• Berita
  • PKL Bandung Berperan Penting dalam Meyerukan Empati untuk Palestina

PKL Bandung Berperan Penting dalam Meyerukan Empati untuk Palestina

Kalau kita perhatikan di tengah gelora solidaritas untuk Palestina ada peran PKL yang tak bisa dinafikan. Mereka memasok atribut-atribut Palestina.

Pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Taman Tegallega, Bandung, menjual atribut Palestina, 5 Desember 2023. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Penulis Prima Mulia7 Desember 2023


BandungBergerak.idInvasi Israel ke Palestina yang memicu aksi unjuk rasa global sejak awal November 2023 berimbas pada maraknya pedagang bendera dan syal dadakan dengan tema pembebasan Palestina. Mudah sekali menemukan mereka di sejumlah sudut Kota Bandung.

Seperti para pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Taman Tegallega yang biasa berdagang bendera merah putih dan kaus, melengkapi dagangannya dengan bendera dan syal Palestina, 5 Desember 2023.

Momen aksi bela Palestina yang marak di Kota Bandung (dan kota-kota besar lainnya) ikut mengerek pendapatan harian para pedagang tersebut.

"Waktu awal-awal banyak demo Palestina pendapatan dari penjualan bendera dan syal lumayan besar, bisa sampai 30 buah asesoris seperti bendera dan syal yang terjual sehari," kata Siti (54 tahun), pedagang kaki lima asal Kopo Sayati.

"Tapi sekarang mah sudah rada sepi lagi, jarang lihat lagi demo-demo besar seperti bulan lalu kan ada di Taman Tegallega. Lagi sepi seperti sekarang masih ada yang terjual, tapi tidak seramai waktu itu, paling 5 barang masih bisa keluar sehari saat ini mah," ujar Siti lagi.

Pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Taman Tegallega, Bandung, menjual atribut Palestina, 5 Desember 2023. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
Pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Taman Tegallega, Bandung, menjual atribut Palestina, 5 Desember 2023. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Seorang ibu pedagang lainnya mengamini apa yang dikataan Siti. "Iya benar sekarang mah penjualan bendera dan syal Palestina sepi lagi. Bulan lalu saya masih bisa jual 20 barang sehari, sekarang keluar 1 atau 2 barang saja sudah syukur," ujar wanita usia 50 tahun yang minta namanya tak disebut.

Selain momen demo besar mendukung Palestina yang sudah mulai jarang, kendati peperangan di Gaza antara Israel dan Palestina kembali berlanjut setelah sempat ada gencatan senjata sebentar, para PKL di sekitar Tegallega sepakat, toko bendera dan asesoris Palestina yang dijual secara daring ikut menggerus omzet mereka.

Para pedagang menjual berbagai macam asesoris seperti bendera kecil 5.000 rupiah, bendera besar 25.000 rupiah, sampai yang termahal 50.000 rupiah.

Pedagang seperti Siti dan beberapa PKL lainnya tak hirau dengan turunnya penjualan benda-benda bertema Palestina, mereka kembali berkutat dengan dagangan lamanya, kaos anak-anak dan bendera merah putih.

Mereka, para PKL, hanya memanfaatkan momentum untuk menambah pendapatan mereka hari itu. Tanpa mereka kita akan sulit mendapatkan atribut Palestina.

Pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Taman Tegallega, Bandung, menjual atribut Palestina, 5 Desember 2023. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
Pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Taman Tegallega, Bandung, menjual atribut Palestina, 5 Desember 2023. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Baca Juga: Menelisik Kolonialisme Pendudukan Israel terhadap Palestina
Palestina dalam Dekapan Bandung
Palestina vs Israel 2-0

Jalan Sehat untuk Palestina

Serangan Israel ke Palestina memicu gerakan masyarakat untuk menyerukan dukungan ke negeri yang memiliki tempat yang disucikan tiga agama langit itu. Solidaritas untuk Palestina mengalir dari berbagai kalangan, antara lain civitas akademika Universitas Pasundan (Unpas), Bandung, melalui kegiatan jalan sehat dalam rangka mengisi pekan Dies Natalis ke-63 Unpas, Rabu, 15 Novemvber 2023.

Tercatat 1.635 peserta dari seluruh fakultas, kantor pusat, Paguyuban Pasundan, YPT dan YPDM Pasundan, IIKU, perwakilan lembaga kemahasiswaan, peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), hingga mahasiswa program Darmasiswa asal Kazakhstan, Cina, dan Vietnam turut menyemarakkan jalan sehat.

Peserta juga diajak menggaungkan dukungannya untuk Palestina dengan mengenakan atribut seperti bendera dan syal Palestina, serta memperkuat solidaritas kemanusiaan dan memberikan bantuan untuk warga Palestina lewat gerakan “Pasundan Peduli Palestina” dan tagar #OlahragaBelaPalestinaDiesUnpas.

Pembukaan jalan sehat ditandai dengan pelepasan burung merpati dan penembakan confetti oleh Ketum PB Paguyuban Pasundan Didi Turmudzi, Rektor Unpas Eddy Jusuf, dan dekan masing-masing fakultas.

Pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Taman Tegallega, Bandung, menjual atribut Palestina, 5 Desember 2023. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)
Pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Taman Tegallega, Bandung, menjual atribut Palestina, 5 Desember 2023. (Foto: Prima Mulia/BandungBergerak.id)

Jalan sehat menempuh jarak sekitar 6,2 kilometer, dimulai dari halaman Kantor PB Paguyuban Pasundan dan finish di Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution.

Menjelang akhir periode kepemimpinannya, Rektor menyampaikan rasa syukurnya karena bisa berkumpul bersama keluarga besar Unpas untuk memeriahkan Dies Natalis ke-63 Unpas sekaligus menunjukkan solidaritas untuk Palestina.

“Di tengah kondisi dunia yang menyita perhatian, saya harap suka cita perayaan Dies Natalis ke-63 Unpas disertai dengan doa dan keikhlasan untuk menggalakkan empati bagi saudara-saudara kita di Palestina. Untuk itu, terima kasih atas kehadiran, kebersamaan, dan kepeduliannya, semoga hal kecil yang kita lakukan bisa memberikan dampak besar,” jelas rektor, dikutip dari laman Unpas

*Mari membaca tulisan-tulisan lain dari Prima Mulia, atau artikel-artikel lain tentang Palestina

Editor: Iman Herdiana

COMMENTS

//