Solidaritas Sosial Bandung Buka Donasi untuk Pasien Isoman
Donasi akan dikirimkan langsung ke rumah warga yang menjalani isolasi mandiri. Informasi lengkapnya bisa ditengok di akun instragram @solidaritassosialbandung.
Penulis Bani Hakiki3 Juli 2021
BandungBergerak.id - Situasi genting Kota Bandung yang dicekam pandemi Covid-19 mendapat tanggapan dari berbagai elemen masyarakat. Salah satunya elemen lokal yang tergabung dalam Solidaritas Sosial Bandung. Kelompok ini membuka donasi untuk disalurkan kepada para pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Solidaritas Sosial Bandung terdiri dari pelbagai latar belakang masyarakat kota yang disatukan oleh rasa prihatin, inisiatif, dan sukarela, di tengah pagebluk. Daripada menunggu dan harap-harap cemas dengan kebijakan pemerintah, mereka memutuskan menanggapi situasi hari ini dengan cara positif, yaitu menggalang bantuan untuk warga yang membutuhkan.
Niki Suryaman (39), salah satu inisator Solidaritas Sosial Bandung, mengatakan bahwa gerakan ini penting untuk diketahui orang banyak. Ia yakin solidaritas menjadi rumus jitu dalam situasi serbasulit seperti saat ini. Situasi genting butuh tindakan cepat yang muncul dari kesadaran masyarakat itu sendiri.
“Bicara tentang dampak, tahun ini (dampak pandemi) relatif lebih terasa secara psikologis dan ekonomi karena sudah berjalan lama. Tentang kebutuhan (masyarakat), lebih genting hari ini,” kata Niki saat dihubungi via telepon, Jumat (2/7/2021).
Merujuk data yang dirilis Pemkot Bandung, Bed Occupancy Ratio (BOR) atau tingkat hunian tempat tidur di 29 rumah sakit rujukan Kota Bandung mencapai 95,48 persen per 29 Juni 2021. Solidaritas Sosual Bandung sadar bahwa akan sangat banyak pasien Covid-19 yang tidak kebagian ruang isolasi rumah sakit.
Konsekuensinya, banyak pasien harus menjalani isolasi mandiri di tempat tinggalnya masing-masing. Untuk itu, program donasi yang mereka galang diperuntukkan bagi para pasien yang menjalani isolasi mandiri (isoman).
Komunitas berbasis kolektif ini menerima berbagai macam donasi yang nantinya akan dikirim ke rumah para pasien isoman. Donasi yang mereka terima berupa makanan berat, makanan cepat saji, buah-buahan, madu, juga beberapa kebutuhan medis seperti obat dan vitamin. Mereka juga menerima donasi dalam bentuk uang yang nantinya akan dibelanjakan sesuai kebutuhan pasien.
“Setelah dapat pengaduan, teman-teman mengondisikan untuk mengirim. Di antar langsung ke rumah, untuk beberapa kondisi juga kita memakai APD,” tuturnya
Solidaritas social merupakan gerakan paling nyata dalam membantu sesame di masa pagebluk. Niki bilang, komunitas ini terbentuk secara organik dari warga untuk warga tanpa campur tangan pemerintah atau sponsor.
Selain menerima dan mengirimkan sumbangan, Solidaritas Sosial Bandung juga menerima laporan atau pengaduan dari setiap masyarakat yang sedang isoman. Laporan ini akan dikoordinasikan oleh para penghubung dan komunitas untuk diproses. Gerakan ini terbuka untuk siapa pun yang tertarik bergabung.
Masyarakat yang berniat menyumbangkan donasinya bisa langsung menyabangi posko utama mereka di Jalan Malangbong, Kecamatan Antapani, Kota Bandung. Direkomendasikan pengiriman donasi dilakukan lewat jasa pengirim. Dengan cara ini, donatur akan terhindar dari risiko kontak maupun penularan. Terlebih Kota Bandung sedang menerapkan PPKM Darurat yang membatasi mobilitas.
Informasi lebih lanjut terkait pengaduan dan donasi, masyarakat bisa menengok akun instagram @solidaritassosialbandung atau menghubungi nomor yang tertera pada akun tersebut. Program ini akan terus berjalan hingga waktu yang belum ditentukan, bergantung kondisi yang akan datang.
Hari ini, komunitas Solidaritas Sosial Bandung sudah mulai menjalankan misi pengiriman bantuan meski beberapa dari anggota mereka pun saat ini menjalani isoman. Niki sendiri sedang menjalani isoman di Ciwidey, Kabupaten Bandung. Namun ia dan kawan-kawan lain bertekat, kecamuk pagebluk tidak akan mengendurkan semangat solidaritas.
“Selama mungkin kita bisa memberikan support atau kontribusi untuk siapa pun, khususnya untuk teman-teman yang sedang terdampak,“ tegasnya.
Baca Juga: LBH Bandung Galang Dana Solidaritas untuk Buruh CV Sandang Sari
TPU Cikadut Butuh Bantuan Menguburkan Jenazah Pasien Covid-19
Dapur Umum bagi Warga Tak Mampu
Gerakan Solidaritas Sosial Bandung telah berjalan sejak 1 Mei 2020. Tanggal tersebut sekaligus titimangsa berdirinya komunitas ini. Niki Suryaman menuturkan, pembentukan komunitas solidaritas mendapat tanggapan cepat dari teman-temannya.
Gerakan ini dibentuk tanpa ancang-ancang formal. Berbagai kegiatan telah sering dilakukan sebelum nama Solidaritas Sosial Bandung dikukuhkan. Dalam kata lain, komunitas ini terbentuk dari tongkrongan sehari-hari yang terdorong rasa kemanusiaan.
Sebagaimana komunitas umumnya, keanggotaan Solidaritas Sosial Bandung sangat cair. Kerja-kerja komunitas mengandalkan inisiatif masing-masing anggota. Komunitas lain yang lebih dulu berdiri juga turut menyokong kolektif ini. Sebut saja, Rumah Bintang, Grimloc, Remains Store, dan lain-lain.
“Kita sudah biasa membuat kegiatan yang merespons isu-isu kemanusiaan secara umum, jauh sebelum kondisi pandemi. Biasanya merespons kondisi bencana alam. Kita masak bareng setiap hari di posko,” tutur Niki.
Pada program sebelumnya, komunitas ini membuka sejumlah posko mandiri berupa dapur umum. Masyarakat kurang mampu bebas datang mengambil makanan yang mereka sediakan. Program dapur umum berjalan hingga Desember 2020.
Hingga saat ini gerakan Solidaritas Sosial Bandung telah melahirkan 16 posko di berbagai titik di Kota Bandung.