• Berita
  • Neraca Oksigen Medis di Bandung Belum Seimbang

Neraca Oksigen Medis di Bandung Belum Seimbang

Warga diminta tidak panik menghadapi masalah oksigen medis. Ada 21 agen yang bisa melayani kebutuhan oksigen medis di Bandung.

Seorang penarik becak mengantar tabung-tabung oksigen ke sebuah hotel pusat isolasi pasien Covid-19 di Bandung, 5 Juli 2021. Beberapa rumah sakit di Bandung menutup instalasi gawat darurat Covid-19 karena minimnya pasokan oksigen. (Foto: Prima Mulia)

Penulis Bani Hakiki8 Juli 2021


BandungBergerak.idKetersediaan oksigen medis sejak lonjakan Covid-19 terjadi di Bandung belum aman sepenuhnya. Dalam satu bulan terakhir, pasokan oksigen medis untuk pasien di 29 rumah sakit dan 80 puskesmas Kota Bandung sangat tipis. Kelangkaan terjadi di sejumlah produsen dan stasiun pengisian, juga agen eceran.

Krisis oksigen medis memicu kepanikan masyarakat, terutama keluarga pasien yang menjalani isolasi mandiri dan tidak kebagian ruang rawat inap rumah sakit.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengimbau masyarakat agar tetap tenang. Wali Kota Bandung Oded M Danial meminta produsen oksigen untuk fokus menyediakan pasokan bagi fasilitas kesehatan. Produksi oksigen medis ditingkatkan hingga 90 persen, sementara 10 persen sisanya untuk kebutuhan industri.

Kepala Dinas Perdangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah mengaku terus memantau produksi oksigen medis. Ia berharap produksi oksigen medis masih bisa didongkrak.

“Sekarang kita masih berusaha menstabilkan keadaan (kurangnya pasokan). Kebutuhan belum seimbang, penambahan bed (kasur pasien Covid-19) di Bandung tidak diimbangi dengan pasokan oksigen,” ujarnya dalam pertemuan virtual Bandung Menjawah pada Kamis (8/7/2021).

Sebelum pagebluk, produksi oksigen medis yang didistribusikan satu produsen berada di kisaran 200 tabung ukuran 6 meter kubik atau setara 1.200 meter kubik setiap harinya. Jumlah tersebut membengkak ketika pagebluk yang dimulai Maret 2020 menjadi sekitar 3.000 meter kubik.

Awalnya, angka produksi oksigen medis telah mencukupi jumlah kebutuhan seluruh warga di kawasan Bandung Raya, baik untuk pasien Covid-19 dan maupun pasien sakit umum.

Seiring meningkatnya jumlah penularan Covid-19, jumlah produksi per hari pun kian meningkat hingga 6.000 meter kubik atau seribu tabung setiap harinya. Dalam peninjauan ke produsen oksigen beberapa hari terakhir, Wali Kota Oded telah meminta peningkatan produksi oksigen medis secara bertahap dari angka 96 persen hingga kini 100 persen.

Salah satu dari lima produsen oksigen di Bandung, PT. Aneka Gas Industri siap menghasilkan produksi oksigen medis rata-rata 7.000 hingga 8.000 meter kubik. Jumlah ini juga diusahakan bisa diikuti oleh produsen lainnya. Dengan begitu, Bandung bisa menghasilkan sekitar lebih dari 40.000 meter kubik.

Saat ini, kebutuhan jumlah oksigen medis di Kota Bandung berada di angka 70.790 meter kubik untuk seluruh rumah sakit dan puskesmas rujukan. Hal ini menunjukkan bahwa hasil produksi dari produsen Bandung belum memenuhi seluruh kebutuhan.

“Saya sempat syok waktu sempat ada kabar dari agen-agen kalau persediaan tidak mencukupi permintaan,” tutur Elly Wasliah.

Untuk beberapa waktu ke depan, hampir sepenuhnya hasil produksi akan didistribusikan ke rumah sakit dan puskesmas. Di sisi lain, Disdagin tetap mempertimbangkan kebutuhan oksigen medis untuk para pasien isolasi mandiri (isoman). Elly juga menjelaskan, distrisbusi untuk agen dibatas maksimal hanya 60 meter kubik per hari.

Pihak Disdagin akan terus memantau perkembangan kebutuhan dan persediaan di Bandung selama kasus penularan Covid-19 masih melonjak. Bandung juga telah mendapat hibah oksigen medis sebanyak 10.800 meter kubik dari CSR Pupuk Sriwijaya lewat Pemerintah Provinsi.

Krisis Tabung Oksigen

Krisis oksigen di Bandung bukan hanya muncul dari skema produksi cairan dan gas oksigen medis saja. Pihak Disdagin mengaku menghadapi kesulitan lain, yakni persediaan tabung oksigen itu sendiri. Hal ini tak kalah krusialnya dari produksi oksigen medis.

Banyak keluhan dari masyarakat dan pihak fasilitas kesehatan soal sulitnya mencari tabung oksigen sejak hampir dua pekan terakhir. Kepala Disdagin Elly Wasliah pun menuturkan bahwa kini, jajarannya masih mencoba menangani kasus beranak ini. Namun, belum ada keterangan lebih lanjut tentang upaya yang sedang dilakukan. Sementara, ia tetap mengimbau agar tetap tenang dan bisa bekerjasama.

Salah satu hal yang dikhawatirkan adalah dampak yang melebar ke sektor perekonomian. Langkanya persediaan ini berimbas ke kenaikan harga tabung. Masalah ini sangat dihindari dalam keadaan genting pada masa pagebluk.

“Agak sulit mendapat tabung gas di Kota Bandung. Kami juga masih berusaha mencarinya. Harga tabung 1 meter kubuk sudap sampai 1 juta, normalnya 400 ribu” katanya. Elly juga mengapresiasi sejumlah gerakan masyarakat yang bisa berbagi tabung oksigen pribadi kepada orang yang membutuhkan.

Baca Juga: Jabar masih Defisit 76 Ton Oksigen Medis
Oksigen Medis di Bandung Langka, IGD RSUD Majalaya Tutup

Alamat Agen Oksigen Medis di Bandung

Masyarakat diminta tetap tenang di tengah naiknya kebutuhan oksigen medis. Selain itu, Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Erick M Athauriq menegaskan warga tetap harus bijak saat mengisi oksigen dan tabungnya.

"Tidak perlu panic buying. Bijaklah untuk membeli atau mengisi oksigen. Tidak perlu menyimpan terlalu banyak," imbau Eric, dalam siaran persnya.

Eric mengimbau agar warga yang membutuhkan hanya membeli atau mengisi oksigen untuk kebutuhan 2-3 hari ke depan. Menurutnya warga tidak perlu menyimpan oksigen untuk kebutuhan sampai satu minggu.

Bagi warga yang membutuhkan oksigen medis, berikut ini alamat agen oksigen di Bandung:

1. AYU INDRAJAYA GAS, Jalan Pasir Salam No. 9, Ancol, Kec. Regol, (022) 42834398

2. WDH Gas Oksigen, Jalan Ciburuy No.15A, RW.06, Ciseureuh, Kec. Regol, 085294550409

3. Sangkuriang Jalan Sudirman No. 631, Wr. Muncang, Kec. Bandung Kulon, (022) 6031397

4. Niaga Gas, Jalan  Soekarno Hatta No. 49, Warung Muncang, Bandung Kulon, (022) 6036992

5. KMR Putra Oxygen, Jalan Cisaranten Kulon No 35, 022-7804869

6. Tasman Gases, Jalan Cipaera No 2, Desa Malabar, Kecamata Lengkong, 0227307626

7. AD Gas oksigen, Jalan Sekepondok No.20, Padasuka, Kec. Cibeunying Kidul, 083822612886

8. Club Oksigen Jalan A.H. Nasution No. 98B, Sukamiskin, Kec. Arcamanik

9. OXYGOLD Jalan Rumah Sakit No. 24, Pakemitan, Cinambo 

10. OXYGOLD 2, Jalan Venus Bar., Manjahlega, Kec. Rancasari 

11. OXYGOLD 5, Jalan Moch Toha no. 355 B - C Karasak, Kec. Astanaanyar

12. OXYGOLD 3, Jalan Sarimanah No.23, Sarijadi, Sukasari 

13. Oxygold 3, Jalan Gunung Batu No.57, Sukaraja, Kec. Cicendo 

14. OXYGOLD 4, Jalan Ibrahim Aji no. 304 Kiaracondong

15. Sekarguna Medika, Jalan Waringin No. 8, Ciroyom, Andir

16. Rfg, Jalan Arcamanik, Bandung

17. I Wahyu, Jalan Gede Bage No 100

18. Bbs, Jalan Soekarno Hatta No 94 

19. Dedi Saefudin, Jalan Laswi No 916

20. Sairin Gas, Jalan Purbasari No 1 

21. Mitra Gas, Jalan Eborjabin Kav 1, Jatisari. 

Editor: Redaksi

COMMENTS

//