Mahasiswa dan Buruh
Liputan Hari Buruh di Bandung banyak dilakukan mahasiswa ilmu komunikasi. Beberapa mahasiswa jurusan jurnalistik mantap ingin menjadi jurnalis atawa buruh tinta.
Liputan Hari Buruh di Bandung banyak dilakukan mahasiswa ilmu komunikasi. Beberapa mahasiswa jurusan jurnalistik mantap ingin menjadi jurnalis atawa buruh tinta.
BandungBergerak.id - Para mahasiswi itu sibuk berjalan ke sana kemari, mereka semangat sekali kelihatannya saat mengejar momen massa aksi Hari Buruh Sedunia (May Day) di Taman Cikapayang Dago, Jalan Ir H Djuanda, Bandung, 1 Mei 2024. Sebagian rombongan lain mengejar narasumber untuk wawancara.
Beberapa orang kating (kakak tingkat) sibuk mengatur "adik-adik" mereka saat peliputan Hari Buruh atau May Day. "Coba kamu ambil beberapa sudut, lalu bedakan mana yang boleh diambil mana yang tidak," kata salah seorang kating.
Mahasiswi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad), fakultas yang mencetak para jurnalis, itu mendominasi titik-titik peliputan. Jumlahnya cukup banyak, ada puluhan orang. Mereka mudah sekali dikenali dari jaket fakultas biru terang yang mereka pakai.
Mereka hilir mudik mencari-cari sudut yang pas. Poster-poster massa aksi berpakaian merah dari kawan-kawan buruh menjadi subyek utama foto yang tak habis-habis dieksekusi mereka. Setelah puas mengambil dengan lensa sudut lebar dari jarak dekat, mereka lalu menyeberang jalan untuk mengambil aksi keseluruhan agar terlihat semua tulisan di spanduk-spanduk panjang yang dibawa peserta aksi.
"Ini aja dapat pinjaman kamera untuk tugas peliputan May Day, tapi LCD-nya gak bisa lihat preview kalau dalam posisi normal, harus dibalik seperti ini," kata seorang mahasiswi sambil menunjukan kamera DSLR Canon Eos warna hitam. "Ini kamera pinjaman, saya belum punya uang untuk beli kamera sendiri."
Di sisi lain, serombongan mahasiswi juga tampak mengerubuti massa aksi warga dari permukiman Dago Elos yang datang untuk menyuarakan isu sengketa lahan. Warga Dago Elos selama ini terus berjuang melawan investor yang berniat menggusur ruang hidup mereka. Kasus ini masih bergulir di pengadilan.
Di tengah peliputan, kadang-kadang para mahasiswi itu mengambil beberapa poster lalu berfoto bersama massa aksi. Ada yang selfie, ada yang foto bersama sambil mengacungkan poster-poster. Salah satu yang menarik adalah poster dengan tulisan “kerja buat publik gaji bikin bergidik oh jurnalis”. Satu lagi poster dengan tulisan cukup lucu: “kerja Superman gaji Supermi”.
"Nanti kalau lulus mau tes CPNS aja atau BUMN," kata seorang mahasiswi sambil tertawa. Nama saya nggak usah disebutlah ya," kata perempuan berusia 19 tahun yang kini berkuliah di Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad semester IV.
Hilma (19 tahun) lain lagi. Usai berfoto dengan poster tadi, mahasiswi Fikom Unpad ini malah tak ragu untuk terjun jadi jurnalis saat sudah lulus nanti. "Saya ingin jadi jurnalis, gimana kalau gajinya kecil sementara tugas dan tantangan di lapangan berat? Ya itu konsekuensi dari profesi ini," katanya, yakin.
Baik Hilma dan beberapa kawannya lalu bergantian berfoto dengan poster-poster lucu dengan narasi upah, beban kerja, dan kesejahteraan jurnalis. Dewita, salah seorang mahasiswi Fikom Unpad lainnya juga dengan mantap ingin menjajal profesi sebagai jurnalis saat lulus nanti.
"Itu cita-cita saya sejak kecil. Dari dulu saya pintar bicara dan suka sekali berkomunikasi dengan orang-orang siapa pun mereka, pokoknya saya mau coba dulu untuk berprofesi sebagai jurnalis setelah lulus," kata Dewita.
Saat ditanya apa serius mau jadi jurnalis dan siap dengan segala konsekuensinya, bukan menjawab pertanyaan, para mahasiswi itu tiba-tiba saja malah menjawab dengan berondongan pertanyaan juga.
"Apakah pernah dapat ancaman dan intimidasi saat meliput? Apakah pernah meliput kejadian atau aksi-aksi yang berakhir jadi kerusuhan? Apakah gaji Anda besar atau kecil? Bagaimana mengatasi intimidasi yang terjadi di lapangan? Bagaimana sebaiknya tindakan preventif seorang jurnalis perempuan untuk menghindari kejadian seperti kekerasan atau pelecehan berlatar gender baik saat liputan atau saat di kantor? "
Setelah semua berondongan pertanyaan itu dijawab satu per satu, para mahasiswi itu senyum-senyum dan mengangguk-anggukan kepala mereka, entah setuju atau tidak. Tapi saat ditanya lagi apa yakin mau jadi jurnalis? "Yakin," kata mereka bersamaan. Selamat Hari Buruh 1 Mei 2024 dan selamat Hari Kebebasan Pers Sedunia (World Press Freedom Day) yang tepat jatuh hari ini, 3 Mei.
*Foto dan teks: Prima Mulia
COMMENTS