• Foto
  • Kain Hitam untuk Monumen Konferensi Asia Afrika

Kain Hitam untuk Monumen Konferensi Asia Afrika

Rezim zionis Israel bertanggung jawab atas kekerasan brutal yang telah merenggut lebih dari 34.356 nyawa rakyat Palestina, 77.368 orang luka-luka.

Fotografer Ryamizar Hutasuhut2 Mei 2024

BandungBergerak.idWanggi Hoed dan sejumlah massa yang tergabung dalam Bandung Spirit for Palestine melakukan aksi keenam di sekitar Jalan Asia Afrika, Selasa, 30 April 2024. Aksi dimulai dari Monumen Dasasila Bandung dan berakhir di bola dunia monumen Asia Afrika dengan pembacaan pernyataan sikap solidaritas seni untuk Palestina.

Aksi ini dimulai dengan seruan free Palestine oleh Wanggi Hoed, seniman pantonim yang merias wajahnya seperti mummy. Pria 35 tahun tersebut membentangan kain putih sepanjang 12 meter bersama massa aksi. Spanduk ini bertuliskan: “Stop Genosida, Bebaskan Palestina”.

Setelah 15 menit melakukan aksi di depan Monumen Dasasila Bandung, massa Bandung Spirit for Palestine kemudian berjalan ke arah barat dan berhenti sejenak tepat di depan Gedung Merdeka. Wanggi Hoed kemudian melakukan aksi berjalan kaki dan mengibarkan bendera Palestina sambil berseru “Free Palestina, Bebaskan Palestina”. Aksi ini membuat sejumlah pengendara melambatkan lajunya untuk menonton.

Kemudian massa berpindah menuju monumen bola dunia Asia Afrika, sambil berjalan dengan membentangkan kain putih, massa yang lainnya membawa poster-poster yang bertuliskan kalimat menohok  seperti “Hentikan Kolonialisme #Bandung spirit for Palestine, bombing kids is not self defense #freePalestine dan juga Hands off !!!Rapah!!! ceasefire now!”.

Setiba di monumen Bola Dunia Asia Afrika, massa menutupi tulisan nama- nama negara yang berada di monumen dengan kain putih yang sebelumnya mereka arak. Poster-poster juga diletakkan di sana. Wanggi Hoed dan rekannya lantas menutupi bola tersebut dengan kain hitam.

Aksi menutupi monumen bola dunia Asia Afrika ini dikatakan oleh Wanggi sebagai bentuk duka atas apa yang terjadi di Palestina dan juga keprihatinan atas belum kuatnya solidaritas antarbangsa dalam menyikapi genosida yang terjadi di Palestina. Ia menegaskan, solidaritas itu bukan hanya untuk mereka yang sudah merdeka.

Setelah menutupi hampir semua bagian monumen ikonik tersebut, Wanggi melakukan aksi pengibaran bendera Palestina, berbaring di sekitar monumen, berlutut, dan melakukan aksi mimik wajah dengan toa dibalikkan. Seruan-seruan “stop genosoda! Bebaskan palestina” terus menggema.

Aksi Bandung Spirit for Palestine ini menyita perhatian masyarakat sekitar. Mereka yang sedang berjalan memilih berhenti dan mengabadikan momen yang mereka saksikan, sebagian pengendara ada yang berhenti sejenak, tak terlepas juga dengan beberapa polisi yang mengabadikan momen yang dilakukan oleh Bandung spirit for Palestine.

Aksi ini ditutup dengan pembacaan pernyataan sikap solidaritas seni untuk Palestina yang dibacakan Wanggi di samping bola dunia yang sudah tertutup kain:

Palestina Merdeka

Di Palestina, rezim zionis-israel bertanggung jawab atas kekerasan kolonialis-imperialis brutal yang telah merenggut lebih dari 34.356 nyawa rakyat Palestina, 77.368 orang luka-luka, dilansir oleh Kementrian Kesehatan Palestina pada hari ke-200 lebih serangan Israel pada 28 April 2024. Bahkan yang lebih dari setengahnya merupakan perempuan dan anak.

Impunitas rezim Israel telah berlangsung selama lebih dari 75 tahun, di mana hak manusia, hak perempuan, hak reproduksi, hak tanah, dan hak hidupnya dirampas sewenang-wenang. Rezim zionis Israel bertanggung jawab atas kerusakan beserta tumpahnya darah selama bulan suci Ramadan, hal ini mengikuti pola yang dilakukan entitas zionis yang melakukan teror rutin terhadap jamaah Palestina. Masjid Al-Aqsa secara rutin diserang oleh Pasukan Israel (IDF) setiap tahun selama bulan Ramadan. Intensifikasi kolonialisme-imperialisme ditandakan dengan melarang warga Palestina mengakses tempat suci mereka, hingga meningkatkan serangan malam yang tidak manusiawi, menculik, dan memenjarakan ribuan warga Palestina tanpa tuduhan, dan mempercepat pembantaian mereka di Rafah dan Palestina.

Sejak 7 Oktober 2023, kekerasan brutal yang dilakukan Pemerintah Israel terhadap warga Palestina semakin buruk dan penyerangan terus menerus. Maka dengan bersolidaritas menjadi kekuatan untuk terus melawan bentuk kolonialisme dan kejahatan genosida yang saat ini terjadi oleh warga Palestina.

Di Kota Bandung, tepatnya di Jalan Asia Afrika lahir sebagai situs yang menyerukan semangat dan roh antikolonialisme dalam semangat Konferensi Asia Afrika 1955. Tanggung jawab kami sebagai seniman dan pekerja budaya di Bandung adalah untuk merawat Bandung Spirit; menegaskan posisi kami dalam menolak dan mengutuk segala bentuk kekerasan kolonialisme yang terjadi di dunia dan menyerukan solidaritas untuk kemerdekaan bangsa terjajah, termasuk Palestina. Kami bersikap dan ikut serta dalam seruan Solidaritas Global ini, yang merupakan upaya melawan genosida di Gaza.

HENTIKAN GENOSIDA, BEBASKAN PALESTINA, SEKARANG!

Kami atas nama seniman dan pegiat seni budaya mengajak siapapun sebagai warga negara, untuk berani dan serta berpikir kritis dan berpihak. Melihat dan merasakan dengan apa yang sedang terjadi pada warga Palestina, baik melalui informasi pemberitaan bahkan dalam gerakan solidaritas global dan mengutuk tindakan rezim zionis-israel atas segala bentuk kejahatan genosida yang terus merenggut nyawa warga Palestina-Gaza.

Kami seniman dan pegiat seni budaya bersikap melalui bentuk perjuangan melalui kesadaran berkesenian dan budaya untuk berdiri termasuk mendukung perjuangan warga Palestina-Gaza, sebagai penghormatan terhadap kemanusiaan yang menjadi hak dasar sebagai manusia yang memiliki hak hidup dan mendapatkan kemerdekaannya, begitupun di Palestina, dan saat ini kita tidak bisa diam saja, dan jangan menutup mata!

Kami seniman dan pegiat seni budaya dengan Semangat Bandung atau Spirit Bandung, yang termaktub dalam nilai-nilai Dasa Sila Bandung pada Konferensi Asia Afrika 1955 yakni semangat dan ruh anti-kolonialisme serta mendorong gerakan jiwa solidaritas dengan segala upaya juang untuk terus melawan penjajahan dan penindasan yang dilemahkan oleh tatanan dunia saat ini.

Untuk itu kami mengajak semua warga, baik pegiat seni budaya dan siapapun ikut menyebarluaskan seruan ini. Demi menumbuhkan dan membangkitkan kesadaran nurani, menghidupkan kemanusiaan dan membangunkan solidaritas yang hampir mati dan seruan ini merupakan solidaritas dari Bandung Spirit yang bersejarah.

*Foto dan Teks: Ryamizar Hutasuhut

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//