbagai materi dan latihan dimanapun dan kapan pun.
Terlebih lagi dengan personalisasi AI yang mutakhir, membuat Bahasa Booster seperti guru privat yang mengajari muridnya.
Baca Juga: Unpad Buka Pendaftaran Beasiswa Jabar Future Leaders Scholarship
Syarat Dapat KIP Kuliah dan Daftar ke PTS
Bahasa Booster dibikin berawal dari keresahan Azzam saat tergabung dalam tim pengembangan sistem TOEFL dan melihat hasil tes yang masih banyak di bawah standar. Hasil tes yang di bawah standar ini pun tidak sedikit yang merupakan milik mahasiswa tingkat akhir yang memerlukan skor tersebut untuk kelulusannya.
“Selain itu, waktu saya menjabat sebagai ketua umum Jamaah Masjid Manarul Ilmi (JMMI) ITS tahun 2020, ternyata di situ juga banyak yang masih belum mencapai skor minimum,” ungkapnya.
Menanggapi keresahan tersebut, pemenang Hackathon Tokopedia Devcamp 2019 ini akhirnya mengembangkan situs untuk belajar TOEFL bersama dengan dua rekannya dari ITS. Hingga bulan Februari 2021, Bahasa Booster berhasil diluncurkan dengan 15 pengguna awal.
Hingga Mei 2021, sudah dilakukan tiga kali tryout TOEFL melalui situs Bahasa Booster dengan tiga paket soal tiap bulannya. Selama itu, sudah ada 300 pengguna yang mengakses situs tersebut. Dari situ, startup garapan empat mahasiswa ITS ini mendapatkan banyak feedback untuk pengembangan selanjutnya.
Mahasiswa yang pernah menjalani magang sebagai software engineer di PT Okanemo Worldwide Indonesia ini sangat ingin untuk bekerja sama dengan himpunan mahasiswa di ITS untuk menyediakan tryout kepada anggotanya. Baginya, dengan banyak pengguna tentunya akan banyak feedback yang akan masuk.
Diharapkan Bahasa Booster bisa mendapat lonjakan performa baik dari segi pengguna dan fiturnya. “Di sini kami benar-benar berusaha mendengar feedback dari pengguna untuk bisa memberikan pengalaman yang baik saat mereka menggunakan jasa kita,” ujarnya.
Perkembangan Bahasa Booster ditargetkan bisa meningkatkan kesempatan mereka untuk memenangkan ASMI dalam tahap 3 di penghujung 2021 nanti. Tahun depan, mereka berencana mengadakan live class di tahun 2022 bagi pengguna yang nantinya memerlukan pelatihan secara langsung. Juga setelah TOEFL, materi akan ditambahkan ke TOEIC dan IELTS.